Jumat, Oktober 18, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Senin 14 Oktober 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
5/5 - (1 vote)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin 14 Oktober 2024.

Kalender Liturgi hari Senin 14 Oktober 2024 merupakan Hari Senin Biasa XXVIII, Peringatan fakultatif Santo Kallistus, Paus dan Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 14 Oktober 2024:

Bacaan Pertama Gal 4:22-24.26-27.31-5:1

Kita ini bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita merdeka.

Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan.

Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar. Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita.

Karena ada tertulis, “Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami.”

Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak wanita hamba melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 113:1-2.3-4.5a.6-7

Terberkatilah nama Tuhan untuk selama-lamanya.

Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan,pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.

Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.

Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

Bait Pengantar Injil Mzm 95:8ab

Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hari.

Bacaan Injil Luk 11:29-32

Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda nabi Yunus.

Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka.

Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya.

Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Yunus!”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Senin 14 Oktober 2024

Renungan Katolik hari ini mengajak kita untuk merenungkan tentang makna pertobatan dan kebebasan sejati yang diberikan Allah kepada kita, melalui dua bacaan yang saling melengkapi. Injil Lukas 11:29-32 mengisahkan tentang tanda nabi Yunus yang diberikan Yesus sebagai simbol pertobatan, sedangkan Bacaan Pertama dari Galatia 4:22-24, 26-27, 31-5:1 berbicara mengenai kebebasan yang sejati dalam Kristus.

Dalam Injil, Yesus mengkritik orang-orang pada zaman-Nya yang menuntut tanda-tanda besar, namun menolak untuk memahami tanda terbesar: Yesus sendiri, yang lebih dari Yunus dan Salomo. Mereka ingin sesuatu yang spektakuler, padahal Yesus menawarkan sesuatu yang jauh lebih mendalam, yaitu panggilan untuk bertobat dan hidup dalam kasih Allah. Yunus adalah tanda pertobatan bagi Niniwe, tetapi Yesus, Sang Anak Manusia, adalah tanda keselamatan sejati bagi seluruh umat manusia. Artinya, kita dipanggil bukan untuk hanya menuntut tanda atau mukjizat, melainkan untuk sungguh-sungguh bertobat dan mengikuti jalan Tuhan.

Bacaan Pertama mengajarkan kita tentang kebebasan yang diberikan oleh Kristus. Kisah tentang dua wanita, Hagar yang hamba dan Sara yang merdeka, adalah gambaran dari dua jenis kehidupan: kehidupan yang diperbudak oleh dosa dan hukum, dan kehidupan yang merdeka dalam janji keselamatan melalui Kristus. Kita, sebagai umat beriman, dipanggil untuk hidup dalam kebebasan sejati yang diberikan Kristus, bukan terikat pada belenggu perbudakan dosa. Kita adalah anak-anak dari wanita yang merdeka, yakni Yerusalem surgawi, yang berarti kita telah dibebaskan oleh pengorbanan Yesus dan dipanggil untuk hidup dalam kebebasan itu.

Tujuan dari kedua bacaan ini adalah untuk mengingatkan kita bahwa keselamatan dan kebebasan sejati ada dalam pertobatan dan hidup menurut kehendak Allah. Yesus adalah tanda yang lebih besar dari Yunus, dan Dia memanggil kita untuk bertobat dengan tulus, seperti orang-orang Niniwe yang mendengarkan Yunus. Di sisi lain, kita diingatkan bahwa hidup dalam Kristus adalah hidup yang penuh kebebasan dari belenggu dosa, seperti anak-anak wanita yang merdeka.

Dalam kehidupan modern, kita mungkin sering kali tergoda untuk mencari tanda-tanda besar atau keajaiban dalam hidup kita. Kita ingin sesuatu yang instan, yang bisa terlihat dan dirasakan secara langsung. Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa yang terpenting adalah pertobatan hati, hidup dalam kasih, dan mengikuti jalan-Nya, meskipun tanpa tanda-tanda spektakuler. Kebebasan yang sejati bukanlah dari dunia, melainkan dari hidup dalam kasih karunia Kristus. Kita tidak lagi diperbudak oleh dosa atau hal-hal duniawi, tetapi telah dibebaskan untuk hidup dalam damai dan kasih Tuhan.

Aplikasi nyata dari pesan ini adalah dengan menjalani hidup kita secara sederhana, namun penuh iman. Tidak perlu menunggu tanda-tanda besar, cukup dengan percaya, bertobat, dan melakukan hal-hal kecil yang membawa kita semakin dekat dengan Tuhan. Kebebasan yang kita miliki dalam Kristus memberi kita kekuatan untuk tetap setia dalam menjalani hidup sehari-hari, tidak lagi terikat oleh dosa atau tekanan dunia, tetapi hidup dalam terang kasih Allah. Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang penuh kasih, bantu aku untuk selalu bertobat dan berjalan di jalan-Mu. Bebaskan aku dari belenggu dosa dan jadikan aku merdeka dalam kasih-Mu. Beri aku kekuatan untuk hidup dalam iman, sederhana, dan setia kepada kehendak-Mu. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Ivar Jenner: Jejak Sang Legenda Sepak Bola

Siapa yang tak kenal Ivar Jenner? Nama yang melekat erat dengan dunia sepak bola, bak meteor yang melintas, meninggalkan...

More Articles Like This

Favorite Post