Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 6 September 2024.
Kalender Liturgi hari Jumat 6 September 2024 merupakan merupakan Hari Jumat Biasa XXII, Beato Thomas Tzugi, dkk, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 6 September 2024:
Bacaan Pertama 1Kor 4:1-5
Tuhan akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati.
Saudara-saudara, hendaknya orang memandang kami sebagai hamba Kristus dan pengurus rahasia Allah. Yang dituntut dari pengurus yang demikian ialah bahwa mereka nyata-nyata dapat dipercayai.
Bagiku sedikit sekali artinya entah aku dihakimi oleh kalian, entah oleh suatu pengadilan manusia. Malahan aku sendiri tidak menghakimi diriku. Memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan.
Yang menghakimi aku ialah Tuhan. Karena itu janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Dialah yang akan menerangi juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan. Dialah pula yang akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Pada saat itulah tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 37:3-6.27-28.39-40
Ref: Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik,diamlah di negeri dan berlakulah setia;bergembiralah karena Tuhan;maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya,maka Ia akan bertindak;Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang,dan menampilkan hakmu seperti siang.
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik,maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi;sebab Tuhan mencintai kebenaran,dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya.Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa,dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan;Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan;Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik,Tuhan menyelamatkan mereka,sebab mereka berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil Yoh 8:12
Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan.Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya.
Bacaan Injil Luk 5:33-39
Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa.
Sekali peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada Yesus, “Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum.”Yesus menjawab, “Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Yesus mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka, “Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua.
Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur.Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata, ‘Anggur yang tua itu baik’.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Jumat 6 September 2024
Renungan kali ini mengajak kita merenungkan makna mendalam dari Bacaan Injil Lukas 5:33-39 dan Bacaan Pertama 1 Korintus 4:1-5, yang begitu relevan dengan kehidupan kita saat ini. Kedua bacaan ini mengundang kita untuk melihat kembali cara kita menjalani hidup, khususnya dalam bagaimana kita menghadapi perubahan dan bagaimana kita bersikap terhadap diri sendiri dan orang lain.
Dalam Injil Lukas, Yesus memberikan perumpamaan tentang anggur baru yang tidak bisa disimpan dalam kantong kulit yang tua. Perumpamaan ini berbicara tentang pembaruan yang sering kali sulit kita terima. Dalam kehidupan modern, kita terbiasa dengan kenyamanan dan kebiasaan yang sudah mendarah daging. Namun, Yesus mengingatkan bahwa mengikuti-Nya berarti membuka diri pada sesuatu yang baru—pembaruan yang mungkin tidak selalu mudah, tetapi sangat diperlukan. Ini seperti ketika kita harus meninggalkan kebiasaan lama yang tidak sehat untuk memulai gaya hidup yang lebih baik. Meski sulit, perubahan itu perlu untuk membawa kita menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kehendak Tuhan.
Saat ini, dunia kita dipenuhi dengan perubahan yang cepat, baik dalam teknologi, budaya, maupun cara pandang terhadap banyak hal. Kita mungkin merasa sulit menyesuaikan diri, bahkan kadang-kadang terjebak dalam nostalgia dan keengganan untuk melepaskan yang lama. Tetapi seperti dalam perumpamaan Yesus, kita diundang untuk melihat perubahan ini sebagai peluang untuk pertumbuhan spiritual. Apakah kita siap menerima anggur baru dalam hidup kita, yang berarti menerima tantangan baru dengan iman dan semangat yang diperbarui? Apakah kita siap untuk membiarkan Yesus memperbarui cara kita melihat dunia, agar kita bisa hidup lebih sesuai dengan kehendak-Nya?
Di sisi lain, Bacaan Pertama dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus mengingatkan kita tentang pentingnya menahan diri dari penghakiman. Dalam era media sosial, kita sangat mudah tergoda untuk cepat menghakimi orang lain hanya berdasarkan apa yang kita lihat di permukaan. Namun, Paulus mengingatkan bahwa hanya Tuhan yang benar-benar mengetahui isi hati manusia. Tuhanlah yang akan menyingkapkan apa yang tersembunyi dan memberikan penilaian yang adil.
Ini adalah panggilan untuk introspeksi dalam kehidupan kita sehari-hari. Mungkin kita sering kali merasa tertekan oleh penilaian orang lain, atau justru kita sendiri yang terlalu cepat menilai orang lain. Tetapi, seperti yang diajarkan Paulus, kita harus ingat bahwa penilaian kita sering kali terbatas dan dipengaruhi oleh bias pribadi. Tuhan melihat jauh lebih dalam dari apa yang bisa kita lihat. Dia mengerti setiap motivasi, setiap pergulatan, dan setiap keinginan yang tersembunyi di dalam hati kita. Dalam situasi apa pun, penting bagi kita untuk menyerahkan penilaian itu kepada Tuhan, dan belajar untuk lebih fokus pada bagaimana kita bisa menjadi hamba yang setia dan dapat dipercaya di hadapan-Nya.
Renungan ini mengajak kita untuk hidup dengan hati yang terbuka terhadap pembaruan dan dengan sikap yang penuh kesabaran serta kerendahan hati dalam menilai diri sendiri dan orang lain. Dalam dunia yang terus berubah, semoga kita tetap teguh dalam iman dan siap menerima apa pun yang Tuhan tawarkan, dengan percaya bahwa setiap pembaruan membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Dan ketika kita merasa dihakimi atau tergoda untuk menghakimi, ingatlah bahwa hanya Tuhan yang tahu segalanya, dan biarkan Dia yang memberikan penilaian terakhir. Dengan demikian, kita akan menjalani hidup ini dengan lebih bijaksana, penuh kasih, dan lebih selaras dengan kehendak Tuhan. Amin.
Doa Penutup
Tuhan, berikanlah aku kekuatan untuk menerima perubahan dan pembaruan dalam hidupku dengan iman yang teguh. Ajarlah aku untuk tidak cepat menghakimi diri sendiri dan orang lain, melainkan menyerahkan segala penilaian kepada-Mu. Semoga aku selalu hidup dalam kasih dan kebijaksanaan-Mu. Amin.