Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 13 Agustus 2024.
Kalender Liturgi hari Selasa 13 Agustus 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XIX, Peringatan fakultatif Santo Hippolitus, Martir, Beato Innosensius XI, Paus, Santo Pontianus, Paus dan Martir, Santo Maximus, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 13 Agustus 2024:
Bacaan Pertama Yeh 2:8-3:4
Diberikan-Nya gulungan kitab itu untuk kumakan,dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.
Tuhan bersabda kepadaku, “Hai, anak manusia, dengarkanlah sabda-Ku kepadamu. Janganlah membantah seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu.
”Aku melihat, ada tangan yang terulur kepadaku, dan sungguh, dipegang-Nya sebuah gulungan kitab. Ia Membentangkannya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah dan rintihan.
Sabda-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel.” Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu kumakan.
Lalu sabda-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini dan isilah perutmu dengannya.” Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku. Tuhan bersabda lagi, “Hai anak manusia, mari, pergilah! dan sampaikanlah sabda-Ku kepada mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 119:14.24.72.103.111.131
Ref:Betapa manisnya janji Tuhan bagi langit-langitku.
Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasehat bagiku.
Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku,lebih berharga dari pada ribuan keping emas dan perak.
Betapa manisnya janji-Mu bagi langit-langitku,melebihi madu bagi mulutku.
Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
Bait Pengantar Injil Mat 11:29
Terimalah beban-Ku dan belajarlah daripada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.
Bacaan Injil Mat 18:1-5.10.12-14
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak ini.
lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”
Lalu Yesus bersabda lagi, “Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan lalu pergi mencari yang sesat itu?
Dan Aku berkata kepadamu, sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Selasa 13 Agustus 2024
Renungan Katolik: Menjadi Kecil untuk Menjadi Besar
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Pada hari ini, Bacaan Injil dari Matius 18:1-5.10.12-14 dan Bacaan Pertama dari Yehezkiel 2:8-3:4 membawa kita dalam sebuah perjalanan spiritual yang mendalam, yang menuntun kita untuk merenungkan tentang kepedulian Tuhan terhadap setiap jiwa dan panggilan kita untuk menjadi pembawa kabar baik-Nya di dunia ini.
Dalam Injil hari ini, kita dihadapkan pada pertanyaan murid-murid Yesus mengenai siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Yesus menjawab dengan menunjukkan seorang anak kecil dan berkata, “Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Melalui perumpamaan ini, Yesus mengajarkan kita tentang kerendahan hati dan kesederhanaan. Anak-anak, dengan ketulusan dan ketergantungan mereka kepada Tuhan, menjadi contoh bagi kita semua. Mereka tidak memiliki kesombongan atau ambisi egois; mereka hanya percaya sepenuhnya pada kasih dan perlindungan Tuhan. Dalam pandangan Yesus, yang terbesar adalah mereka yang merendahkan diri dan memiliki hati yang murni seperti anak kecil.
Selain itu, Yesus menggambarkan cinta Bapa-Nya yang begitu mendalam melalui perumpamaan domba yang hilang. Bayangkan seorang gembala yang rela meninggalkan sembilan puluh sembilan domba untuk mencari satu domba yang hilang. Kegembiraan yang dirasakan saat menemukan domba yang hilang itu jauh melebihi kepuasan atas yang sembilan puluh sembilan yang aman. Ini adalah gambaran indah dari kasih Bapa kita yang tidak menginginkan seorang pun dari anak-anak-Nya hilang. Setiap jiwa, tidak peduli seberapa kecil atau terabaikan, berharga di mata Tuhan.
Sementara itu, Bacaan Pertama dari Yehezkiel menggambarkan panggilan nabi untuk menyampaikan sabda Tuhan kepada bangsa Israel. Yehezkiel menerima gulungan kitab yang berisi nyanyian, ratapan, keluh kesah, dan rintihan, namun rasanya manis seperti madu di mulutnya. Ini menggambarkan bagaimana Firman Tuhan, meskipun mungkin mengandung tantangan dan penderitaan, tetap merupakan sumber sukacita dan kekuatan bagi mereka yang setia menyampaikannya. Yehezkiel diperintahkan untuk tidak hanya menerima sabda Tuhan, tetapi juga untuk mengisinya ke dalam hati dan kemudian menyampaikannya kepada orang lain.
Tujuan dari kedua bacaan ini adalah untuk mengingatkan kita akan pentingnya kerendahan hati dan kepedulian dalam iman kita. Bacaan Injil mengajarkan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga, kita harus memiliki sikap seperti anak kecil—rendah hati, tulus, dan penuh kepercayaan kepada Tuhan. Bacaan dari Yehezkiel menggarisbawahi panggilan untuk menerima Firman Tuhan dengan sepenuh hati dan untuk menyampaikannya kepada orang lain, meskipun itu mungkin tidak selalu mudah atau menyenangkan.
Pesan yang dapat kita ambil dari kedua bacaan ini adalah bahwa Tuhan memanggil kita untuk hidup dengan kerendahan hati, seperti anak-anak, dan untuk memiliki kepedulian yang mendalam terhadap sesama. Kita harus melihat setiap orang dengan mata kasih, tidak menganggap rendah siapa pun, dan siap untuk mencari yang hilang dengan penuh cinta, sebagaimana Tuhan mencari dan merayakan setiap jiwa yang kembali kepada-Nya. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang Maha Kasih, ajarilah aku untuk hidup dengan kerendahan hati dan kepedulian seperti yang Engkau ajarkan. Bantu aku mencintai dan mendukung sesama dengan sepenuh hati. Semoga aku bisa menjadi cerminan kasih-Mu di dunia ini. Amin.