Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 29 Agustus 2024.
Kalender Liturgi hari Kamis 29 Agustus 2024 merupakan Hari Kamis Biasa XXI, Perayaan Wajib Wafatnya Santo Yohanes Pembaptis, Santa Sabina, Martir, dengan Warna Liturgi Merah.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 29 Agustus 2024:
Bacaan Pertama Yeremia 1:17-19
“Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka.”
Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu.
Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu,
menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain.
Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.
Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bait Pengantar Injil Matius 5:10
Ref. Alleluya.
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Bacaan Injil Markus 6:17-29
“Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!”
Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, isteri Filipus saudaranya.
Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes.
Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea.
Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!”
Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!”
Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya.
Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Kamis 29 Agustus 2024
Dalam bacaan Injil hari ini dari Markus, kita mendengar kisah tragis mengenai kematian Yohanes Pembaptis. Yohanes dikenal sebagai seorang nabi yang berani dan teguh dalam menyampaikan kebenaran, meskipun dia tahu risikonya. Dia menegur Herodes karena menikahi Herodias, istri saudaranya, dan harus membayar dengan nyawanya karena permintaan Herodias. Kisah ini mengingatkan kita tentang pentingnya keberanian dalam mempertahankan prinsip dan kebenaran, meskipun hal itu bisa menempatkan kita dalam situasi yang sulit atau berbahaya.
Di sisi lain, bacaan dari Yeremia mengisahkan bagaimana Tuhan memanggil Yeremia untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Yehuda, meskipun Yeremia akan menghadapi banyak penolakan dan perlawanan. Tuhan berjanji akan melindungi Yeremia dan memberinya kekuatan untuk menghadapi semua tantangan. Bacaan ini mengajarkan kita bahwa dalam menjalani panggilan kita, kita tidak sendirian. Tuhan selalu menyertai kita dan memberikan perlindungan serta kekuatan yang kita butuhkan untuk tetap setia dalam menjalani tugas dan panggilan-Nya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada pilihan dan situasi yang memerlukan kita untuk berdiri teguh pada nilai-nilai kita. Kadang-kadang, hal ini bisa membuat kita merasa takut atau cemas. Namun, seperti Yohanes Pembaptis yang tetap berani berbicara kebenaran dan seperti Yeremia yang terus menjalankan panggilannya meskipun menghadapi kesulitan, kita juga diajak untuk memiliki keberanian dalam menghadapi tantangan hidup kita.
Ingatlah bahwa Tuhan selalu bersama kita, memberikan dukungan dan perlindungan. Ketika kita merasa ragu atau takut, marilah kita berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk memberikan ketenangan dan kekuatan. Dengan berpegang pada keyakinan bahwa Tuhan menyertai kita, kita bisa menghadapi segala situasi dengan hati yang tenang dan penuh percaya diri.
Tuhan tidak akan membiarkan kita menghadapi kesulitan sendirian. Ia akan terus mendampingi kita, memberikan kekuatan dan keberanian, serta membantu kita untuk tetap setia pada panggilan kita, apapun tantangannya. Dengan keyakinan ini, kita bisa melangkah maju dengan penuh harapan, mengetahui bahwa kita selalu berada dalam lindungan-Nya. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, berikanlah aku keberanian untuk tetap berpegang pada kebenaran dan kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan. Dalam segala situasi, tuntunlah aku dengan kasih-Mu dan lindungi aku agar selalu setia pada panggilan-Mu. Amin.