Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.
Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 25 Desember 2024.
Kalender Liturgi hari buat Rabu 25 Desember 2024 merupakan HARI RAYA NATAL, Santa Anastasia, Martir, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 25 Desember 2024:
BACAAN I (Yes 9:1-6) (umat duduk)
“Seorang Putra telah diberikan kepada kita.”
L. Bacaan dari Kitab Yesaya:
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar, terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman. Engkau, ya Tuhan, telah banyak menimbulkan sorak-sorai dan sukacita yang besar. Mereka telah bersukacita di hadapan-Mu seperti orang bersukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorai di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekan bangsa itu dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Median. Setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir bagi kita, seorang putra telah diberikan kepada kita. Lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan orang menyebut dia: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besarlah kekuasaannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas tahta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan me-ngokohkan kerajaannya itu dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN (PS 806) (umat duduk)
Ulangan: Hari ini telah lahir bagi kita seorang Juruselamat yaitu Kristus Tuhan.
Mazmur:
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan
menyanyilah bagi Tuhan hai seluruh bumi!
Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari
keselamatan yang datang dari pada-Nya.
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa,
kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai
Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atas-Nya,
biar gemuruhlah laut serta segala isinya!
dan segala pohon di hutan bersorak- sorai.
4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan,
sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.
Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,
dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
BACAAN II (Tit 2:11-14) (umat duduk)
“Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang.”
L. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus:
Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan pe-nyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
BAIT PENGANTAR INJIL (atau PS 953) (umat berdiri)
Ayat. Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan.
BACAAN INJIL (Luk 2:1-14) (umat berdiri)
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat.”
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
I. Inilah Injil Suci menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Sekali peristiwa Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftar semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi walinegeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing ke kota asalnya. Demikian juga Yusuf. Ia pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, – karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud – supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tuna-ngannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka berada di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung. Lalu dibungkusnya anak itu dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka, sehingga mereka sangat ketakutan. Maka kata malaikat itu kepada mereka, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Dan tiba-tiba tampaklah bersama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah, katanya, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.”
Renungan Harian Katolik Rabu 25 Desember 2024
Saudara-saudari terkasih,
Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang kelahiran Yesus yang begitu sederhana: di sebuah kandang, karena tidak ada tempat bagi Maria dan Yusuf di rumah penginapan. Sang Raja Damai, Juruselamat dunia, lahir di palungan. Coba bayangkan: Sang Pencipta alam semesta tidak memilih istana megah, melainkan tempat yang mungkin tidak pernah kita bayangkan layak untuk seorang bayi.
Lalu apa maknanya bagi kita?
Hidup kita sering kali terasa seperti perjalanan Maria dan Yusuf: penuh perjuangan, tantangan, bahkan rasa tidak dihargai. Mungkin kita pernah merasa seperti mereka—datang dengan harapan besar, tetapi pintu-pintu tertutup di depan kita. Tetapi dari kisah ini, Tuhan mengajarkan bahwa damai sejati tidak bergantung pada tempat atau keadaan, melainkan pada kehadiran-Nya di tengah kita.
Bayangkan juga para gembala. Mereka hanyalah orang-orang kecil yang bekerja di malam hari, jauh dari kemewahan. Tetapi justru kepada mereka malaikat Tuhan menyampaikan kabar sukacita. Pesannya jelas: damai Tuhan tidak memilih-milih, damai itu datang bagi siapa saja yang mau menerima-Nya dengan hati terbuka.
Di dunia kita yang sibuk ini, mungkin kita merasa seperti gembala: menjalani hari demi hari, tenggelam dalam rutinitas, sering kali merasa biasa-biasa saja. Namun, seperti para gembala yang dipanggil untuk melihat Yesus, kita juga dipanggil untuk datang dan merasakan kehadiran Tuhan yang memberi makna baru dalam hidup kita.
Natal bukan soal kemewahan atau pesta. Natal adalah undangan untuk melihat ke dalam hati kita. Apakah kita sudah memberi ruang bagi Yesus? Apakah kita sudah bersedia membuka hati untuk menerima damai yang hanya bisa datang dari-Nya?
Ketika dunia menawarkan banyak kebisingan dan kekhawatiran, Tuhan menawarkan damai sejati. Damai itu mungkin tidak menghilangkan semua masalah kita, tetapi memberi kita kekuatan untuk melewati setiap tantangan dengan penuh pengharapan.
Mari kita belajar dari Maria, Yusuf, dan para gembala. Dalam kesederhanaan mereka, Tuhan hadir. Dan dalam hidup kita yang mungkin terasa biasa-biasa saja, Tuhan tetap mau hadir jika kita mengizinkan-Nya.
Semoga Natal tahun ini membawa kita kembali kepada makna sejati: bahwa di tengah kesederhanaan, Tuhan hadir dengan damai-Nya, untuk menyentuh hati kita dan mengubah hidup kita.
Selamat Natal, Tuhan memberkati kita semua!
Doa Penutup
Tuhan Yesus, terima kasih atas damai yang Kau berikan di tengah kesederhanaan hidup kami. Bantu kami untuk membuka hati dan menerima kehadiran-Mu. Ajari kami untuk hidup dengan iman dan penuh harapan, menjalani setiap tantangan dengan cinta dan damai dari-Mu. Amin.