Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 30 November 2024.
Kalender Liturgi hari buat Sabtu 30 November 2024 merupakan Hari Sabtu pekan biasa XXXIV dengan warna liturgi hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 30 November 2024:
Bacaan Pertama:
Rm 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Rm 10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Rm 10:11 Karena Kitab Suci berkata: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.”
Rm 10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
Rm 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Rm 10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Rm 10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”
Rm 10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?”
Rm 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Rm 10:18 Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: “Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah
Mazmur Tanggapan:
Mzm 19:2 (19-3) hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
Mzm 19:3 (19-4) Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;
Mzm 19:4 (19-5) tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,
Mzm 19:5 (19-6) yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.
Injil Matius. 4:18-22
Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus
Renungan Harian Katolik Sabtu 30 November 2024
Hari ini kita dihadapkan dengan dua bacaan yang mengajak kita untuk merenung tentang panggilan Yesus dan tentang pentingnya iman serta kesaksian kita sebagai umat-Nya.
Dalam bacaan Injil Matius 4:18-22, kita melihat bagaimana Yesus memanggil Simon Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes untuk mengikuti-Nya. Mereka adalah orang-orang biasa, nelayan yang sedang bekerja di danau Galilea, mencari nafkah untuk hidup mereka. Namun, panggilan Yesus adalah sesuatu yang mengubah hidup mereka. “Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia,” kata Yesus. Tanpa ragu, mereka segera meninggalkan pekerjaan mereka dan mengikuti Yesus.
Panggilan Yesus tidak hanya untuk para rasul pada zaman itu, tetapi juga untuk kita hari ini. Dalam kehidupan kita yang sehari-hari, kita sering terjebak dalam rutinitas dan kesibukan duniawi, seperti para nelayan tersebut. Namun, Yesus mengajak kita untuk meninggalkan cara hidup yang hanya berfokus pada diri sendiri dan dunia ini, dan mengikuti-Nya untuk menjadi “penjala manusia” – yaitu orang yang membawa kabar baik, yang menebarkan kasih dan kebaikan di dunia.
Bacaan pertama dari surat Rasul Paulus kepada umat Roma (Rm 10:9-18) memperdalam pemahaman kita tentang bagaimana kita bisa menjadi saksi Kristus. Paulus mengingatkan kita bahwa keselamatan datang melalui iman kepada Yesus, yang dibuktikan dengan pengakuan kita: “Jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatimu bahwa Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Rm 10:9). Iman kita adalah kunci keselamatan, dan iman itu harus diungkapkan dengan kata-kata dan perbuatan.
Paulus juga menekankan pentingnya pemberitaan Injil. Agar orang lain dapat percaya kepada Yesus, mereka harus mendengar tentang-Nya, dan untuk itu, kita semua dipanggil untuk memberitakan kabar baik kepada orang lain. “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” (Rm 10:15).
Tujuan dan Makna Terpenting Bacaan
Tujuan utama dari kedua bacaan ini adalah mengajak kita untuk membuka hati terhadap panggilan Yesus dan untuk menjadi saksi Kristus yang hidup. Bacaan Injil mengingatkan kita bahwa mengikuti Yesus berarti bersedia meninggalkan segala yang kita anggap penting dalam hidup ini untuk mengikuti panggilan-Nya. Bacaan dari surat Paulus menekankan bahwa iman yang sejati bukan hanya tentang apa yang kita percayai dalam hati, tetapi juga tentang bagaimana kita mengungkapkan iman kita melalui pengakuan dan perbuatan.
Pesan yang Bisa Diterima dalam Kehidupan Sehari-hari
Bacaan ini mengajarkan kita bahwa hidup kita sebagai umat Katolik bukanlah sekadar tentang menjalani rutinitas agama, tetapi tentang memberi diri untuk menjadi alat Tuhan dalam dunia ini. Kita dipanggil untuk mengikuti Yesus dalam kehidupan sehari-hari dan membawa kabar baik ke setiap orang yang kita jumpai.
Ini bukanlah panggilan untuk hanya berbicara tentang Yesus, tetapi untuk bertindak seperti-Nya: mencintai, mengampuni, memberi, dan melayani. Setiap tindakan kebaikan yang kita lakukan untuk sesama adalah bentuk pengakuan iman kita kepada Yesus. Mungkin kita tidak bisa meninggalkan pekerjaan atau keluarga kita seperti para rasul, tetapi kita tetap bisa menjadi saksi kasih Kristus dalam setiap aspek kehidupan kita, melalui tindakan, kata-kata, dan sikap kita.
Penting untuk mengingat bahwa setiap orang, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk diselamatkan melalui iman kepada Yesus. Tidak ada perbedaan antara satu orang dengan lainnya, seperti yang ditegaskan oleh Paulus dalam bacaan pertama (Rm 10:12). Kita, yang sudah mengenal Kristus, memiliki tanggung jawab untuk memberitakan kabar baik ini kepada mereka yang belum mendengarnya. Tidak ada orang yang terlalu kecil atau terlalu besar untuk diundang oleh Yesus, dan kita pun dipanggil untuk membawa mereka kepada-Nya.
Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh dengan tantangan ini, kita mungkin merasa sulit untuk memenuhi panggilan ini. Namun, dengan iman yang kuat, kita dapat yakin bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan kepada kita untuk menjadi saksi-Nya, seperti yang diungkapkan Paulus dalam Rm 10:17: “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”
Mari kita berusaha untuk mendengarkan suara Tuhan dalam hati kita dan mengikuti-Nya dengan langkah yang penuh kepercayaan. Kita diundang untuk tidak hanya menjadi penerima kasih Tuhan, tetapi juga pembawa kabar baik bagi dunia yang membutuhkan. Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, terima kasih atas panggilan-Mu yang mengundang kami untuk mengikuti-Mu. Berikan kami iman yang teguh dan keberanian untuk meninggalkan hal-hal duniawi demi mengabarkan kasih dan kebaikan-Mu. Bimbing kami untuk menjadi saksi yang hidup dalam setiap langkah kehidupan kami. Amin.