Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 12 Oktober 2024. Kalender Liturgi hari Sabtu 12 Oktober 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XXVII, Santo Wilfridus, Uskup dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 12 Oktober 2024:
Bacaan Pertama Galatia 3:22-29
Kalian adalah anak-anak berkat iman.
Saudara-saudara, menurut Kitab Suci segala sesuatu terkurung di bawah kekuasaan dosa, supaya berkat iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang, kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat dan dikurung sampai iman itu dinyatakan.
Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang. Karena itu kita tidak lagi berada dibawah pengawasan penuntun.
Sebab kalian adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab kalian semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kalian semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
Jadi kalau kalian milik Kristus, maka kalian juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 105:2-3.4-5.6-7
Ref. Tuhan akan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
Hai anak cucu Abraham hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil Lukas 11:28
Ref. Alleluya.
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.
Bacaan Injil: Lukas 11:27-28
Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!”
Tetapi Yesus bersabda, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Sabtu 12 Oktober 2024
Dalam bacaan Injil hari ini dari Lukas 11:27-28, seorang wanita dari kerumunan berteriak, mengagumi Maria, ibu Yesus, dengan ungkapan, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!” Namun, Yesus menjawab dengan menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya terletak pada hubungan biologis dengan-Nya, tetapi pada mereka yang mendengarkan dan memelihara sabda Allah. Ini mengingatkan kita bahwa kehadiran Tuhan dalam hidup kita lebih dari sekadar ikatan fisik; itu adalah tentang bagaimana kita hidup dalam iman dan menanggapi panggilan-Nya.
Sementara itu, dalam bacaan pertama dari Galatia 3:22-29, Paulus mengajarkan bahwa melalui iman dalam Yesus Kristus, kita menjadi anak-anak Allah. Sebelum iman datang, kita terikat oleh hukum Taurat, tetapi dengan kedatangan Kristus, kita dibebaskan dari belenggu hukum dan menjadi satu di dalam-Nya. Di sini, kita diingatkan bahwa iman bukan hanya tentang kepatuhan pada aturan, tetapi tentang hubungan yang intim dengan Allah sebagai Bapa kita.
Dari kedua bacaan ini, kita dapat menarik makna penting bahwa kebahagiaan sejati dan identitas kita sebagai anak-anak Allah tidak terletak pada tradisi atau status sosial, tetapi pada bagaimana kita merespons sabda-Nya dan menjalani iman kita sehari-hari. Di zaman sekarang, ketika banyak orang mencari kebahagiaan dalam hal-hal sementara, kita dipanggil untuk kembali ke sumber kebahagiaan yang sejati: relasi kita dengan Allah.
Pesan yang baik dari bacaan-bacaan ini adalah panggilan untuk mendengarkan dan memelihara sabda Allah dalam hidup kita. Setiap kali kita membaca Alkitab, berdoa, atau melakukan perbuatan kasih, kita sedang mendengarkan suara Tuhan yang memandu langkah kita. Mari kita ingat bahwa kita semua, terlepas dari latar belakang atau status, adalah satu dalam Kristus. Dengan saling mengasihi dan mendukung satu sama lain, kita mewujudkan iman kita dalam tindakan nyata.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengamalkan pesan ini dengan cara sederhana, seperti berbagi kabar baik, menunjukkan kasih kepada sesama, dan tidak ragu untuk membagikan pengalaman iman kita kepada orang lain. Dengan melakukan hal-hal kecil ini, kita menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Allah yang hidup dalam kebahagiaan dan kasih-Nya. Mari kita berusaha untuk menjadi teladan iman yang nyata, baik di dalam keluarga, komunitas, maupun dalam kehidupan sosial kita. Amin.
Doa Penutup
Tuhan, Bantulah aku untuk mendengarkan sabda-Mu dan menjalani hidupku dengan penuh kasih. Ajar aku untuk berbuat baik kepada sesama dan melihat setiap orang dengan mata kasih. Semoga aku menemukan kebahagiaan sejati dalam hubungan dengan-Mu. Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.