Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 17 Desember 2024.
Kalender Liturgi hari buat Selasa 17 Desember 2024 merupakan Hari Selasa Pekan Adven III, Hari Biasa Khusus Adven, Lazarus, Sahabat Yesus, Santa Olympias, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 17 Desember 2024:
Bacaan Pertama Kejadian 49:2,8-10
“Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda.”
Ketika mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah,; ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu.
Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 72:1-2,3-4ab,7-8,17
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran. Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
O Tuhan yang Mahabijaksana, semuanya Kauatur dengan lembut dan perkasa; datanglah dan bimbinglah langkah kami.
Bacaan Injil Matius 1:1-17
“Silsilah Yesus Kristus, anak Daud.”
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram.
Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai.
Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud.
Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada empat keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Selasa 17 Desember 2024
Bacaan Injil hari ini dari Matius 1:1-17 menghadirkan silsilah Yesus Kristus, sebuah daftar panjang nama-nama yang mungkin terlihat biasa saja. Namun, ketika direnungkan lebih dalam, setiap nama dalam silsilah ini membawa cerita unik, tantangan, dan kontribusi bagi rencana besar Allah. Sementara itu, dalam Kejadian 49:2,8-10, Yakub menubuatkan bahwa Yehuda akan menjadi tonggak kerajaan, dan akhirnya, dari keturunannya, Sang Mesias akan lahir.
Dalam kehidupan pribadi, kita sering merasa bahwa cerita hidup kita kecil, seolah tidak berarti dalam skema besar kehidupan. Kita mungkin merasa bahwa tantangan atau keputusan yang kita ambil hanya memengaruhi diri sendiri atau lingkup kecil di sekitar kita. Tetapi silsilah Yesus menunjukkan bahwa Allah bekerja melalui manusia biasa, bahkan melalui mereka yang pernah jatuh atau dipandang rendah.
Lihatlah Rahab, seorang wanita yang pernah memiliki masa lalu kelam, tetapi menjadi nenek moyang Yesus. Lihatlah Rut, seorang pendatang dari Moab, yang dengan kesetiaannya menjadi bagian dari rencana keselamatan Allah. Bahkan Daud, seorang raja besar, tidak luput dari dosa, namun tetap disebut sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan.
Dari sini kita belajar bahwa hidup kita, sekecil apa pun, tetap memiliki makna dalam pandangan Allah. Setiap pilihan baik, setiap usaha untuk tetap setia, dapat menjadi bagian dari karya besar-Nya. Kita dipanggil untuk tetap berpegang teguh pada iman, seperti Yehuda yang dinubuatkan akan memegang tongkat kerajaan hingga datang Sang Mesias. Kehidupan kita mungkin seperti sebuah teka-teki kecil dalam gambaran besar karya Allah, tetapi setiap bagian itu penting.
Mari bertanya pada diri sendiri: Apakah kita menjalani hidup kita dengan keyakinan bahwa Tuhan bisa bekerja melalui apa yang kita miliki, sebesar atau sekecil apa pun itu? Apakah kita melihat kesulitan yang kita alami sebagai cara Allah mempersiapkan kita untuk tugas yang lebih besar? Seperti silsilah Yesus yang penuh dinamika, hidup kita juga memiliki peran penting yang hanya kita yang bisa jalankan. Amin
Doa Penutup
Tuhan, ajarilah kami untuk melihat bahwa hidup kami memiliki arti dalam rencana-Mu. Meski terkadang kami merasa kecil dan tak berarti, bantulah kami percaya bahwa Engkau bekerja melalui kelemahan kami. Mampukan kami untuk tetap setia pada panggilan-Mu. Amin.