Selasa, September 17, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 12 September 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
5/5 - (1 vote)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 12 September 2024.

Kalender Liturgi hari Kamis 12 September 2024 merupakan Hari Kamis Biasa XXIII, Perayaan fakultatif Nama Tersuci Maria, Ibu Yesus, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 12 September 2024:

Bacaan Pertama 1Kor 8:1b-7.11-13

Bila engkau melukai hati mereka yang lemah, engkau berdosa terhadap Kristus.

Saudara-saudara,Pengetahuan menjadikan orang sombong, tetapi kasih itu membangun. Orang yang menyangka diri mempunyai pengetahuan sebenarnya belum mencapai pengetahuan yang harus dicapainya.

Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah. Tentang makan daging persembahan berhala kita tahu bahwa tidak ada berhala di dunia ini, dan tidak ada Allah lain, selain Allah yang esa.

Sebab sungguhpun ada apa yang disebut allah, baik di surga maupun di bumi dan memang benar ada banyak allah dan banyak tuhan yang demikian, namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, asal segala sesuatu. Bagi Dialah kita hidup. Dan bagi kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus; segala sesuatu diciptakan dengan perantaraan-Nya dan kita hidup karena Dia.

Tetapi tidak semua orang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang yang karena masih terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Karena hati nurani mereka lemah, maka hati nuraninya ternoda.

Dengan demikian “pengetahuan” menyebabkan kebinasaan saudaramu yang masih lemah. Padahal Kristus juga wafat untuk dia. Maka engkau berdosa terhadap saudara-saudaramu, karena engkau melukai suara hati mereka yang masih lemah.

Dan dengan demikian engkau sebenarnya berdosa terhadap Kristus sendiri. Oleh karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, untuk selama-lamanya aku takkan mau makan daging lagi, jangan sampai aku menjadi batu sandungan bagi saudaraku.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 139:1-3.13-14ab.23-24

Ref: Tuntunlah aku di jalan yang kekal.

Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri,Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring,segala jalanku Kau maklumi.

Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku.Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku;ajaiblah apa yang Kaubuat.

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

Bait Pengantar Injil 1Yoh 4:12

Jika kita saling menaruh cinta kasih, Allah tinggal dalam kita; dan cinta kasih Allah dalam kita menjadi sempurna.

Bacaan Injil Luk 6:27-38

Hendaknya kalian murah hati se bagaimana Bapamu murah hati adanya.

Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah perkataan-Ku ini:

Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian. Mintalah berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Berdoalah bagi orang yang mencaci kalian. Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah pipimu yang lain. Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.

Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan janganlah meminta kembali dari orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kalian kehendaki orang perbuat kepada kalian, demikian pula hendaknya kalian berbuat kepada mereka. Kalau kalian mengasihi orang-orang yang mengasihi kalian, apakah jasamu?

Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. Lagi pula kalau kalian memberikan pinjaman kepada orang dengan harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyaknya.

Tetapi kalian, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan, maka ganjaranmu akan besar dan kalian akan menjadi anak Allah Yang Mahatinggi.

Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan orang-orang jahat. Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya. Janganlah menghakimi orang, maka kalian pun tidak akan dihakimi.

Dan janganlah menghukum orang, maka kalian pun tidak akan dihukum. Ampunilah, maka kalian pun akan diampuni. Berilah, dan kalian akan diberi. Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan tumpah ke luar akan dicurahkan ke pangkuanmu. Sebab ukuran yang kalian pakai, akan diukurkan pula kepadamu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 12 September 2024

Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan kasih yang dituntut oleh Tuhan dalam kehidupan kita, baik dalam bacaan Injil maupun surat Paulus kepada jemaat Korintus. Dalam Injil Lukas, Yesus memberikan perintah yang luar biasa: kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada mereka yang membenci kamu, berdoalah bagi yang mencaci kamu, dan janganlah menghakimi. Ajaran ini menantang kita untuk tidak sekadar mencintai mereka yang dekat dan baik kepada kita, tetapi juga mereka yang mungkin menyakiti kita.

Yesus menekankan bahwa kasih sejati tidak mengharapkan balasan, tetapi melampaui batasan manusiawi seperti membalas kebaikan dengan kebaikan. Ini bukan berarti kita harus membiarkan diri diperlakukan tidak adil, tetapi kita diajak untuk menanggapi kebencian dengan cinta, dan mematahkan lingkaran kejahatan dengan kemurahan hati. Dengan menjadi murah hati seperti Bapa di surga, kita mencerminkan kasih ilahi yang tanpa syarat, yang selalu memberi tanpa mengharapkan imbalan. Inilah panggilan untuk hidup dalam rahmat Tuhan, penuh pengampunan dan belas kasih.

Dari surat Paulus kepada jemaat Korintus, kita belajar bahwa kasih adalah yang membangun, sementara pengetahuan tanpa kasih hanya akan membawa keangkuhan. Dalam konteks jemaat Korintus, ada perdebatan mengenai makan daging yang dipersembahkan kepada berhala. Bagi mereka yang kuat imannya, hal itu mungkin bukan masalah. Namun, bagi saudara-saudari yang lemah imannya, hal ini bisa menjadi batu sandungan. Paulus mengingatkan bahwa tindakan kita harus didasarkan pada kasih, bukan sekadar kebebasan kita. Jika apa yang kita lakukan, meskipun tidak salah dalam pandangan kita, dapat melukai iman orang lain, maka kita harus bersedia mengorbankan kebebasan kita demi kasih kepada sesama.

Tujuan dari kedua bacaan ini adalah untuk menekankan pentingnya kasih yang melampaui batas-batas egoisme dan pengetahuan manusia. Kasih yang diwartakan Yesus dan Paulus adalah kasih yang penuh pengorbanan, yang memperhatikan kepentingan orang lain, bahkan jika itu berarti kita harus menahan diri dari sesuatu yang menurut kita tidak bermasalah.

Makna terpenting dari bacaan ini adalah bahwa kasih yang sejati tidak bersifat transaksional. Kita tidak mencintai orang lain karena mereka baik atau karena kita mengharapkan balasan, melainkan karena itulah cara Allah mengasihi kita. Dalam kehidupan nyata, hal ini bisa diwujudkan dengan tindakan-tindakan kecil: memaafkan orang yang menyakiti kita, berbuat baik kepada orang yang mungkin tidak akan pernah membalasnya, atau menjaga sikap kita agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Ini adalah tantangan nyata dalam hidup zaman sekarang, di mana sering kali kita merasa perlu untuk membalas atau mempertahankan diri. Namun, ajaran Yesus mengajak kita untuk melihat lebih jauh, ke arah pengampunan, kasih, dan kemurahan hati yang tak terbatas.

Pesan ini sangat relevan untuk kita, terutama dalam dunia yang penuh dengan konflik, ketidakadilan, dan ketidaksabaran. Umat Katolik diharapkan menjadi tanda kasih Tuhan di dunia, dengan bersikap murah hati, penuh pengampunan, dan peduli kepada mereka yang lebih lemah. Melalui pengampunan dan tindakan kasih nyata, kita dapat memperlihatkan bahwa kasih Allah yang besar hidup dan nyata di dunia ini. Amin.

Doa Penutup

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk mencintai seperti Engkau mencintai, tanpa syarat dan tanpa mengharapkan balasan. Berikan aku kekuatan untuk mengasihi mereka yang menyakitiku dan memaafkan mereka yang menyalahkanku. Biarkan kasih-Mu memimpin setiap tindakanku, agar aku mencerminkan belas kasih-Mu di dunia ini. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Dinosaurus: Raksasa Purba yang Menakjubkan

Sejarah Dinosaurus Dinosaurus, makhluk raksasa yang menguasai Bumi jutaan tahun yang lalu, telah memikat imajinasi manusia selama berabad-abad. Bayangkan dunia...

More Articles Like This

Favorite Post