Rabu, September 18, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 15 September 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
3.5/5 - (4 votes)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 15 September 2024.

Kalender Liturgi hari Minggu 15 September 2024 merupakan Hari Minggu Biasa XXIV, Santa Katarina Fieschi dari Genoa, Janda, Maria, Mater Dolorosa, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 15 September 2024:

Bacaan Pertama Yes 50:5-9a

Aku memberikan punggungku kepada orang-orang yang memukul aku.

Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku.

Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.

Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sesungguhnya, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 27:1.4.13-14

Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.

Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkan suara permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.

Tali-tali maut telah melilit aku dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku; aku mengalami kesesakan dan kedukaan, tetapi aku menyerukan nama Tuhan, “Ya Tuhan luputkanlah kiranya aku.

Tuhan adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang. Tuhan memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!”

Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari maut, Engkau telah meluputkan mataku dari air mata, dan kakiku dari tersandung. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang-orang hidup.

Bacaan Kedua Yak 2:14-18

Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati.

Saudara-saudaraku, apakah gunanya kalau seorang mengatakan, bahwa ia beriman, tetapi tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Misalnya saja, seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari.

Kalau seorang dari antara kamu berkata kepadanya: “Selamat jalan! Kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?

Demikian juga halnya dengan iman! Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Tetapi mungkin ada orang berkata “padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Gal 6:14

Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab oleh-Nya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.

Bacaan Injil Mrk 8:27-35

Engkau adalah Mesias… Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.

Pada suatu hari Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Kata orang, siapakah Aku ini?”

Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi.” Ia bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”

Maka jawab Petrus: “Engkau adalah Mesias!” Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.

Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Minggu 15 September 2024

Renungan Katolik hari ini mengajak kita untuk merenungkan panggilan untuk mengikuti Yesus dalam perjalanan iman kita, yang diungkapkan dengan kuat dalam Bacaan Injil, Bacaan Pertama, dan Bacaan Kedua.

Di Bacaan Injil dari Markus 8:27-35, Yesus menanyakan kepada murid-murid-Nya tentang siapa Dia, dan Petrus menjawab dengan tegas bahwa Yesus adalah Mesias. Namun, Yesus kemudian mengajarkan kepada mereka bahwa Mesias harus menanggung penderitaan, penolakan, dan kematian, sebelum bangkit dari kematian. Yesus menegaskan bahwa mengikuti-Nya berarti siap untuk menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti jejak-Nya. Ini menunjukkan bahwa menjadi pengikut Kristus bukanlah tentang kemudahan atau keuntungan pribadi, tetapi tentang kesediaan untuk mengorbankan diri demi kebenaran dan keselamatan.

Bacaan Pertama dari Yesaya 50:5-9a menggambarkan seorang hamba Tuhan yang dengan penuh keteguhan dan keberanian menerima penderitaan dan penghinaan, tanpa membalas atau memberontak. Hamba ini tahu bahwa Tuhan akan membela dan menolongnya. Penderitaan yang dijalaninya bukanlah akhir dari segala-galanya, melainkan bagian dari rencana Tuhan untuk membuktikan kebenaran dan keadilan-Nya.

Bacaan Kedua dari Yakobus 2:14-18 mengingatkan kita bahwa iman yang sejati harus disertai dengan perbuatan nyata. Iman yang hanya berbicara tanpa tindakan konkret untuk membantu sesama adalah iman yang mati. Yakobus mengajarkan bahwa iman yang hidup dan aktif akan terlihat melalui tindakan kasih dan kepedulian kita terhadap kebutuhan orang lain.

Dari ketiga bacaan ini, kita diajak untuk menyadari bahwa mengikuti Yesus memerlukan komitmen yang mendalam dan kesiapan untuk menanggung penderitaan. Penderitaan bukanlah sesuatu yang harus kita cari, tetapi ketika kita mengalaminya, itu adalah bagian dari perjalanan iman kita yang lebih besar. Kita juga dipanggil untuk hidup dalam iman yang nyata, yang tidak hanya berbicara tentang keyakinan kita tetapi juga diwujudkan dalam tindakan kasih yang nyata kepada orang-orang di sekitar kita.

Pesan yang bisa kita ambil adalah bahwa iman kita harus menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar kata-kata. Ini harus terwujud dalam sikap dan tindakan kita sehari-hari. Menjalani iman berarti siap untuk menghadapi tantangan dan penderitaan dengan keteguhan, sambil terus melakukan perbuatan baik dan membantu sesama dengan tulus. Dengan cara ini, kita dapat mengikuti jejak Yesus dan menjadi saksi yang hidup dari kasih dan kebenaran-Nya di dunia ini.

Doa Penutup

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk mengikuti-Mu dengan sepenuh hati, meski dalam penderitaan dan tantangan. Berikanlah aku kekuatan untuk menyangkal diri dan menunjukkan iman melalui tindakan kasih kepada sesama. Bantu aku hidup sesuai dengan teladan-Mu dan membawa kasih-Mu kepada dunia. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Siksa Kubur: Menjelajahi Misteri dan Hikmah di Baliknya

Makna dan Konsep Siksa Kubur Siksa kubur, sebuah konsep yang seringkali membuat bulu kuduk merinding, bahkan bagi mereka yang tak...

More Articles Like This

Favorite Post