Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 20 Oktober 2024.
Kalender Liturgi hari Minggu 20 Oktober 2024 merupakan Hari Minggu Biasa XXIX, Santa Maria Bertilla Boscardin, Pengaku Iman, Santa Irene dari Portugal, Martir, Maria-Teresia Soubiran, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 20 Oktober 2024:
Bacaan Pertama Yesaya 53:10-11
Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, dan umurnya akan lanjut.
Tuhan berkehendak meremukkan hamba-Nya dengan kesakitan. Tetapi apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban penebus silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia.
Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman: Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 33:4-5.18-19.20.22
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Sebab Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan, Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh kasih setia-Nya.
Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah Penolong kita dan perisai kita! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
Bacaan Kedua Ibrani 4:14-16
Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian.
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai seorang Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita.
Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Markus 10:45
Anak manusia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Bacaan Injil Markus 10:35-45
Anak manusia datang untuk melayani dan untuk memberanikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Sekali peristiwa Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami!” Jawab Yesus kepada mereka, “Apa yang hendak Kuperbuat bagimu?”
Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan-Mu dan seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta.
Sanggupkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?” Jawab mereka, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kamu harus meminum cawan yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.
Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.
Tetapi Yesus memanggil murid-murid-Nya lalu berkata, “Kamu tahu bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kamu!
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Minggu 20 Oktober 2024
Menghidupi Pelayanan dalam Kasih
Dalam kehidupan kita, sering kali kita terjebak dalam rutinitas yang membuat kita lupa akan makna sejati dari keberadaan kita. Ketika kita membaca Injil Markus 10:35-45, kita melihat bagaimana Yakobus dan Yohanes meminta tempat yang terhormat di sisi Yesus. Mereka mencerminkan ambisi manusia yang wajar, tetapi Yesus menegaskan bahwa kemuliaan sejati terletak pada pelayanan kepada sesama.
Apa artinya bagi kita di dunia yang serba cepat dan kompetitif ini? Pertama, kita diajak untuk merenungkan sikap kita terhadap keberhasilan. Banyak dari kita terobsesi dengan pengakuan, pencapaian, dan status. Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa untuk menjadi yang terbesar, kita harus menjadi pelayan. Dalam praktiknya, ini berarti kita harus bersedia mengesampingkan ego dan kepentingan pribadi demi kebaikan orang lain.
Kedua, bacaan dari Yesaya 53:10-11 mengajarkan kita bahwa penderitaan tidak sia-sia. Dalam kehidupan modern, kita sering kali menghadapi kesulitan yang membuat kita merasa putus asa. Namun, Yesaya mengingatkan kita bahwa melalui kesakitan, ada kesempatan untuk menemukan hikmat dan pertumbuhan. Ini mengajak kita untuk tidak menghindari penderitaan, tetapi menjadikannya sebagai jalan untuk memahami dan merasakan kasih Tuhan yang lebih dalam. Ketika kita mengalami kesulitan, kita diajak untuk tetap percaya bahwa Tuhan memegang kendali dan bahwa semua itu adalah bagian dari rencana-Nya.
Bacaan dari Ibrani 4:14-16 mempertegas bahwa kita memiliki seorang Imam Agung yang dapat memahami kelemahan kita. Di tengah kesibukan dan tekanan hidup, kita sering kali merasa sendirian. Namun, Yesus, yang juga merasakan segala pencobaan, mengundang kita untuk mendekat kepada-Nya dengan penuh keberanian. Dalam dunia yang penuh stres dan tantangan, kita perlu ingat bahwa kita tidak sendirian. Kita memiliki akses langsung kepada Tuhan, dan Dia siap memberi kita rahmat dan pertolongan pada saat kita membutuhkannya.
Dalam praktik sehari-hari, menghidupi ajaran ini berarti kita harus lebih peka terhadap kebutuhan orang lain di sekitar kita. Apakah kita bisa menjadi pendengar yang baik bagi teman yang sedang mengalami kesulitan? Apakah kita bisa menawarkan bantuan kepada tetangga yang membutuhkan? Melalui tindakan kecil namun berarti ini, kita bisa menjadi perwujudan kasih Kristus.
Saat kita melayani dengan tulus, kita tidak hanya memberi, tetapi juga menerima. Kasih yang kita sebarkan akan kembali kepada kita dalam bentuk kebahagiaan dan kepuasan batin. Melalui pelayanan, kita menemukan makna yang lebih dalam dalam hidup kita.
Dengan keimanan dan hikmat, marilah kita hidup dengan penuh kasih, melayani tanpa pamrih, dan saling mendukung satu sama lain. Dengan cara ini, kita tidak hanya menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua orang di sekitar kita. Amin.
Doa Penutup
Tuhan, ajar kami untuk menghidupi pelayanan dalam kasih. Bantu kami mengesampingkan ego dan kepentingan pribadi. Dalam setiap kesulitan, beri kami kekuatan untuk tetap percaya pada rencana-Mu. Semoga kami selalu menjadi cahaya kasih-Mu. Amin.