Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 28 November 2024.
Kalender Liturgi hari buat Kamis 28 November 2024 merupakan Hari Kamis Biasa XXXIV, Santa Katarina Laboure, Perawan, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 28 November 2024:
Renungan Harian Katolik Kamis 28 November 2024
Hari ini, kita mendengarkan bacaan dari Injil Lukas dan Kitab Wahyu yang memberi kita gambaran tentang dunia yang penuh dengan tantangan dan penderitaan. Yesus mengingatkan kita bahwa akan ada masa-masa sulit, di mana kita melihat segala sesuatu runtuh dan penuh kekacauan. Di dalam Injil, Dia berkata, “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Luk 21:28)
Bacaan ini mungkin terdengar menakutkan. Ada bayangan tentang peperangan, kekacauan, dan kehancuran. Namun, pesan utama yang Yesus sampaikan bukanlah untuk membuat kita takut, melainkan untuk memberi kita harapan. Meskipun dunia ini bisa terasa kacau, kita diajak untuk tetap mengangkat wajah kita dan mempercayakan segala sesuatu kepada Tuhan. Tuhan tidak meninggalkan kita dalam kesulitan. Sebaliknya, Dia memberi kita pengharapan bahwa keselamatan-Nya akan datang pada waktu yang tepat.
Bacaan dari Kitab Wahyu juga memberi gambaran yang sama. Kita mendengar tentang kehancuran kota Babel, yang melambangkan segala bentuk kesombongan dan kejahatan di dunia ini. Wahyu mengingatkan kita bahwa meskipun dunia sering kali mengutamakan uang, kekuasaan, dan hal-hal duniawi, semua itu akan hancur pada akhirnya. Hanya apa yang dilakukan dalam kasih dan kebenaran yang akan bertahan.
Apa yang bisa kita ambil dari bacaan ini dalam kehidupan kita sekarang? Kita hidup di dunia yang penuh dengan tantangan. Seringkali kita merasa tertekan oleh masalah pekerjaan, keluarga, keuangan, atau bahkan ketidakadilan sosial. Namun, pesan dari kedua bacaan ini adalah: “Jangan takut. Teruslah berharap pada Tuhan yang setia.”
Di dunia ini, kita bisa merasa seperti sedang berjuang sendiri. Terkadang kita melihat ketidakadilan dan rasa tidak adil yang membuat hati kita hancur. Tetapi seperti yang Yesus katakan, kita harus “bangkit dan angkat wajah kita.” Ini berarti kita tidak boleh menyerah atau membiarkan diri kita jatuh dalam keputusasaan. Sebaliknya, kita diajak untuk melihat jauh ke depan, mengingat janji keselamatan Tuhan yang akan datang. Kita mungkin tidak tahu kapan, tetapi kita yakin bahwa Dia akan datang menolong kita.
Hidup kita di dunia ini memang sementara. Tidak ada yang abadi, termasuk masalah-masalah yang kita hadapi. Hanya Tuhan yang tetap ada, dan hanya Dia yang dapat memberi kita kedamaian yang sejati. Oleh karena itu, kita diajak untuk tetap setia kepada-Nya, menjalani hidup dengan penuh kasih, dan tidak terjebak dalam hal-hal duniawi yang hanya bersifat sementara.
Pesan yang sederhana namun penting adalah: “Tetap beriman, tetap berharap, dan tetap hidup dalam kasih.” Di dunia yang sering kali membingungkan ini, kita harus menjaga hati kita agar tetap terbuka bagi Tuhan, karena hanya Dia yang dapat memberi kita ketenangan, kekuatan, dan harapan yang sejati.
Marilah kita, umat Katolik, menghadapi kehidupan ini dengan kesadaran bahwa meskipun ada tantangan dan ketidakpastian, kita tidak pernah sendirian. Tuhan selalu menyertai kita, dan pada akhirnya, Dia akan membawa kita kepada keselamatan-Nya yang kekal. Dengan hati penuh harapan dan kesetiaan, kita bisa menjalani hidup ini dengan penuh rasa syukur dan damai. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang penuh kasih, dalam dunia yang penuh tantangan ini, ajar kami untuk tidak takut, tetapi tetap berharap pada-Mu. Kami percaya Engkau menyertai kami dan memberi keselamatan. Bimbing kami untuk hidup dalam kasih, kesetiaan, dan pengharapan yang sejati kepadaMu. Amin.