Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 2 November 2024.
Kalender Liturgi hari buat Sabtu 2 November 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XXX, Peringatan Arwah Semua Orang Beriman, dengan Warna Liturgi Ungu.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 2 November 2024:
Bacaan Pertama 2Mak 12:43-46
Sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh memikirkan kebangkitan.
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa.
Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.
Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu disuruhnyalah mengadakan kurban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 130:1-2.3-4.5-6a.6b-7.8
Ref: Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan.
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,siapakah yang dapat tahan?Tetapi pada-Mu ada pengampunan,maka orang-orang takwa kepada-Mu.
Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti,dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhanlebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
Lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi,berharaplah kepada Tuhan, hai Israel!Sebab pada Tuhan ada kasih setia,dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.
Bacaan Kedua 1Kor. 15:20-24a.25-28
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya.
Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Yoh 6:40
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Bacaan Injil Yohanes 6:37-40
Setiap orang yang percaya kepada Anak Allah beroleh hidup yang kekal,dan Tuhan akan membangkitkannya pada akhir zaman.
Dalam rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Sabtu 2 November 2024
Renungan Katolik ini akan menggali makna dan hikmah dari ketiga bacaan yang telah disampaikan. Dalam konteks kehidupan umat Katolik saat ini, mari kita merenungkan pesan-pesan penting yang terkandung dalam Injil Yohanes 6:37-40, 2 Makabe 12:43-46, dan 1 Korintus 15:20-28.
Dalam Injil Yohanes, Yesus mengungkapkan kehendak Bapa-Nya, yaitu agar setiap orang yang datang kepada-Nya tidak akan hilang, dan mereka akan memperoleh hidup yang kekal. Ini adalah janji yang penuh harapan, di mana iman kepada Kristus membawa kepada kebangkitan dan hidup kekal. Janji ini menjadi peneguhan bagi kita untuk tetap percaya dan berharap dalam segala situasi hidup, meskipun kita mengalami kesulitan dan tantangan.
Di sisi lain, bacaan dari Kitab Makabe menunjukkan pentingnya mengenang dan mendoakan mereka yang telah meninggal. Yudas, panglima Israel, mempersembahkan kurban penghapus dosa untuk mereka yang telah gugur, sebagai bentuk kepercayaan akan kebangkitan. Ini mengajak kita untuk tidak hanya memikirkan hidup kita sendiri, tetapi juga mendoakan dan memperhatikan jiwa-jiwa yang telah pergi, dengan harapan bahwa mereka akan memperoleh kehidupan kekal.
Bacaan kedua dari Surat Paulus kepada Jemaat di Korintus menguatkan bahwa Kristus adalah yang pertama bangkit dari kematian, dan melalui-Nya, semua orang akan dihidupkan kembali. Konsep kebangkitan ini merupakan inti dari iman kita. Kebangkitan Kristus memberi makna baru bagi hidup kita, bahwa maut bukanlah akhir, melainkan awal dari kehidupan yang kekal bersama Allah.
Ketiga bacaan ini mengajak kita untuk merenungkan pentingnya iman dan harapan. Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan ketidakpastian dan kesedihan, kita diingatkan bahwa ada tujuan yang lebih besar dan kekal. Kehidupan di dunia ini bukanlah tujuan akhir, tetapi sebuah perjalanan menuju kebangkitan dan kehidupan yang abadi di dalam Kristus.
Pesan penting yang dapat kita ambil adalah bahwa iman kita harus berakar pada keyakinan akan kebangkitan dan kehidupan yang kekal. Setiap kali kita menghadapi kesulitan atau kehilangan, kita diingatkan untuk datang kepada Yesus, yang menjanjikan hidup kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Kita juga diajak untuk aktif berdoa dan mendukung jiwa-jiwa yang telah berpulang, dengan keyakinan bahwa Tuhan menginginkan semua orang untuk diselamatkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mengamalkan pesan ini dengan lebih rajin berdoa, terutama untuk orang-orang yang telah meninggal. Kita juga dapat menunjukkan kasih dan perhatian kepada sesama, menjadi pengharapan bagi mereka yang sedang berduka. Dengan demikian, kita berperan aktif dalam mewujudkan kasih Kristus di tengah masyarakat.
Dalam kesederhanaan, marilah kita hidup dengan iman yang kuat, saling mendukung, dan mengingat bahwa setiap perbuatan baik yang kita lakukan di dunia ini adalah bagian dari panggilan kita untuk membawa harapan kepada orang lain, sejalan dengan kehendak Tuhan yang menginginkan agar tidak ada satu pun dari kita yang hilang. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, dalam kesulitan dan kehilangan, kami datang kepada-Mu. Bukalah hati kami untuk percaya akan kebangkitan dan hidup kekal. Bimbinglah kami untuk mendoakan jiwa-jiwa yang telah pergi, dan ajar kami hidup dalam kasih, harapan, dan iman setiap hari. Amin.