Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 15 Oktober 2024.
Kalender Liturgi hari Selasa 15 Oktober 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XXVIII, Perayaan Wajib Santa Teresia dari Avilla, Perawan, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 15 Oktober 2024:
Bacaan Pertama Galatia 4:31b-5:6
Sunat tidak berarti sama sekali; yang berarti hanyalah iman yang bekerja melalui cinta kasih.
Saudara-saudara, kita bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan.
Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu, ‘Jika kalian menyunatkan diri, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. Sekali lagi kukatakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
Kalian lepas dari Kristus, jika kalian mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kalian hidup di luar kasih karunia! Sebab oleh Roh dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.
Sebab bagi orang yang ada dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat sama sekali tidak mempunyai arti. Yang berarti hanyalah iman yang bekerja oleh kasih.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 119:41.43-45.47.48
Ref. Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan.
Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.
Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
Aku hendak bergembira dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.
Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.
Bait Pengantar Injil Ibrani 4:12
Ref. Alleluya, alleluya.
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.
Bacaan Injil Lukas 11:37-41
Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih.
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan.
Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan.
Hai orang-orang bodoh, bukankah Yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Selasa 15 Oktober 2024
Renungan Katolik: Memaknai Kebersihan Hati dan Iman yang Bekerja Melalui Kasih
Dalam bacaan Injil Lukas 11:37-41, kita mendengar dialog antara Yesus dan seorang Farisi. Dalam konteks ini, Yesus menekankan bahwa yang terpenting bukanlah ritual atau kebersihan lahiriah, tetapi keadaan hati kita. Yesus mengkritik orang Farisi yang terfokus pada hal-hal eksternal seperti mencuci tangan dan membersihkan peralatan, sementara hatinya dipenuhi oleh kejahatan dan keserakahan. Pesan yang sangat jelas adalah bahwa Tuhan menginginkan hati yang bersih dan penuh kasih.
Di sisi lain, bacaan dari Surat Paulus kepada jemaat di Galatia (Galatia 4:31b-5:6) menegaskan pentingnya iman yang bekerja melalui cinta kasih. Paulus mengingatkan kita bahwa tindakan ritual seperti sunat tidaklah ada artinya tanpa iman. Kita adalah anak-anak dari wanita merdeka, yang berarti kita telah dipanggil untuk hidup dalam kebebasan yang Kristus berikan, bukan dalam peraturan yang mengekang. Kebebasan ini membawa kita pada panggilan untuk mengasihi dan melayani satu sama lain, mewujudkan iman kita dalam tindakan nyata.
Tujuan dari kedua bacaan ini sangat jelas: kita dipanggil untuk merenungkan keadaan hati kita dan berusaha untuk menjadi bersih di hadapan Tuhan. Kebersihan yang dimaksud bukan sekadar fisik, tetapi lebih kepada integritas, kejujuran, dan kasih yang tulus dalam hidup sehari-hari. Ketika kita menyadari betapa besarnya kasih karunia yang telah diberikan kepada kita, kita dipanggil untuk menjawab dengan cinta yang nyata kepada sesama.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering terjebak dalam rutinitas dan tradisi yang dapat mengaburkan esensi iman kita. Kita mungkin terlihat saleh di luar, tetapi apakah hati kita juga bersih dari rasa iri, kebencian, atau keserakahan? Pesan Yesus dan Paulus mengajak kita untuk melakukan introspeksi. Mari kita mulai memberikan sedekah dari isi hati kita, tidak hanya berupa materi, tetapi juga kasih dan perhatian kepada mereka yang membutuhkan.
Kita hidup di zaman yang penuh tantangan, di mana banyak orang mencari arti kehidupan. Dalam konteks ini, iman yang bekerja melalui kasih sangat relevan. Kita harus menunjukkan kasih kepada orang-orang di sekitar kita, tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan yang nyata. Mari kita menjadi contoh bagi orang lain, membuktikan bahwa iman sejati dapat mengubah hidup, menginspirasi dan membebaskan kita serta sesama dari belenggu keterikatan pada hukum atau tradisi yang tidak memberikan kehidupan.
Dengan demikian, marilah kita berusaha untuk membersihkan hati kita, melayani dengan cinta, dan hidup dalam kebebasan yang Kristus berikan. Mari kita ingat bahwa pada akhirnya, apa yang membuat kita terhubung dengan Tuhan dan dengan sesama adalah iman yang tulus, yang diwujudkan dalam tindakan kasih. Seperti yang diingatkan dalam kedua bacaan ini, bersihkan hati dan berikanlah isi hati kita sebagai sedekah, agar semuanya menjadi bersih dan berarti. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang Maha Pengasih, bantulah aku membersihkan hati dari kejahatan dan kesombongan. Ajari aku untuk hidup dengan iman yang bekerja melalui kasih, melayani sesama dengan tulus, dan berjalan dalam kebebasan yang Engkau berikan. Semoga hidupku mencerminkan cinta-Mu setiap hari. Amin.