Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 15 Agustus 2024.
Kalender Liturgi hari Kamis 15 Agustus 2024 merupakan Hari Kamis Biasa XIX, Peringatan fakultatif Santo Tarsisius, Martir,Santa Perawan Maria diangkat ke Surga, dengan Warna Liturgi Merah.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 15 Agustus 2024:
Bacaan Pertama Yeh 12:1-12
Berjalanlah seperti orang buangan di depan mereka pada siang hari.
Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah kaum pemberontak. Mereka mempunyai mata, tetapi tidak melihat. Mereka mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar, sebab mereka itu kaum pemberontak.
Maka engkau, anak manusia, siapkanlah bagimu barang-barang seperti seorang buangan, dan berjalanlah seperti seorang buangan di hadapan mereka pada siang hari. Berangkatlah dari tempatmu sekarang ini ke tempat yang lain seperti seorang buangan di depan mata mereka.
Barangkali mereka akan insaf bahwa mereka adalah kaum pemberontak. Bawalah barang-barangmu itu ke luar seperti barang-barang seorang buangan pada siang hari di depan mata mereka. Dan engkau sendiri harus keluar pada malam hari di depan mata mereka, seperti seorang yang harus keluar dan pergi ke pembuangan.
Keesokan harinya, turunlah sabda Tuhan kepadaku, “Hai anak manusia, bukankah kaum Israel, kaum pemberontak itu bertanya kepadamu, ‘Apakah yang kaulakukan ini?’
Katakanlah kepada mereka, beginilah sabda Tuhan Allah, ‘Ucapan ilahi ini mengenai raja di Yerusalem dan seluruh kaum Israel yang tinggal di sana.’ Katakanlah, ‘Aku menjadi lambang bagimu,
Seperti yang Kulakukan ini, begitulah akan berlaku bagi mereka; sebagai orang buangan mereka akan pergi ke pembuangan. Dan raja mereka akan menaruh barang-barangnya ke atas bahunya pada malam gelap, dan akan pergi ke luar.Orang akan membuat sebuah lubang di tembok supaya baginya ada jalan keluar, ia akan menutupi mukanya supaya ia tidak akan melihat tanah itu’.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 78:56-59.61-62
Ref:Janganlah kita melupakan karya-karya Allah.
Mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi,dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya,mereka murtad dan berkhianat seperti moyang mereka,mereka menyimpang seperti busur yang tak dapat dipercaya.
Mereka menyakiti hati Allah dengan mendirikan bukit-bukit pengorbanan, membuat Dia cemburu karena patung-patung pujaan mereka. Mendengar hal itu, allah menjadi geram, Ia menolak Israel sama sekali.
Ia membiarkan andalan-Nya tertawan, membiarkan kebanggaan-Nya jatuh ke tangan lawan; Ia membiarkan umat-Nya dimangsa pedang, dan murkalah Ia terhadap milik pusaka-Nya.
Bait Pengantar Injil Mzm 119:135
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu,dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Bacaan Injil Mat 18:21-19:1
Aku berkata kepadamu, ‘Bukan hanya sampai tujuh kali,melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali kalian harus mengampuni.’
Sekali peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kalikah?”
Yesus menjawab,”Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi utangnya,raja lalu memerintahkan, supaya ia beserta anak isteri dan segala miliknya dijual untuk membayar utangnya. Maka bersujudlah hamba itu dan menyembah dia, katanya,”Sabarlah dahulu, segala utangku akan kulunasi.”Tergeraklah hati raja oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga hamba itu dibebaskannya, dan utangnya pun dihapuskannya.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berutang seratus dinar kepadanya. Kawan itu segera ditangkap dan dicekik, katanya, “Bayarlah hutangmu! Maka sujudlah kawan itu dan minta kepadanya, “Sabarlah dahulu, utangku itu akan kulunasi. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya ke dalam penjara sampai semua utangnya ia lunasi.
Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Kemudian raja memerintahkan memanggil orang itu dan berkata kepadanya, “Hai hamba yang jahat!
Seluruh utangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” Maka marahlah tuannya dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi seluruh utangnya.
Demikian pula Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadapmu, jika kalian tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya berangkatlah Ia dari Galilea, dan tiba di daerah Yudea, di seberang sungai Yordan.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Kamis 15 Agustus 2024
Dalam perjalanan iman kita, sering kali kita dihadapkan pada tantangan untuk mengampuni dan mematuhi perintah Tuhan, yang tampaknya sulit namun sangat penting. Bacaan hari ini mengajarkan kita tentang nilai pengampunan dan ketaatan melalui kisah yang penuh makna dan simbolisme.
Bacaan Injil hari ini mengajarkan kita bahwa pengampunan bukan hanya sebuah tindakan yang harus kita lakukan sekali atau dua kali, tetapi sebuah sikap hati yang harus kita terapkan setiap hari. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada situasi di mana pengampunan tampaknya sulit, terutama ketika kita merasa terluka atau dikhianati. Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa pengampunan adalah bagian penting dari hidup sebagai pengikut Kristus. Ia mengampuni kita tanpa batas, dan kita dipanggil untuk melakukan hal yang sama kepada sesama kita.
Sementara itu, bacaan dari Kitab Yehezkiel mengajarkan kita tentang pentingnya ketaatan dan kesadaran akan akibat dari ketidakpatuhan terhadap perintah Tuhan. Yehezkiel yang berjalan seperti seorang buangan adalah simbol dari peringatan Tuhan bahwa setiap tindakan kita memiliki konsekuensi. Dalam konteks ini, kita diundang untuk merenungkan bagaimana kita hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan menjauhi sikap memberontak yang dapat menjauhkan kita dari-Nya.
Mari kita belajar dari bacaan hari ini untuk lebih memahami arti pengampunan dan ketaatan. Dalam hidup sehari-hari, marilah kita berusaha untuk mengampuni sesama kita dengan segenap hati, sebagaimana Tuhan mengampuni kita. Kita juga diundang untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, menyadari bahwa setiap tindakan kita memiliki dampak pada hubungan kita dengan-Nya dan sesama. Dengan mengikuti ajaran Yesus dan menghayati pesan Yehezkiel, kita dapat menjadi saksi kasih dan ketaatan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin,
Doa Penutup
Ya Tuhan, ajarilah aku untuk mengampuni dengan tulus seperti Engkau mengampuni aku. Berikanlah aku kekuatan untuk taat pada perintah-Mu dan sadar akan konsekuensi tindakan ku. Bimbinglah aku dalam setiap langkah, agar hidupku mencerminkan kasih dan ketaatan-Mu. Amin.