Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 7 Agustus 2024.
Kalender Liturgi hari Rabu 7 Agustus 2024 merupakan Hari Rabu Biasa XVIII, Peringatan fakultatif Santo Sixtus II, Paus dan Martir, Santa Afra, Martir, Santo Kayetanus, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 7 Agustus 2024:
Bacaan Pertama Yer 31:1-7
Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi.
Tuhan bersabda,”Aku akan menjadi Allah segenap kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umat-Ku. Mereka mendapat kasih karunia di padang gurun yaitu bangsa yang terluput dari pedang.
Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya; dan dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadanya, ‘Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Aku akan membangun engkau kembali sehingga engkau pulih, hai anak dara Israel!
Mazmur Tanggapan Yer 31:10.11-12ab.13
Ref: Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanannya.
Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali.
Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
Bait Pengantar Injil Luk 7:16
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,dan Allah mengunjungi umat-Nya.
Bacaan Injil Mat 15:21-28
Hai Ibu, sungguh besar imanmu!
Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab.
Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, “Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” Jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
” Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Kata wanita itu lagi, “Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”Bersabdalah Yesus kepadanya, “Hai ibu, besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Rabu 7 Agustus 2024
Dalam kehidupan kita sehari-hari, sering kali kita merasa seperti wanita Kanaan yang datang kepada Yesus dengan hati yang penuh kepedihan. Dalam bacaan Injil Matius 15:21-28, kita melihat seorang ibu yang putus asa, mencari pertolongan untuk anak perempuannya yang kerasukan setan. Dengan penuh kerendahan hati dan keberanian, ia mendekati Yesus, memohon belas kasihan. Walaupun pada awalnya Yesus tampak tidak memperhatikan, wanita itu tidak menyerah. Imannya yang besar dan ketekunannya membuat Yesus akhirnya berkata, “Hai ibu, besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Dari kisah ini, kita belajar tentang kekuatan iman dan ketekunan dalam menghadapi cobaan hidup. Kadang, kita merasa doa-doa kita tidak didengar atau kita merasa tidak layak menerima rahmat Tuhan. Namun, seperti wanita Kanaan tersebut, kita diajak untuk tetap percaya dan berserah penuh kepada Tuhan, apapun yang terjadi.
Bacaan pertama dari Yeremia 31:1-7 mengingatkan kita akan kasih setia Tuhan yang abadi. Tuhan berjanji untuk membangun kembali umat-Nya yang telah melalui masa-masa sulit. Ia berkata, “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.” Kasih Tuhan tidak pernah berakhir, bahkan di saat-saat tergelap dalam hidup kita. Dia selalu ada untuk memulihkan kita dan memberikan kita kekuatan baru untuk melanjutkan perjalanan kita.
Kedua bacaan ini memberikan pesan yang kuat tentang iman dan kasih Tuhan yang tak berkesudahan. Sebagai umat Katolik, kita diingatkan untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Meskipun kita mungkin merasa ditinggalkan atau tidak layak, kasih Tuhan tetap setia dan abadi. Kita diajak untuk terus beriman, seperti wanita Kanaan yang tak pernah menyerah, dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, yang selalu siap memulihkan dan membangun kembali kita dengan kasih-Nya yang abadi.
Dalam kehidupan nyata, mari kita belajar untuk selalu berpegang teguh pada iman kita, walaupun tantangan datang silih berganti. Ingatlah bahwa Tuhan mengasihi kita dengan kasih yang abadi dan Ia tidak pernah meninggalkan kita. Ketika kita menghadapi kesulitan, mari kita datang kepada Tuhan dengan hati yang penuh kepercayaan dan kerendahan hati, memohon pertolongan dan percaya bahwa Dia akan menjawab doa kita sesuai dengan kehendak-Nya yang terbaik.
Semoga renungan ini menginspirasi kita semua untuk tetap setia dan penuh iman dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Mari kita hidup dalam kasih Tuhan yang abadi, percaya bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk memperdalam iman kita dan menyaksikan mukjizat Tuhan bekerja dalam hidup kita. Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus yang penuh kasih, ajarilah kami untuk memiliki iman yang kuat. Dalam setiap cobaan, berikanlah kami keberanian dan ketekunan untuk berserah kepada-Mu, percaya bahwa kasih setia-Mu selalu hadir memulihkan hidup kami. Amin.