Wednesday, December 4, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 3 Desember 2024-Pesta St. Fransiskus Xaverius, Lengkap Renungan Harian

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 3 Desember 2024.

Kalender Liturgi hari buat Selasa 3 Desember 2024 merupakan Pekan I Advent dan Pesta St. Fransiskus Xaverius dengan warna liturgi putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 3 Desember 2024:

Bacaan Pertama (1Kor 9:16-23)

1Kor 9:16    Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

1Kor 9:17    Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.

1Kor 9:18    Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

1Kor 9:19    Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.

1Kor 9:22    Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.

1Kor 9:23    Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan:

Mzm 117:1    Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!

Mzm 117:2    Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!

Bacaan Injil (Markus 16:15-20)

Mrk 16:15    Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Mrk 16:16    Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Mrk 16:17    Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,

Mrk 16:18    mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Mrk 16:19    Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Mrk 16:20    Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Selasa 3 Desember 2024

Bacaan Injil dan bacaan pertama hari ini mengajak kita untuk merenung tentang tugas kita sebagai orang Katolik: mewartakan Injil. Tetapi, apa arti mewartakan Injil bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, di tengah rutinitas dan tantangan yang kita hadapi?

Tuhan Yesus mengatakan kepada para murid, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Mungkin kita berpikir bahwa tugas ini hanya untuk mereka yang berkecimpung dalam pelayanan gereja, atau mereka yang memiliki kemampuan berbicara di depan umum. Namun, jika kita menilik lebih dalam, kita semua dipanggil untuk mewartakan Injil—bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga melalui kehidupan kita sehari-hari.

Mewartakan Injil bukan berarti harus berdiri di mimbar dan mengkhotbahkan Firman Tuhan. Mewartakan Injil bisa berarti bagaimana kita hidup dengan nilai-nilai kasih, pengampunan, dan kerendahan hati. Saat kita menunjukkan empati kepada orang lain, ketika kita sabar menghadapi situasi sulit, atau ketika kita mengutamakan kebaikan daripada keuntungan pribadi, kita sedang mewartakan Injil dalam cara yang sangat nyata. Tuhan tidak meminta kita untuk sempurna, tetapi untuk setia dan terbuka untuk dipakai dalam cara yang sederhana dan nyata dalam kehidupan kita.

Paulus dalam bacaan pertama menunjukkan sikap yang sangat rendah hati. Dia tidak merasa bangga karena memberitakan Injil, karena baginya itu adalah sebuah kewajiban, sebuah panggilan. Dalam hidup kita, mungkin kita sering merasa lelah atau terbebani dengan tanggung jawab-tanggung jawab yang ada. Namun, seperti Paulus, kita bisa melihat hidup kita sebagai kesempatan untuk melayani dan berbagi dengan sesama, tanpa mengharapkan imbalan. Dalam setiap pekerjaan, dalam keluarga, di antara teman-teman, kita bisa menjadi saksi Kristus dengan cara yang sederhana, tetapi penuh arti.

Mungkin kita tidak akan melihat tanda-tanda spektakuler seperti yang Yesus sebutkan dalam Injil—tidak ada ular yang kita pegang atau racun yang tak mematikan. Namun, tanda-tanda kecil bisa muncul dalam hidup kita. Tanda-tanda itu bisa berupa ketenangan hati dalam menghadapi masalah, atau mungkin keberanian untuk meminta maaf ketika kita salah. Bisa juga ketika kita memberikan waktu dan perhatian kepada seseorang yang membutuhkan, atau ketika kita menunjukkan kasih kepada orang yang kita anggap sulit.

Di dunia yang serba cepat ini, kita sering terjebak dalam rutinitas dan mungkin merasa tidak cukup penting untuk membuat perubahan besar. Tetapi setiap tindakan baik yang kita lakukan, meski kecil, adalah bagian dari pewartaan Injil. Tuhan hadir dalam setiap langkah kita, dalam setiap interaksi kita, dan Dia ingin kita menjadi saluran kasih-Nya bagi dunia ini.

Mewartakan Injil bisa dimulai dari hal-hal yang sangat sederhana—saling mendukung dalam keluarga, menjadi teman yang setia, atau memberikan perhatian kepada orang yang sedang kesulitan. Tuhan memanggil kita untuk tidak hanya berbicara tentang kasih, tetapi untuk hidup dalam kasih itu.

Dalam kehidupan pribadi kita, kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah kita sudah menjadi saksi kasih Tuhan melalui tindakan kita? Apakah kita siap untuk menjadi terang di tengah dunia yang seringkali penuh dengan kegelapan? Tugas kita adalah untuk menjadi seperti Paulus, yang tidak mengharapkan upah, tetapi melakukan segalanya demi Injil, demi kasih yang Tuhan berikan kepada kita.

Semoga kita diberi kekuatan dan keberanian untuk mewartakan Injil dengan cara yang sederhana tetapi penuh makna, melalui setiap langkah hidup kita. Tuhan menyertai kita dalam setiap usaha kecil itu. Amin.

Doa Penutup

Tuhan, bantulah kami untuk hidup sesuai dengan kasih-Mu. Ajari kami untuk mewartakan Injil lewat tindakan, bukan hanya kata-kata. Berikan kami hati yang penuh empati, sabar, dan rendah hati dalam menghadapi segala tantangan hidup. Semoga setiap langkahku memuliakan nama-Mu. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Asal Nama Gus Miftah dan Ucapan yang Bikin Kontroversi Berkata Kasar ke Pedagang

Beberapa waktu terakhir, warganet pada heboh deh, terutama setelah aksi Gus Miftah yang jadi viral karena ucapan kasar ke...

More Articles Like This

Favorite Post