Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 14 November 2024.
Kalender Liturgi hari buat Kamis 14 November 2024 merupakan Hari Kamis Biasa XXXII, Santo Yosef Maria Pignatelli, Pengaku Iman, Duns Scotus, Biarawan dan Pujangga Maria, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 14 November 2024:
Bacaan Pertama Filemon 1:7-20
Terimalah dia kembali, bukan lagi sebagai budak, melainkan sebagai saudara terkasih.
Saudara terkasih, aku sudah memperoleh kegembiraan besar dan kekuatan karena kasihmu, sebab engkau telah menghibur hati orang-orang kudus. Karena itu, sekalipun dalam Kristus aku bebas memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, namun mengingat kasihmu itu lebih baik aku memintanya kepadamu.
Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua dan kini dipenjarakan demi Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anak yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus.
Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selamanya bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari itu, yaitu sebagai saudara terkasih. Bagiku ia sudah saudara, apalagi bagimu, baik secara manusiawi maupun dalam Tuhan.
Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. Dan kalau dia sudah merugikan dikau ataupun berutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku.
Aku Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: aku akan membayarnya, untuk tidak mengatakan “Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!” karena engkau berhutang padaku, yakni dirimu sendiri. Ya Saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburlah hatiku di dalam Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 146:7-8-9a.9bc-10
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
Anak yatim dan janda ditegakkannya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion turun-temurun!
Bait Pengantar Injil Yoh 15:5
Ref. Alleluya, alleluya.
Akulah pokok anggur, kalian ranting-rantingnya, sabda Tuhan. Tinggallah beserta-Ku, maka Aku tinggal besertamu, dan kalian akan berbuah banyak.
Bacaan Injil Lukas 17:20-25
Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu.
Sekali peristiwa orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, kapan Kerajaan Allah datang. Yesus menjawab, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Tidak dapat dikatakan, ‘Lihat, ia ada di sini’, atau ‘ia ada di sana’.
Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu.” Yesus berkata kepada para murid, ‘Akan datang waktunya kalian ingin melihat salah satu hari Anak Manusia itu. Tetapi kalian tidak akan melihatnya.
Orang akan berkata kepadamu, ‘Lihat dia ada di sana! Lihat, dia ada di sini!’ Tetapi jangan kalian pergi ke situ, jangan kalian ikut. Sebab seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pula halnya dengan Anak Manusia, pada hari kedatangan-Nya kelak. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Kamis 14 November 2024
Dalam bacaan Injil hari ini (Lukas 17:20-25), Yesus menjelaskan kepada orang Farisi bahwa Kerajaan Allah tidak akan datang dengan tanda-tanda yang nyata atau yang bisa dilihat dengan mata fisik. Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah mereka, bahkan dalam diri Yesus sendiri yang ada di tengah-tengah umat-Nya. Ia juga memberi tahu murid-murid-Nya bahwa kedatangan-Nya yang kedua kali akan sangat berbeda; tidak ada yang bisa memprediksi atau menunggunya dengan tanda-tanda tertentu, seperti kilat yang menyambar dari ujung langit ke ujung langit. Untuk saat ini, Yesus harus menanggung penderitaan dan penolakan sebagai bagian dari rencana keselamatan-Nya.
Sementara itu, dalam bacaan dari Surat Paulus kepada Filemon (Filemon 1:7-20), Paulus meminta Filemon untuk menerima kembali Onesimus, seorang budak yang sebelumnya melarikan diri dan mungkin telah berbuat salah kepada Filemon. Paulus meminta agar Filemon menerima Onesimus bukan lagi sebagai seorang budak, melainkan sebagai saudara terkasih dalam Kristus. Paulus menggugah hati Filemon untuk bertindak dengan kasih dan sukarela, menegaskan bahwa tindakan kasih yang diberikan kepada Onesimus adalah bukti dari kasih Kristus yang ada dalam diri mereka.
Dua bacaan ini, meski berisi pesan yang berbeda, mengajarkan kita tentang pengertian Kerajaan Allah yang sudah ada di antara kita dan bagaimana kasih Kristus mengubah hubungan manusia.
Kerajaan Allah tidak selalu tampak jelas atau dalam bentuk yang kita harapkan. Sering kali, kita mencari tanda-tanda fisik atau pengalaman spektakuler sebagai bukti kehadiran-Nya, padahal Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah kita, dalam kasih, dalam komunitas, dan dalam perbuatan baik kita terhadap sesama. Dalam kehidupan sehari-hari kita, kita dipanggil untuk mengenali kehadiran Tuhan bukan hanya dalam hal-hal besar dan luar biasa, tetapi juga dalam setiap tindakan kasih yang kita berikan.
Di sisi lain, pesan dari surat Paulus kepada Filemon mengajak kita untuk melihat orang lain, bahkan mereka yang pernah menyakiti atau merugikan kita, dengan pandangan kasih dan pengampunan. Dalam Kristus, kita dipanggil untuk menerima satu sama lain sebagai saudara dan saudari, tanpa memandang latar belakang atau kesalahan yang pernah dilakukan. Kasih itu mengubah dan memulihkan hubungan kita satu sama lain, membawa kita lebih dekat kepada Kerajaan Allah.
Apa yang dapat kita ambil dari kedua bacaan ini untuk kehidupan kita saat ini? Pertama, kita harus memahami bahwa Kerajaan Allah tidak hanya hadir di masa depan, tetapi sudah ada di tengah-tengah kita, dalam hidup kita yang penuh dengan kasih, pengampunan, dan kebaikan terhadap sesama. Kedua, kita diingatkan untuk tidak melihat orang lain melalui kekurangan atau kesalahan masa lalu, melainkan dengan mata kasih Kristus yang mampu mengubah mereka menjadi saudara-saudari dalam iman.
Mari kita hidupkan Kerajaan Allah melalui setiap tindakan kasih kita, menyambut sesama dengan penuh pengertian dan cinta, serta bersyukur atas kehadiran Tuhan yang selalu ada dalam hidup kita. Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, ajarilah kami untuk mengenali Kerajaan-Mu yang hadir di tengah-tengah kami, dalam kasih dan pengampunan. Bantulah kami untuk menerima sesama dengan hati yang penuh cinta, tanpa melihat kesalahan masa lalu, dan hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.