Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 26 November 2024.
Kalender Liturgi hari buat Selasa 26 November 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XXXIV, Santo Yohanes Berchmans, Pengaku Iman, Santo Silvester Gozzolini, Abbas dan Pengaku iman, Santo Leonardus Porto Morizio, Pengaku Iman, Santo Sarbel Maklouf, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 26 November 2024:
Bacaan Pertama Wahyu 14:14-20
Sudah tiba saatnya untuk menuai sebab tuaian di bumi sudah masak.
Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di kepalanya dan sebilah sabit tajam di tangannya.
Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari bait suci. Ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak.”
Maka Dia yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam.
Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. Ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak.”
Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 96:10,11-12,13
Ref. Tuhan datang menghakimi bumi.
Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil Wahyu 2:10c
Ref. Alleluya, alleluya.
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Bacaan Injil Lukas 21:5-11
Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain.
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.”
Lalu murid-murid bertanya, “Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan.
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, ‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut.
Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan.
Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Selasa 26 November 2024
Renungan Katolik ini mengajak kita untuk merenungkan makna dari Bacaan Injil dan Bacaan Pertama, yang meskipun diambil dari dua bagian Kitab Suci yang berbeda, namun menyampaikan pesan yang saling melengkapi tentang kehidupan yang penuh tantangan, kesetiaan kepada Tuhan, dan akhir zaman yang pasti datang.
Dalam Bacaan Injil Lukas 21:5-11, Yesus memperingatkan para murid tentang kehancuran yang akan datang, baik secara fisik melalui runtuhnya Bait Allah, maupun dalam bentuk gejolak kehidupan: perang, kelaparan, gempa bumi, dan penyakit. Semua ini adalah tanda-tanda bahwa dunia ini tidak abadi dan segala yang kita anggap kuat dan megah, seperti bangunan atau status, pada akhirnya akan hancur. Namun, Yesus juga menegaskan, janganlah kita terkejut dan takut ketika menghadapi segala penderitaan dan kesulitan ini. Semuanya itu adalah bagian dari rencana Allah yang lebih besar, dan itu belum menjadi akhir dari segalanya. Yesus mengingatkan kita untuk tetap waspada dan tidak terpedaya oleh orang-orang yang mengaku sebagai Mesias atau yang menyatakan bahwa akhir zaman sudah dekat. Sebagai umat beriman, kita dipanggil untuk hidup dalam kesetiaan, penuh harapan, dan tetap tenang meskipun dunia ini dilanda kekacauan.
Bacaan pertama dari Kitab Wahyu (14:14-20) mengungkapkan gambaran tentang hari penghakiman, ketika Tuhan akan menuai buah dari segala perbuatan umat manusia. Gambaran ini memang berat, karena menunjukkan bahwa ada konsekuensi bagi setiap tindakan yang kita lakukan, dan ada saatnya dimana Tuhan akan mengayunkan sabit-Nya untuk menuai, baik untuk yang baik maupun yang jahat. Gambaran buah anggur yang dipotong dan dibuang ke dalam kilangan yang menghasilkan darah mengingatkan kita bahwa keadilan Tuhan akan ditegakkan, dan setiap orang akan mempertanggungjawabkan kehidupannya di hadapan-Nya. Namun, ini juga menjadi pengingat bagi kita untuk hidup dengan penuh tanggung jawab, memilih untuk berbuat baik, dan tetap setia kepada Tuhan dalam setiap aspek hidup kita.
Tujuan dari kedua bacaan ini adalah untuk mengingatkan kita akan ketidakpastian hidup ini, namun juga menguatkan kita dalam pengharapan. Dunia ini memang penuh dengan gejolak dan tantangan, tetapi kita diajak untuk tidak terkejut dan tetap hidup dalam iman dan kebenaran. Yesus mengingatkan kita untuk tetap waspada dan tidak mudah terombang-ambing oleh kabar-kabar dunia yang mengarahkan kita pada ketakutan atau kepanikan. Kita harus hidup dengan penuh kesadaran bahwa akhir zaman pasti datang, dan setiap kita akan mempertanggungjawabkan hidup ini di hadapan Tuhan.
Makna terpenting yang dapat kita ambil dari kedua bacaan ini adalah bahwa hidup kita di dunia ini sementara, dan hanya Allah yang tahu waktu dan cara segala sesuatu akan berakhir. Maka, kita dipanggil untuk hidup dengan bijaksana, memilih untuk berbuat baik, dan tetap teguh dalam iman kepada-Nya. Meski dunia ini tidak sempurna dan penuh dengan tantangan, kita diingatkan bahwa Tuhan selalu bersama kita, mengarahkan kita pada kebaikan dan keselamatan, asalkan kita tetap setia mengikuti jalan-Nya.
Pesan yang dapat kita ambil dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk tetap hidup dengan penuh kesadaran akan masa depan yang pasti, yaitu pertemuan kita dengan Tuhan. Dalam menghadapi setiap tantangan dan kesulitan hidup, kita harus tetap tenang dan percaya bahwa Tuhan menyertai kita. Kita tidak boleh terperangkap dalam ketakutan akan masa depan atau dalam keinginan duniawi yang sementara, tetapi kita harus menjaga iman kita kepada Tuhan yang kekal. Dalam setiap tindakan kita, mari kita selalu berusaha untuk hidup dalam kasih, kebaikan, dan keadilan, sehingga kelak kita dapat menghadapi hari penghakiman dengan penuh harapan, bukan ketakutan. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang penuh kasih, ajar kami untuk tetap setia dan tenang di tengah gejolak hidup. Berikanlah kami iman yang kuat, agar kami hidup dengan bijaksana, berbuat baik, dan berharap hanya kepada-Mu. Jadikanlah kami siap menghadapi hari-Mu dengan penuh pengharapan. Amin.