Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin 28 Oktober 2024.
Kalender Liturgi hari Senin 28 Oktober 2024 merupakan Hari Senin Biasa XXX, Perayaan Wajib Santo Simon dan Yudas, Rasul, dengan Warna Liturgi Merah.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 28 Oktober 2024:
Bacaan Pertama Efesus 2:19-22
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 19:2-3.4-5
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan.
atau Di seluruh dunia bergemalah suara mereka.
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.
Bacaan Injil Lukas 6:12-19
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul.
Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Senin 28 Oktober 2024
Dalam bacaan Injil hari ini (Lukas 6:12-19), kita melihat bagaimana Yesus memilih dua belas rasul setelah berdoa semalaman. Ini adalah langkah yang sangat penting, dan menunjukkan kepada kita bahwa dalam setiap keputusan besar yang kita ambil, penting untuk melibatkan Tuhan melalui doa.
Yesus memberikan contoh bahwa saat kita dihadapkan pada pilihan, kita harus mencari bimbingan-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering dihadapkan pada berbagai keputusan, baik itu dalam pekerjaan, hubungan, atau keputusan spiritual. Saat kita berdoa dan mencari kehendak Tuhan, kita membuka diri kita untuk menerima hikmat dan kekuatan dari-Nya.
Bacaan dari Efesus (Efesus 2:19-22) mengingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari keluarga Allah dan dibangun di atas dasar para rasul. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya komunitas dalam hidup iman kita. Kita bukan individu yang terisolasi, tetapi anggota tubuh Kristus yang saling mendukung dan menguatkan. Dalam dunia yang sering kali membuat kita merasa terasing, komunitas iman memberikan tempat di mana kita dapat merasa diterima dan dicintai. Kita dipanggil untuk membangun hubungan yang saling menghormati, berdoa bersama, dan saling membantu dalam masa sulit.
Apa arti semua ini bagi kita? Di zaman sekarang, kita sering kali terjebak dalam kesibukan dan hiruk-pikuk perjuangan memenuhi kebutuhan hidup. Namun, di tengah kesibukan itu, kita dipanggil untuk berhenti sejenak, berdoa, dan mencari Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan. Apakah kita sudah mengambil waktu untuk berdoa sebelum mengambil keputusan penting? Apakah kita sudah melibatkan Tuhan dalam rencana kita sehari-hari?
Kita juga perlu memperhatikan bagaimana kita berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita. Dalam komunitas kita, baik di gereja, tempat kerja, atau di lingkungan rumah, kita dapat menjadi cahaya bagi orang lain. Kita bisa memulai dengan tindakan kecil: membantu tetangga yang kesulitan, menyapa teman dengan hangat, atau mendengarkan cerita orang lain tanpa menghakimi. Setiap tindakan kecil ini merupakan cara kita mencerminkan kasih Kristus dalam hidup kita.
Renungan ini mengajak kita untuk menjadi saksi kasih dalam setiap aspek kehidupan kita. Mari kita ingat bahwa doa adalah kunci dalam mencari bimbingan Tuhan, dan komunitas iman adalah tempat di mana kita saling mendukung. Dalam setiap langkah, kita diajak untuk membawa kasih dan harapan kepada orang lain.
Akhirnya, marilah kita menjadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk berbuat baik dan menunjukkan kasih Kristus kepada dunia. Dengan demikian, kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri, tetapi menjadi alat bagi Tuhan untuk menjangkau orang-orang di sekitar kita. Dalam kesatuan, kita membangun komunitas yang kuat dan penuh kasih, menciptakan ruang di mana setiap orang dapat merasakan kehadiran dan kasih Allah. Semoga setiap langkah kita dipenuhi dengan iman dan hikmat yang berasal dari-Nya. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang baik, terima kasih atas kasih-Mu yang tak terhingga. Bimbinglah aku dalam setiap keputusan dan langkah hidupku. Ajar aku untuk berdoa, mendengarkan suaraMu dalam tiap langkah dan rencana hidupku. Semoga aku dapat menjadi cahaya bagi orang lain dan mewujudkan kasih-Mu di dunia ini. Amin.