Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 5 Desember 2024, yang merupakan Hari Kamis Biasa Pekan I Adven dengan warna liturgi ungu.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 5 Desember 2024:
Bacaan Pertama:
Yes 26:1 Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: “Pada kita ada kota yang kuat, untuk keselamatan kita TUHAN telah memasang tembok dan benteng.
Yes 26:2 Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia!
Yes 26:3 Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
Yes 26:4 Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.
Yes 26:5 Sebab Ia sudah menundukkan penduduk tempat tinggi; kota yang berbenteng telah direndahkan-Nya, direndahkan-Nya sampai ke tanah dan dicampakkan-Nya sampai ke debu.
Yes 26:6 Kaki orang-orang sengsara, telapak kaki orang-orang lemah akan menginjak-injaknya.”
Mazmur Tanggapan:
Mzm 118:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Mzm 118:8 Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.
Mzm 118:9 Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan.
Mzm 118:19 Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
Mzm 118:20 Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
Mzm 118:21 Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
Mzm 118:25 Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!
Mzm 118:26 Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN.
Mzm 118:27 Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.
Bacaan Injil:
Mat 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Mat 7:24
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Mat 7:25
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Mat 7:26
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Mat 7:27
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
Renungan ini mengundang kita untuk merenungkan makna sejati dari iman dan kepercayaan yang kokoh kepada Tuhan, sebagaimana diungkapkan dalam Injil Matius dan Kitab Yesaya.
Renungan Harian Katolik Kamis 5 Desember 2024
Dasar Hidup yang Kokoh
Injil Matius menekankan pentingnya melakukan kehendak Allah, bukan hanya mengucapkannya. Hidup yang hanya penuh dengan perkataan tanpa tindakan ibarat rumah yang dibangun di atas pasir. Ketika badai kehidupan datang—tantangan, kesulitan, atau penderitaan—iman seperti itu mudah runtuh. Sebaliknya, jika kita mendengar dan melaksanakan kehendak-Nya, kita seperti membangun rumah di atas batu karang, kuat dan tidak goyah meski diterpa badai.
Perenungan ini relevan dengan kehidupan pribadi kita. Banyak dari kita sering berkata, “Saya percaya kepada Tuhan,” tetapi apakah hidup kita mencerminkan keyakinan itu? Apakah keputusan kita mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan Yesus? Ketika badai kehidupan menghampiri—mungkin masalah keluarga, pekerjaan, atau kesehatan—iman kita diuji. Hanya jika kita berakar pada kehendak Allah, kita dapat bertahan.
Percaya pada Tuhan yang Kekal
Yesaya berbicara tentang Tuhan sebagai gunung batu yang kekal, yang menjaga hati yang teguh dalam damai sejahtera. Ini adalah undangan untuk memiliki iman yang tidak tergoyahkan, mempercayakan hidup sepenuhnya kepada-Nya. Ketika kita mempercayai Tuhan, bukan hanya dalam hal-hal besar tetapi juga dalam keseharian, kita mengalami damai yang melampaui pengertian manusia.
Renungkanlah: adakah area dalam hidup kita yang sulit kita percayakan kepada Tuhan? Apakah kita mencoba mengendalikan segala sesuatu dengan kekuatan sendiri? Tuhan mengundang kita untuk bersandar kepada-Nya, karena Dia adalah benteng yang kokoh.
Marilah kita tidak hanya menjadi pendengar firman tetapi pelaku firman. Mulailah dengan hal kecil: apakah kita mengasihi sesama seperti diri sendiri? Apakah kita sabar, murah hati, dan setia? Tindakan-tindakan kecil ini adalah batu-batu kokoh yang menopang “rumah iman” kita.
Ketika hidup kita mencerminkan kasih dan kebenaran Allah, kita menjadi seperti kota yang disebut dalam Yesaya, sebuah kota dengan tembok keselamatan dan pintu gerbang yang terbuka bagi bangsa yang setia. Kita menjadi saksi yang hidup bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan sejati. Amin.
Doa Penutup
Tuhan, bantulah aku untuk mendengarkan firman-Mu dan melakukannya dalam kehidupanku sehari-hari. Jadikanlah aku seperti rumah yang dibangun di atas batu karang, kokoh dalam badai kehidupan. Aku percaya bahwa Engkau adalah gunung batu yang kekal, tempatku bersandar dan sumber damai sejahtera. Amin.