Friday, November 22, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 5 Oktober 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 5 Oktober 2024.

Kalender Liturgi hari Sabtu 5 Oktober 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XXVI, Peringatan fakultatif Santa Faustina Kowalska Rasul kerahiman ilahi, Santa Anna Maria Gallo, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 5 Oktober 2024:

Bacaan Pertama Ayb 42:1-3.5-6.12-17

Sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Maka aku mencabut perkataanku.

Ayub berkata kepada Tuhan, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Sabda-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah berceritera tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”

Maka Tuhan memberkati Ayub dalam kelanjutan hidupnya lebih daripada dalam hidup yang dahulu. Ayub mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. Anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh.

Di seluruh negeri tidak terdapat wanita yang secantik anak-anak Ayub. Ayub mewariskan kepada mereka bagian milik pusaka seperti kepada anak-anaknya laki-laki. Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya. ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. Maka Ayub meninggal dunia pada usia yang tua dan lanjut.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 119:66.71.75.91.125.130

Ref: Sinarilah hamba-Mu, ya Tuhan, dengan wajah-Mu.

Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik,sebab aku percaya pada perintah-perintah-Mu.

Memang baik bahwa aku tertindas,supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.

Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil;dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.

Menurut hukum-hukum-Mu sekarang semuanya itu ada,sebab segala sesuatu melayani Engkau.

Hamba-Mulah aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku paham akan peringatan-peringatan-Mu.

Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang,memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bait Pengantar Injil Mat 11:25

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil Luk 10:17-24

Bersukacitalah karena nama-Mu terdaftar di surga.

Pada waktu itu ketujuh puluh dua murid Yesus kembali dari perutusannya dengan gembira dan berkata, “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.

Sesungguhnya Aku telah memberikan kalian kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahayakan kalian. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.”

Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu.

Segala sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.”

Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada para murid dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Sabtu 5 Oktober 2024

Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan saat ini, renungan dari Bacaan Injil Lukas 10:17-24 dan Bacaan Pertama Ayub 42:1-3, 5-6, 12-17 dapat memberikan kita banyak hikmat dan pemahaman yang mendalam tentang arti kebahagiaan dan pengharapan.

Saat kita melihat para murid kembali dengan gembira setelah menjalankan misi mereka, kita dapat menghubungkannya dengan pengalaman kita sehari-hari. Kita sering kali merasa senang ketika mencapai sesuatu, seperti promosi di tempat kerja, prestasi akademis, atau bahkan pengakuan dari orang lain. Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa sukacita sejati tidak hanya terletak pada pencapaian tersebut, tetapi pada hubungan kita dengan Tuhan. Dalam dunia yang penuh kompetisi ini, sering kali kita terjebak dalam penilaian berdasarkan prestasi, lupa bahwa identitas kita yang sejati adalah sebagai anak-anak Allah. Ketika kita menyadari bahwa nama kita terdaftar di surga, kita menemukan ketenangan dan kebahagiaan yang tidak bergantung pada situasi di sekitar kita.

Di sisi lain, kisah Ayub mengajarkan kita tentang ketahanan dalam menghadapi kesulitan. Ayub, yang telah mengalami kehilangan yang mendalam, akhirnya mengalami pemulihan setelah ia datang kepada Tuhan dengan kerendahan hati. Dalam konteks kehidupan modern, kita sering kali dihadapkan pada tantangan yang membuat kita merasa hancur—baik itu masalah keuangan, kesehatan, atau hubungan yang retak. Ayub menunjukkan bahwa melalui kerendahan hati dan penerimaan, kita bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kasih dan kebesaran Tuhan. Mungkin kita tidak selalu dapat memahami mengapa kita menghadapi ujian, tetapi kita bisa belajar untuk tetap percaya dan berharap pada pemulihan yang dijanjikan.

Ketika kita menghadapi tantangan dalam hidup, kita juga diajak untuk bersikap rendah hati seperti Ayub. Mengakui bahwa kita tidak memiliki semua jawaban dan bahwa kita membutuhkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita adalah langkah penting menuju kedamaian dan pemulihan. Dengan berdoa dan mendekatkan diri kepada-Nya, kita tidak hanya menemukan kekuatan untuk menghadapi kesulitan, tetapi juga mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang kehidupan.

Dalam dunia yang terus berubah dan sering kali penuh dengan ketidakpastian, mari kita ingat untuk menemukan kebahagiaan dalam hubungan kita dengan Tuhan, bukan hanya dalam pencapaian duniawi. Seperti para murid yang bersukacita karena nama mereka terdaftar di surga, marilah kita bersyukur dan menemukan sukacita dalam iman kita. Dalam setiap langkah yang kita ambil, marilah kita bersikap rendah hati dan membuka hati untuk mengalami kasih Tuhan yang selalu ada, meski dalam kesulitan sekalipun. Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang baik, terima kasih atas kasih dan bimbingan-Mu. Tolong kuatkan kami dalam setiap langkah hidup. Berikan kami kebijaksanaan untuk membuat pilihan yang benar, dan hati yang penuh cinta untuk berbagi dengan sesama. Dalam setiap tantangan, ingatkan kami bahwa Engkau selalu bersama kami. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 23 November 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post