Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 24 Oktober 2024.
Kalender Liturgi hari Kamis 24 Oktober 2024 merupakan Hari Kamis Biasa XXIX, Perayaan fakultatif Santo Antonius Maria Claret, Uskup dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 24 Oktober 2024:
Bacaan Pertama Efesus 3:14-21
Semoga kalian berakar dan beralas dalam kasih, dan dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Saudara-saudara, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya Ia menguatkan dan meneguhkan kalian oleh Roh yang di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kalian berakar dan beralas dalam kasih.
Aku berdoa supaya kalian bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kalian dapat mengenal kasih itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan.
Mazmur Tanggapan Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19
Ref. Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.
Atau: Kita memuji Allah kar’na besar cinta-Nya.
Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Bait Pengantar Injil Matius 24:42a.44
Ref. Alleluya, alleluya.
Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.
Bacaan Injil Lukas 12:49-53
Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan.
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung!
Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah. Tiga melawan dua dan dua melawan tiga.
Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan putranya, dan putra melawan bapanya, ibu melawan putrinya, dan putri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Kamis 24 Oktober 2024
Dalam kehidupan ini, kita semua pasti menghadapi berbagai permasalahan. Kadang masalah itu datang silih berganti—entah dalam pekerjaan, keluarga, hubungan, kesehatan, atau bahkan dalam diri kita sendiri. Ada momen-momen di mana kita merasa lelah, tertekan, dan mungkin bertanya, “Mengapa semua ini terjadi?” Namun, di tengah semua itu, kita diingatkan bahwa permasalahan adalah bagian dari perjalanan iman kita.
Permasalahan hidup sebenarnya adalah kesempatan bagi kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Di saat-saat sulit itulah, kita diajak untuk percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Justru, sering kali di balik setiap tantangan, Tuhan sedang memurnikan hati kita, membentuk kita agar semakin kuat, lebih sabar, dan lebih bijaksana.
Ada sebuah kisah dalam Alkitab tentang Yesus yang menenangkan badai di tengah danau (Markus 4:35-41). Saat itu, para murid-Nya panik karena perahu mereka hampir tenggelam diterpa badai besar. Namun, Yesus yang sedang tidur, bangun dan hanya berkata, “Diam! Tenanglah!” Seketika badai pun reda. Para murid terheran-heran, tetapi Yesus berkata, “Mengapa kamu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
Pesan dari kisah ini sangat relevan dengan hidup kita saat ini. Di tengah badai kehidupan, kita sering kali merasa cemas dan takut. Kita berpikir bahwa masalah yang kita hadapi begitu besar, seperti badai yang siap menenggelamkan kita. Namun, Tuhan ingin kita percaya bahwa Dia selalu ada, bahkan di tengah badai. Ketika kita membawa permasalahan kita kepada-Nya dan menyerahkan segala kekhawatiran, Tuhan akan memberikan damai dan jalan keluar yang kita butuhkan.
Makna yang penting dari permasalahan hidup adalah bahwa kesulitan itu tidak datang untuk menghancurkan kita, tetapi untuk mengajarkan sesuatu yang berharga—tentang iman, kesabaran, pengharapan, dan kasih. Permasalahan membuat kita lebih bergantung pada Tuhan, mengingatkan kita bahwa segala sesuatu ada dalam kuasa-Nya. Tuhan mungkin tidak selalu menenangkan badai dengan segera, tetapi Dia pasti akan memberi kita kekuatan untuk melewatinya.
Bagi kita yang hidup di zaman sekarang, penuh dengan tekanan dan tuntutan, renungan ini mengajak kita untuk menyadari bahwa Tuhan tidak meminta kita untuk berjalan sendiri. Saat kita merasa lemah, Dia ada di sana untuk menguatkan. Saat kita kehilangan arah, Dia akan membimbing. Saat hati kita penuh beban, Dia akan memberikan damai-Nya. Apa pun masalah yang kita hadapi, Tuhan sudah tahu dan Dia selalu punya rencana yang baik untuk kita.
Mari kita hidup dengan iman yang teguh, percaya bahwa setiap masalah ada solusinya dalam kasih Tuhan. Teruslah berdoa, jangan menyerah, dan percayalah bahwa badai pun akan berlalu. Tuhan ada, Dia setia, dan Dia selalu siap menolong kita. Amin.
Doa Penutup
Tuhan, di tengah segala masalah hidup, kuatkan aku dalam iman. Ketika aku lelah dan kehilangan arah, beri aku ketenangan dan damai-Mu. Ajari aku untuk percaya pada rencana-Mu dan selalu berpegang pada kasih-Mu yang tak pernah meninggalkanku. Amin.