Friday, November 22, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 11 September 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 11 September 2024.

Kalender Liturgi hari Rabu 11 September 2024 merupakan Hari Rabu Biasa XXIII, Santo Protus dan Hyasintus, Martir, Beato Yohanes Gabriel Perboyre, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 11 September 2024:

Bacaan Pertama 1Kor 7:25-31

Adakah engkau terikat pada seorang wanita?Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seorang.

Saudara-saudara,mengenai para gadis aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercaya berkat rahmat yang telah kuterima dari Tuhan.

Aku berpendapat bahwa mengingat zaman darurat sekarang ini baiklah orang tetap dalam keadaannya. Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian! Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita?

Janganlah mencari seorang. Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa.Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kalian dari kesusahan itu.

Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan:”Waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini: mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis;

dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira;dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya.Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 45:11-12.14-17

Ref:Dengarlah, hai puteri,lihatlah dan sendengkanlah telingamu.

Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu,lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu,sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!

Keindahan belaka puteri raja itu,pakaiannya bersulamkan emas.Dengan pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja;anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya,yang didatangkan untuk dia.

Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa,mereka masuk ke dalam istana raja.Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti;mereka akan kauangkat menjadi pembesar di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil Luk 6:23ab

Bersukacitalah dan bergembiralah,karena besarlah upahmu di surga.

Bacaan Injil Luk 6:20-26

Berbahagialah orang yang miskin,celakalah orang yang kaya.

Pada waktu itu,Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata,”Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan,karena kalian akan dipuaskan.

Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak.

Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan.

Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Rabu 11 September 2024

Dari kedua bacaan hari ini, ada pesan mendalam yang mengajak kita untuk merenungkan prioritas hidup kita di tengah dunia yang fana ini.

Dalam Injil Lukas 6:20-26, Yesus menyampaikan serangkaian sabda bahagia yang terasa kontras dengan cara pandang dunia. Yesus mengajak kita untuk melihat bahwa kebahagiaan sejati bukan terletak pada kekayaan materi, kepuasan duniawi, atau pujian manusia, tetapi pada kedekatan dengan Allah. Orang miskin, lapar, menangis, dan yang ditolak justru disebut berbahagia, bukan karena penderitaan mereka, tetapi karena pengharapan akan Kerajaan Allah yang akan mengisi kekosongan mereka. Di sisi lain, Yesus memperingatkan orang yang kaya, puas, tertawa, dan dipuji, bahwa kondisi tersebut adalah sementara dan bisa menjerumuskan mereka ke dalam ilusi kehidupan yang semu, jauh dari Allah.

Sedangkan dalam bacaan pertama dari 1 Korintus 7:25-31, Paulus memberikan pandangan tentang keadaan hidup yang harus tetap berfokus pada hal-hal yang lebih kekal. Paulus berbicara dalam konteks zaman yang sulit, tetapi relevansinya tetap berlaku hingga saat ini. Dia mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini, termasuk hubungan, kesenangan, dan kepemilikan materi, hanyalah sementara. Hidup kita tidak boleh terjebak pada hal-hal duniawi, melainkan harus berorientasi pada hal yang lebih besar: kehendak Tuhan dan persiapan menuju kehidupan kekal.

Pesan terpenting dari kedua bacaan ini adalah mengingatkan kita untuk tidak terbuai dengan kenyamanan dunia yang fana. Yesus mengajarkan kita untuk memiliki kerendahan hati, kepekaan terhadap penderitaan, dan kesetiaan kepada-Nya, meskipun itu berarti menghadapi tantangan dan penderitaan. Paulus, di sisi lain, mengajak kita untuk hidup dengan kesadaran bahwa dunia ini bersifat sementara, sehingga kita tidak boleh terlalu melekat pada hal-hal duniawi, termasuk harta, status, atau relasi, tetapi terus fokus pada tujuan akhir: persekutuan kekal dengan Tuhan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mengamalkan pesan ini dengan sederhana. Kita bisa mulai dengan menumbuhkan sikap syukur, rendah hati, dan kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang berada dalam kesulitan. Alih-alih berusaha mencari kebahagiaan melalui materi dan pujian orang lain, kita diundang untuk mendekatkan diri pada Allah, membantu sesama, dan mengingat bahwa kebahagiaan sejati ada dalam kasih Tuhan yang kekal.

Pada akhirnya, kita diajak untuk hidup dengan perspektif yang lebih luas—bahwa dunia ini sementara, dan apa yang kita lakukan sekarang harus mengarah pada kehidupan yang penuh makna di hadapan Tuhan. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk hidup sederhana dan penuh syukur. Jauhkan hatiku dari keinginan duniawi yang menyesatkan, dan dekatkan aku pada kasih-Mu yang sejati. Bantulah aku melihat kebahagiaan dalam kesederhanaan, dan selalu berpegang pada janji kehidupan kekal bersama-Mu. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Apa Pilkada Serentak Libur? Info Resmi Tanggal 27 November 2024 Libur Pilkada Lengkap Link Donwload SK Menaker

Halo Sobat Gaul! Gimana kabar lo semua? Udah pada siap belum buat event gede yang bakal ngeguncang Indonesia? Yoi,...

More Articles Like This

Favorite Post