Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 23 Agustus 2024.
Kalender Liturgi hari Jumat 23 Agustus 2024 merupakan Hari Jumat Biasa XX, Peringatan fakultatif Santa Rosa da Lima, Perawan, Santo Filipus Benizi, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 22 Agustus 2024:
Bacaan Pertama Yeh 37:1-14
Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman Tuhan. Aku akan membangkitkan kalian dari dalam kubur, hai kaum Israel.
Pada suatu hari kekuasaan Tuhan meliputi aku, dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan daku di tengah-tengah lembah. Lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku berkeliling melihat tulang-tulang itu. Sungguh amat banyaklah tulang-tulang itu berserakan. Semuanya amat kering.
Lalu Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang itu dihidupkan kembali?” Aku menjawab, “Ya Tuhan Allah, Engkaulah yang tahu.” Lalu Ia bersabda kepadaku, “Bernubuatlah tentang tulang-tulang itu dan katakanlah kepadanya, ‘Hai tulang-tulang kering, dengarlah firman Tuhan!’ Beginilah sabda Tuhan Allah kepada tulang-tulang itu,
‘Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kalian hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu. Aku akan menutup kalian dengan kulit dan memberikan kalian nafas hidup, supaya kalian hidup kembali. Dan kalian akan tahu bahwa Akulah Tuhan’.”
Maka Tuhan bersabda kepadaku, “Bernubuatlah kepada nafas hidup,bernubuatlah, hai anak manusia! Dan katakanlah kepada nafas hidup itu, ‘Beginilah sabda Tuhan Allah, hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.”
Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan Tuhan kepadaku. Dan nafas hidup itu memasuki mereka, sehingga mereka semua hidup kembali. Mereka tegak berdiri, seperti pasukan tentara yang sangat besar.
Kemudian Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, tulang-tulang itu ialah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri berkata, ‘Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan harapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.
’Maka bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, ‘Beginilah sabda Tuhan Allah:Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kalian dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa kalian ke tanah Israel.
Dan kalian akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kalian dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalam kalian, sehingga kalian hidup kembali dan Aku akan menempatkan kalian di tanahmu. Dan kalian akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakan dan membuatnya’.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 107:2-3.4-5.6-7.8-9
Ref:Bersyukurlah kepada Tuhan,sebab kekal kasih setia-Nya.
*Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.
*Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; mereka lapar dan haus,jiwa mereka lemah lesu.
*Maka dalam kesesakannya berseru-serulah mereka kepada Tuhan dan Tuhan melepaskan mereka dari kecemasan. Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.
*Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya,karena karya-karya-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia; sebab Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Bait Pengantar Injil Mzm 25:5c.5a
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan,bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
Bacaan Injil Mat 22:34-40
Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Ketika orang-orang Farisi mendengar,bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki,berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia,”Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?”
Yesus menjawab,”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu,dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Jumat 23 Agustus 2024
Injil hari ini, Matius 22:34-40, mengajarkan kita tentang inti ajaran Yesus: “Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.” Pesan sederhana ini memuat kedalaman yang menginspirasi kita untuk menjalani hidup dengan kasih yang autentik.
Di era modern yang penuh dengan kesibukan dan teknologi, mengasihi Tuhan dan sesama mungkin tampak menantang. Namun, ajaran Yesus mengajak kita untuk menemukan cara-cara baru dalam mempraktikkan kasih ini di tengah perubahan zaman.
Bayangkan, di dunia yang dipenuhi oleh informasi dan koneksi virtual, kasih kepada Tuhan bisa menjadi sebuah perjalanan spiritual yang memerlukan keheningan dan refleksi. Dalam hiruk-pikuk media sosial dan notifikasi yang tiada henti, kita diajak untuk menemukan momen-momen tenang, mungkin melalui aplikasi doa atau meditasi, yang membantu kita kembali pada Tuhan dengan hati yang penuh. Ini bukan hanya tentang berdoa di waktu yang telah ditentukan, tetapi juga tentang membangun kebiasaan untuk mengingat Tuhan dalam setiap aspek kehidupan, bahkan di tengah kesibukan yang padat.
Sementara itu, mengasihi sesama di zaman sekarang berarti lebih dari sekadar berbicara tentang empati—ini tentang tindakan nyata. Di tempat kerja, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang menuntut dan tekanan yang tinggi. Dalam suasana seperti ini, menunjukkan kasih berarti mendengarkan dengan perhatian yang tulus ketika seseorang berbicara, menawarkan bantuan tanpa diminta, atau hanya memberikan kata-kata penyemangat yang bisa membuat perbedaan besar dalam hari seseorang.
Di media sosial, dunia kita sering kali penuh dengan opini dan komentar yang bisa cepat memecah belah. Menunjukkan kasih di sini berarti menyebarkan kebaikan, menghindari konfrontasi yang tidak perlu, dan menyokong mereka yang membutuhkan dorongan moral. Ini bisa dimulai dengan sesuatu yang sederhana seperti memberikan pujian yang tulus atau mengirim pesan dukungan kepada teman yang tampaknya sedang berjuang.
Ketika kita melihat bacaan pertama dari Yehezkiel 37:1-14, kita diingatkan tentang bagaimana Tuhan menghidupkan tulang-tulang kering menjadi pasukan hidup. Ini adalah gambaran pemulihan dan harapan yang kuat, yang relevan dengan kehidupan kita hari ini. Kadang-kadang, dalam dunia yang tampaknya kehilangan arah dan semangat, tindakan kasih kita bisa seperti angin segar yang membangkitkan semangat dan memberikan harapan baru. Ketika kita menyentuh kehidupan orang lain dengan kasih, kita bukan hanya memberikan dukungan tetapi juga berperan dalam menghidupkan kembali semangat mereka.
Mari kita refleksikan bagaimana dalam keseharian kita, tindakan kasih yang sederhana namun konsisten dapat menciptakan dampak yang luar biasa. Mungkin ini berarti meluangkan waktu untuk mendengarkan, berbagi beban, atau hanya menunjukkan kepedulian. Dalam setiap tindakan kecil tersebut, kita tidak hanya memenuhi perintah Yesus tetapi juga membawa kasih Tuhan ke dalam realitas dunia yang penuh tantangan ini.
Dengan berdoa dan melakukan tindakan kasih dalam kehidupan sehari-hari, mari kita berusaha untuk menjadi alat kasih Tuhan yang menghidupkan, membangkitkan harapan, dan membawa perubahan positif di dunia sekitar kita. Semoga dalam setiap langkah kita, kita dapat merasakan dan menyebarluaskan kasih yang telah Dia ajarkan. Tuhan memberkati kita dengan kemampuan untuk hidup dalam kasih dan menjadi cahaya di dunia ini. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, ajarilah aku untuk mencintai-Mu dengan sepenuh hati dan mencintai sesama seperti diriku sendiri. Dalam dunia yang sibuk ini, tuntunlah aku untuk mempraktikkan kasih dalam setiap tindakan kecil dan membagikan harapan dan kedamaian-Mu kepada mereka yang membutuhkan. Amin.