Rabu, Oktober 30, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 3 November 2024 Lengkap Renungan Harian, Misa Hari Minggu Biasa XXXI

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 3 November 2024.

Kalender Liturgi hari buat Minggu 3 November 2024 merupakan Hari Minggu Biasa XXXI, Santo Martinus de Porrez, Pengaku Iman, Santo Hubertus, Pengaku Iman, Santo Malakios dari Armagh, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 3 November 2024:

Bacaan Pertama Ul 6:2-6

Dengarkanlah, hai orang Israel,kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu.

Sekali peristiwa Musa berkata kepada bangsanya, “Seumur hidup hendaknya engkau dan anak cucumu takut akan Tuhan, Allahmu,serta berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu, dengarlah, hai orang Israel!

Lakukanlah ketetapan dan perintah itu dengan setia, supaya baiklah keadaanmu,dan supaya kamu menjadi sangat banyak,seperti yang dijanjikan Tuhan, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatanmu! Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 18:2-3a.3bc-4.47.51ab

Ref: Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku.

Aku mengasihi Engkau,ya Tuhan, kekuatanku!Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahanan dan penyelamatku.

Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung,perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!Terpujilah Tuhan, seruku;maka aku pun selamat dari para musuhku.

Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku,dan mulialah Allah Penyelamatku, Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya; Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya.

Bacaan Kedua Ibr 7:23-28

Yesus tetap selama-lamanya;maka imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.

Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara,dalam jumlah yang besar kaum Lewi telah menjadi imam,karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.Tetapi Yesus tetap selama-lamanya;maka imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.

Karena itu Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan;yaitu saleh,

tanpa salah, tanpa noda,yang telah terpisah dari orang-orang berdosa,dan ditinggikan mengatasi segala langit;yang tidak seperti imam-imam besar lain,yang setiap hari harus mempersembahkan kurban untuk dosanya sendiri, dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya.

Hal itu sudah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya,yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi imam agung. Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah,yang menetapkan Anak yang sudah sempurna sampai selama-lamanya menjadi Imam Agung.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Yoh 14:23

Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Bacaan Injil Mrk 12:28b-34

Inilah perintah yang paling utama,dan perintah yang kedua sama dengan yang pertama.

Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?”Yesus menjawab,”Perintah yang paling utama ialah:

Dengarlah, hai orang Israel,Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa!Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati,dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah:Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama dari pada kedua perintah ini.”

Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Allah itu esa, dan tidak ada Allah lain kecuali Dia.Memang mengasihi Dia dengan segenap hati,dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan,serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.”

Yesus melihat betapa bijaksana jawab orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!”Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Minggu 3 November 2024

Renungan Katolik: Mengasihi Tuhan dan Sesama

Dalam bacaan Injil hari ini (Mrk 12:28b-34), Yesus menjelaskan inti dari ajaran-Nya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatanmu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Perintah ini tidak hanya sebuah pernyataan, tetapi merupakan panggilan bagi kita untuk menghidupi iman kita dengan cara yang nyata dan konkret.

Di tengah kesibukan dan tantangan hidup sehari-hari, sering kali kita terjebak dalam rutinitas yang membuat kita lupa untuk mengasihi dengan tulus. Kita mungkin terfokus pada pekerjaan, studi, atau bahkan masalah pribadi, sehingga sulit untuk mengingat perintah utama ini. Namun, jika kita menginginkan hidup yang penuh makna dan hubungan yang mendalam dengan Tuhan dan sesama, kita perlu kembali ke inti ajaran ini.

Mengasihi Tuhan: Mengasihi Tuhan dengan segenap hati berarti mengutamakan-Nya dalam segala aspek kehidupan kita. Ini bisa dimulai dengan meluangkan waktu untuk berdoa, merenungkan firman-Nya, dan mengikuti sakramen dengan penuh kesadaran. Saat kita mengasihi Tuhan, kita juga belajar untuk lebih menghargai diri kita sendiri dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan orang lain.

Mengasihi Sesama: Mengasihi sesama seperti diri sendiri mengajak kita untuk melihat orang lain dengan mata kasih. Ini berarti kita harus berusaha untuk memahami, mendengarkan, dan membantu satu sama lain. Dalam tindakan sederhana seperti memberi senyuman, menyapa, atau menawarkan bantuan, kita dapat menunjukkan kasih kita kepada sesama. Kita juga diingatkan untuk tidak hanya mengasihi mereka yang dekat dengan kita, tetapi juga mereka yang mungkin berbeda pandangan atau latar belakang.

Bacaan Pertama dari Ulangan (Ul 6:2-6) menekankan pentingnya mengingat perintah Tuhan dan mengajarkannya kepada generasi mendatang. Ini mengingatkan kita akan tanggung jawab kita sebagai orang tua, pengajar, dan anggota komunitas untuk menularkan nilai-nilai kasih ini kepada anak-anak dan orang di sekitar kita. Dengan memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjadi sumber inspirasi bagi mereka.

Sementara itu, Bacaan Kedua dari Surat kepada Orang Ibrani (Ibr 7:23-28) menunjukkan bahwa Yesus adalah Imam Agung yang sempurna. Ia telah memberikan diri-Nya sebagai kurban untuk menebus dosa kita, menunjukkan betapa besar kasih-Nya. Kesadaran akan pengorbanan Yesus seharusnya menggerakkan hati kita untuk merespons dengan mengasihi Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati.

Mari kita berkomitmen untuk menjadikan kasih sebagai prinsip utama dalam tindakan kita. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menunjukkan kasih kepada Tuhan melalui doa dan pengabdian, serta kepada sesama melalui tindakan nyata.

Sebagai umat Katolik, kita diundang untuk menghidupi kasih ini secara nyata. Dalam setiap interaksi kita, kita bisa bertanya pada diri sendiri, “Apakah saya sudah menunjukkan kasih saya kepada Tuhan dan sesama hari ini?” Menghadapi tantangan hidup, kita bisa memilih untuk berpegang pada kasih sebagai prinsip panduan.

Mari kita refleksikan hal ini dalam kehidupan kita:

  • Di rumah, apakah kita sudah mencintai keluarga kita dengan sabar dan penuh pengertian?
  • Di tempat kerja, apakah kita mendukung rekan kerja kita dengan sikap positif dan saling membantu?
  • Di komunitas, apakah kita sudah terlibat dalam kegiatan yang mendukung sesama, terutama mereka yang kurang beruntung?

Renungan ini mengajak kita untuk memahami bahwa kasih adalah tindakan yang hidup dan nyata. Dengan mengasihi Tuhan dan sesama, kita tidak hanya menjadi pengikut Kristus, tetapi juga mewujudkan Kerajaan Allah di dunia ini. Marilah kita berdoa agar Tuhan membimbing kita untuk hidup dalam kasih dan menjadi pelaku kasih yang nyata di sekitar kita. Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang Maha Kasih,
Ajar aku untuk mengenal-Mu lebih dalam setiap hari.
Berikan aku hikmat dalam setiap keputusan dan kekuatan dalam setiap langkah.
Bantu aku mengasihi sesama dengan tulus, seperti Engkau mencintai aku.
Dalam kesulitan dan kebahagiaan, semoga aku selalu bersyukur dan berbagi kasih-Mu.
Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Cara Cek Kuota Tri: Panduan Lengkap untuk Pengguna

Cara cek kuota tri - Bosan dengan kuota internet yang tiba-tiba habis? Tenang, kamu gak sendirian! Banyak pengguna...

More Articles Like This

Favorite Post