Monday, December 23, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Rabu 25 Desember 2024, Hari Raya Natal (MISA FAJAR)-Hari Raya Kelahiran Tuhan

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 25 Desember 2024.

Kalender Liturgi hari buat Rabu 25 Desember 2024 merupakan HARI RAYA NATAL, Santa Anastasia, Martir, dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 25 Desember 2024 HARI RAYA NATAL HARI RAYA KELAHIRAN TUHAN (MISA FAJAR).

BACAAN I (Yes 62:11-12) (umat duduk) 
 
“Lihat, Penyelamatmu datang!”
L. Bacaan dari Kitab Yesaya:
    
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Orang akan menyebutkan mereka “bangsa kudus”, “orang-orang tebusan Tuhan”, dan engkau akan disebutkan “yang dicari”, “kota yang tidak ditinggalkan”.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
 
MAZMUR TANGGAPAN (PS 806; Mzm 97:1.6.11-12) -umat duduk-

Ulangan:  Hari ini cahaya turun atas kita, sebab Tuhan lahir bagi kita.

Mazmur:
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Langit memberitakan keadilannya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
 
BACAAN II (Tit 3:4-7) -umat duduk-
 
“Oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal”
L. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus:
    
Saudaraku terkasih, ketika kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah
 
BAIT PENGANTAR INJIL (PS 953; Luk 2:14) -umat berdiri-

 

BACAAN INJIL (Luk 2:15-20) -umat berdiri-

“Mereka mendapati Maria, Yusuf dan si Bayi.”
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Suci menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala berkata seorang kepada yang lain, “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” Lalu mereka cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendapati Maria dan Yusuf serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat; semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Renungan Harian Katolik Rabu 25 Desember 2024 HARI RAYA NATAL HARI RAYA KELAHIRAN TUHAN (MISA FAJAR)

Saudaraku yang terkasih,
Hari ini kita diundang untuk merenungkan lebih dalam makna dari bacaan-bacaan yang kita dengar. Bacaan Injil mengisahkan peristiwa luar biasa, yaitu kelahiran Yesus yang disambut oleh para gembala. Mereka bergegas pergi ke Betlehem, setelah mendengar berita tentang bayi yang lahir sebagai Penyelamat dunia. Mereka tidak hanya melihat dengan mata, tetapi mereka menyaksikan pemenuhan janji Tuhan. Dalam perjalanan mereka, ada satu hal yang sangat menarik: “Mereka mendapati Maria, Yusuf, dan si Bayi.” Di sini kita melihat bagaimana mereka mencari dan menemui, sebuah perjalanan iman yang penuh harapan.

Namun, apa yang kita bisa petik dari kisah ini untuk hidup kita? Para gembala bukan hanya datang dan pergi begitu saja. Mereka menjadi saksi dari kelahiran yang begitu penuh makna. Mereka diberi kesempatan untuk melihat dan merasakan kedatangan Tuhan yang menjadi manusia. Kita pun diajak untuk menjadi saksi dalam hidup kita, untuk membuka mata hati kita, bukan hanya melihat dengan mata fisik, tetapi juga dengan mata iman. Betapa banyak kali kita terlewatkan untuk merasakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, karena kita sibuk mencari yang spektakuler, padahal Tuhan hadir dalam hal-hal kecil, dalam setiap detik hidup kita.

Maria, yang menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya, mengajarkan kita untuk memiliki sikap hening dan penuh perhatian terhadap karya Tuhan dalam hidup kita. Ada banyak peristiwa dan pengalaman dalam hidup yang mungkin tidak selalu kita pahami, tetapi kita diajak untuk merenungkannya dalam hati, seperti yang dilakukan Maria. Ketika kita membuka hati untuk merenungkan karya Tuhan, kita akan lebih mampu melihat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, bahkan dalam kesulitan sekalipun.

Dalam Bacaan Pertama dari Kitab Yesaya, kita mendengar seruan, “Lihat, Penyelamatmu datang!” Ini adalah pengingat bagi kita bahwa Tuhan datang untuk membawa keselamatan. Bukan hanya untuk saat ini, tetapi keselamatan yang mengarah kepada hidup yang kekal. Kita semua diundang untuk menyambut Yesus dengan hati yang penuh syukur dan pengharapan. Terkadang kita terlalu fokus pada masalah hidup yang tampak besar dan berat, padahal Tuhan sudah hadir untuk memberikan jalan keselamatan.

Bacaan kedua dari Surat Rasul Paulus kepada Titus mengingatkan kita tentang kasih karunia Tuhan yang menyelamatkan kita. Kita diselamatkan bukan karena perbuatan kita, tetapi karena kasih Tuhan yang begitu besar. Ini adalah anugerah yang harus kita syukuri. Kita diingatkan bahwa kita berhak menerima hidup yang kekal, bukan karena usaha kita, tetapi karena kasih karunia Allah yang telah dicurahkan kepada kita. Semoga kita tidak terjebak dalam kesombongan atau keangkuhan, melainkan senantiasa rendah hati dan bersyukur atas kasih-Nya yang tak terhingga.

Saudaraku, mari kita lihat kehidupan kita dengan mata iman yang tajam. Seperti para gembala, mari kita pergi ke tempat kelahiran Yesus dalam hati kita, menyaksikan kehadiran-Nya dalam hidup kita. Jangan biarkan kehadiran-Nya terlewat begitu saja tanpa kita renungkan dan syukuri. Seperti Maria, mari kita menyimpan segala perkara yang Tuhan lakukan dalam hidup kita dalam hati kita, dan merenungkannya. Semoga dengan sikap hati yang penuh syukur ini, kita bisa menghidupi setiap hari dengan penuh damai, penuh pengharapan, dan penuh kasih.

Tuhan menyertai kita semua, dan semoga kita selalu merasakan kehadiran-Nya yang penuh kasih, seperti para gembala yang memuji dan memuliakan Allah setelah mereka menyaksikan kebesaran-Nya. Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang penuh kasih,
Bantu kami untuk selalu melihat kehadiran-Mu dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dengan mata fisik, tetapi dengan hati yang penuh iman. Ajari kami untuk merenungkan karya-Mu, menyambut keselamatan-Mu, dan bersyukur atas kasih karunia-Mu. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Harvey Moeis Dapat Vonis 6,5 Tahun, Tapi Nggak Bisa Bernapas Lega Terancam Tambah 2 Tahun Penjara

Hey gengs! Kalian pasti udah nggak asing lagi sama nama Harvey Moeis, suami Sandra Dewi yang kehidupannya kelihatan selalu...

More Articles Like This

Favorite Post