Mari kita simak Teks Misa Katolik Perayaan Ekaristi Minggu Tanggal Minggu 18 Agustus 2024.
Teks Misa Katolik Perayaan Ekaristi 18 Agustus 2024 merupakan Hari Minggu, HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA, Santa Helena, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.
Mari kita mempersembahkan diri kita dengan iman yang teguh kepada Tuhan mengikuti Perayaan Ekaristi hari ini.
Marilah kita bersama-sama menyanyikan LAGU PEMBUKA (Pastor, Prodiakon, Lektor, Misdinar masuk).
NYANYIAN PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
PENGANTAR
Seperti Maria yang penuh sukacita saat mengunjungi Elisabet, kita juga diundang untuk menyadari kehadiran Tuhan dalam setiap momen kehidupan kita. Ketika kita menghadapi tantangan, jatuh dan kesulitan, ingatlah bahwa Tuhan selalu ada di samping kita. Marilah kita meneladani semangat Maria dalam menyambut dan memuliakan kehadiran Tuhan, serta menjalani hidup kita dengan penuh syukur dan harapan dalam kondisi apapun.
(hening).
SERUAN TOBAT
P. Saudara-saudari, marilah mengakui dosa-dosa kita, supaya kita layak merayakan misteri suci ini.
P. Tuhan Yesus Kristus, sabda kekal yang menjelma Engkau telah memilih Bunda Maria menjadi bunda-Mu yang tak bernoda, bebaskanlah kami dari noda dosa.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami
P. Tuhan Yesus Kristus, Penebus dunia melalui malaikat Gabriel, Engkau meminta kesediaan Bunda Maria untuk menerima Engkau di dalam rahimnya. Buatlah hati kami tanggap menerima Engkau.
K. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami
P. Tuhan Yesus Kristus, Allah Putra, melalui Bunda Maria, Engkau menjadi manusia. Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.
P. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.
U. Dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
K. Kami memuji Dikau
U. Kami meluhurkan Dikau
K. Kami menyembah Dikau
U. Kami memuliakan Dikau
K. Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U. Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa
K. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal,
U. Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putra Bapa.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kasihanilah kami
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kabulkanlah doa kami
K. Engkau yang duduk di sisi Bapa,
U. Kasihanilah kami.
K. Kar’na hanya Engkaulah Kudus.
U. Hanya Engkaulah Tuhan
K. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus
U. Bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
COLLECTA
P. Marilah kita berdoa:
Ya Tuhan, bantulah kami untuk mengakui dan memuliakan karya-Mu dalam setiap perjalanan hidup kami. Berikanlah kami kekuatan dan iman untuk menghadapi suka duka hidup ini dengan penuh syukur. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
LITURGI SABDA
Bacaan Pertama Why. 11:19a; 12:1-6a,10ab
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya.
Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya.
Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita!
Mazmur Tanggapan: Mzm. 45:10bc,11,12ab
Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia.
Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.
Bacaan Kedua 1Kor. 15:20-26
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.
Bacaan Injil Luk. 1:39-56
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu.
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus.
Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar,
dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Minggu 18 Agustus 2024
Bacaan Injil hari ini (Luk. 1:39-56) menggambarkan perjumpaan Maria dan Elisabet, dua wanita yang sedang menyambut kehadiran Allah dalam cara yang sangat istimewa. Maria, yang baru saja menerima kabar dari malaikat Gabriel tentang kehamilannya, bergegas mengunjungi sepupunya Elisabet yang juga sedang mengandung. Perjumpaan ini merupakan momen yang penuh kegembiraan dan tanda-tanda kehadiran Tuhan.
Dalam bacaan Injil, Maria menyapa Elisabet dengan penuh sukacita, dan pernyataan Elisabet tentang Maria sebagai “ibu Tuhanku” menegaskan keistimewaan dan kehormatan Maria sebagai Bunda Allah. Kegembiraan Elisabet dan lonjakan bayi di dalam rahimnya menunjukkan sukacita yang mendalam atas kehadiran Maria dan anak yang dikandungnya. Maria, dalam lagu pujian yang dikenal sebagai Magnificat, memuji Tuhan dengan penuh rasa syukur, mengakui kebesaran-Nya yang telah melakukan perbuatan besar dan menempatkan orang-orang rendah di posisi yang terhormat.
Makna terpenting dari bacaan Injil ini adalah pengakuan akan kehadiran Allah di tengah-tengah kehidupan manusia. Maria dan Elisabet mengajarkan kita tentang sikap syukur dan sukacita terhadap karya Tuhan yang hadir dalam setiap aspek kehidupan kita, terutama saat kita merasa rendah hati dan memerlukan pertolongan-Nya.
Dalam bacaan pertama dari Wahyu (Why. 11:19a; 12:1-6a,10ab), kita melihat gambaran simbolis dari perempuan berselubung matahari dan naga merah padam. Perempuan ini melambangkan Maria, yang melahirkan Kristus, dan naga melambangkan kekuatan jahat yang berusaha menghancurkan rencana keselamatan Tuhan. Namun, kemenangan akhirnya diraih oleh Anak yang dilahirkan tersebut, yang direnggut dan diangkat ke hadapan Allah.
Pesan dari bacaan ini adalah kemenangan Tuhan atas kekuatan jahat dan peneguhan bahwa Kristus, sebagai Raja dan penyelamat, telah meraih kemenangan atas segala musuh-Nya. Ini mengingatkan kita akan perlunya keberanian dan kepercayaan bahwa Allah senantiasa melindungi dan memimpin umat-Nya meskipun ada tantangan dan penderitaan di dunia ini.
Dalam bacaan kedua dari 1 Korintus (1Kor. 15:20-26), Paulus mengajarkan tentang kebangkitan Kristus sebagai yang sulung dari orang-orang mati. Kebangkitan Kristus merupakan jaminan bagi kebangkitan kita semua dan kemenangan akhir atas maut. Paulus menegaskan bahwa Kristus harus memerintah sampai semua musuh-Nya, termasuk maut, dikalahkan.
Pesan inti dari bacaan ini adalah bahwa melalui kebangkitan Kristus, kita diberikan harapan baru dan jaminan akan kehidupan kekal. Ini adalah pengingat bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan sebuah awal baru dalam persekutuan dengan Kristus yang telah mengalahkan maut.
Menggabungkan ketiga bacaan ini, kita diundang untuk meresapi kehadiran Tuhan dalam hidup kita dengan penuh rasa syukur dan sukacita. Seperti Maria yang memuliakan Tuhan dengan pujian Magnificat, kita dipanggil untuk mengakui dan memuliakan karya besar Tuhan dalam hidup kita. Bacaan dari Wahyu dan 1 Korintus mengingatkan kita bahwa meskipun ada tantangan dan penderitaan, kemenangan Kristus atas segala kekuatan jahat memberikan kita harapan dan keberanian.
Di zaman sekarang ini, kita sering dihadapkan pada berbagai kesulitan dan ketidakpastian. Namun, melalui refleksi ini, kita diingatkan untuk tetap berharap dan percaya pada Tuhan yang selalu hadir dan melindungi kita.
Marilah kita meneladani Maria yang dengan kerendahan hati memuliakan Tuhan dan percaya akan janji-Nya. Seperti Maria, kita juga dipanggil untuk hidup dalam iman yang mendalam dan kesetiaan kepada Tuhan. Kita harus menyadari bahwa dalam setiap situasi, baik suka maupun duka, Tuhan senantiasa ada bersama kita dan menjaga kita. Amin.
DOA UMAT
P: Melalui Bunda Maria, Allah Bapa berkenan tinggal di tengah-tengah kita dalam Kristus Putra-Nya. Marilah kita berdoa dengan pertolongan Bunda Maria agar kita semakin mengenal Sang Bapa melalui Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus.
L: Bagi Bapa Suci, para Uskup, dan para Imam. Semoga Bapa selalu mendampingi Bapa Suci, para Uskup, dan para Imam agar mereka menggembalakan umat Nya dengan iman yang teguh, seperti Bunda Maria saat menerima perutusan sebagai Sang Bunda Penyelamat. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Bagi para pemimpin masyarakat. Semoga Bapa menerangi dan menuntun pemimpin masyarakat dengan sinar kasih-Nya sehingga tugas dan pelayanan mereka selalu diresapi oleh semangat kasih dan kerendahan hati seperti Bunda Maria. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Bagi para ibu. Semoga para ibu meneladan Bunda Maria dalam mendampingi keluarga mereka agar semangat Keluarga Kudus Nazaret selalu tinggal di antara keluarga kita. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Bagi kita di sekitar altar ini. Semoga Bapa meneguhkan iman, pengharapan serta kasih kita sehingga kita semakin yakin bahwa kebencian akan dikalahkan oleh kasih dan maut bukanlah akhir dari segalanya, sebagaimana Bunda Maria selalu bersyukur dan memuji Allah karena karya penyelamatan melalui Kristus, Putra- Nya. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, kami bersyukur kepada-Mu atas pengangkatan Bunda Maria ke surga dengan mulia. Kebahagiaan yang telah dicapainya merupakan janji dan jaminan bagi keselamatan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin
P: Ya Allah yang Mahamurah, terimalah kurban yang Engkau letakkan ke dalam tangan kami untuk dipersembahkan kembali kepada-Mu. Semoga misteri suci ini menguduskan kami dalam hidup sekarang ini, dan mengantar kami kepada sukacita abadi karena anugerah-Mu semata-mata. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
P. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
P. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
P. Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya.kepada Tuhan, Allah kita
P. Sungguh….
- KUDUS
- DOA SYUKUR AGUNG
BAPA KAMI
U. Amin.
P. Semoga damai Tuhan selalu bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
P. Lihatlah Anak Domba Allah, lihatlah Dia yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah Saudara-Saudari yang diundang ke perjamuan Anak Domba.
DOA SESUDAH KOMUNI
P. Marilah kita berdoa:
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu karena telah Kaukenyangkan dengan sakramen cinta kasih-Mu ini. Semoga, kami juga Kaukuatkan dalam peziarahan hidup di dunia ini agar kami selalu mengarahkan diri pada kebahagiaan sejati yang Kaujanjikan, seraya bertekun mengusahakan cinta kasih dan damai sejahtera dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Dan bersama rohmu
P. Semoga Allah yang Mahakuasa memberkati Saudara sekalian, Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus
U. Amin.
PENGUTUSAN
U. Syukur kepada Allah.