Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 10 Desember 2024.

Kalender Liturgi hari buat Selasa 10 Desember 2024 merupakan Hari Selasa Pekan Adven II, Santo Miltiades, Paus dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 10 Desember 2024:

Bacaan Pertama Yesaya 40:1-11

Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir,

bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.

Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!

Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;

maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.”

Ada suara yang berkata: “Berserulah!” Jawabku: “Apakah yang harus kuserukan?” “Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang.

Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.

Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi!

Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: “Lihat, itu Allahmu!”

Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 96:1-2,3,10ac,11-12,13

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!

Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.

Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa.

Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “TUHAN itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang. sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia datang menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetianNya.

Bait Pengantar Injil

Refren : Alleluya

Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.

Bacaan Injil Matius 18:12-14

“Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?

Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.

Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Selasa 10 Desember 2024

Renungan hari ini menggali pesan mendalam dari Injil Matius 18:12-14 dan Yesaya 40:1-11 tentang kasih Allah yang personal, pemulihan, dan harapan. Dalam perjalanan hidup ini, kita sering menghadapi momen di mana merasa tersesat, lemah, atau tak berdaya. Firman Tuhan dalam kedua bacaan ini memberikan kita penghiburan yang nyata: Allah adalah gembala yang penuh kasih dan pemimpin yang setia.

Kasih yang Mencari dan Menemukan

Injil Matius menggambarkan Allah seperti seorang gembala yang rela meninggalkan 99 domba di pegunungan untuk mencari satu domba yang hilang. Ini menunjukkan betapa berharganya setiap pribadi di mata Tuhan. Bagi Allah, tidak ada yang terlalu kecil atau terlalu jauh untuk dicari. Dalam hidup pribadi, mungkin kita merasa tidak layak, ditolak, atau bahkan melukai diri kita sendiri dengan kesalahan-kesalahan. Namun, Allah tidak menyerah. Dia mendekati kita bukan dengan hukuman, tetapi dengan kasih dan pengampunan. Ketika kita membiarkan diri ditemukan oleh-Nya, kegembiraan-Nya lebih besar dari apa pun.

Pemulihan yang Menenangkan

Yesaya 40 mengungkapkan firman Tuhan yang menghibur Yerusalem: bahwa masa perhambaan telah selesai dan kesalahan telah diampuni. Hal ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah sumber pemulihan sejati. Di tengah situasi sulit atau beban dosa, Tuhan tidak ingin kita tinggal dalam keterpurukan. Dia menawarkan pengampunan yang mendalam dan pemulihan untuk setiap luka batin. Seperti tanah berbukit-bukit yang diratakan dan lembah yang ditutup, Allah mempersiapkan jalan di hati kita agar kemuliaan-Nya dapat hadir.

Firman yang Kekal dalam Hidup yang Rapuh

Yesaya juga berbicara tentang rapuhnya manusia seperti rumput yang kering atau bunga yang layu. Namun, Firman Allah tetap untuk selama-lamanya. Artinya, dalam hidup yang serba tidak pasti ini, ada sesuatu yang pasti dan tak tergoyahkan: kasih dan janji Allah. Ini mengajarkan kita untuk tidak hanya bergantung pada hal-hal duniawi yang fana, tetapi untuk menemukan kekuatan dalam Firman-Nya yang kekal.

Pribadi Allah sebagai Gembala yang Setia

Gambaran Tuhan sebagai gembala dalam Yesaya adalah bukti kelembutan kasih-Nya. Dia menggembalakan kawanan-Nya dengan perhatian penuh, memeluk yang lemah, dan menuntun yang membutuhkan arah. Dalam kehidupan sehari-hari, ini mengajarkan kita untuk juga bersikap seperti Allah: menjadi pribadi yang penuh belas kasih, merangkul mereka yang terluka, dan membantu mereka yang kehilangan arah.

Cobalah bertanya pada diri sendiri:

• Apakah saya merasa tersesat atau jauh dari Tuhan?
• Bagaimana saya dapat membuka diri untuk didekati oleh kasih-Nya?
• Apakah saya telah mengandalkan Firman Allah sebagai sumber kekuatan, terutama ketika segalanya terasa rapuh?
• Bagaimana saya bisa menjadi saluran kasih Allah bagi orang lain yang sedang terluka atau tersesat?

Dengan memahami bahwa kita adalah bagian dari kasih Allah yang besar, kita dipanggil untuk hidup dengan harapan baru dan menjadi perpanjangan tangan-Nya bagi sesama. Mari kita berani menyerahkan diri sepenuhnya kepada gembala kita yang setia. Tuhan mencari kita bukan untuk menghukum, tetapi untuk membawa kita pulang ke dalam pelukan kasih-Nya. Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang penuh kasih, aku datang kepada-Mu dengan hati yang terbuka. Tolonglah aku saat merasa tersesat atau lemah. Temukan aku, berikan pengampunan dan pemulihan. Bimbing aku untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu dan menjadi saluran kasih-Mu bagi sesama. Amin.