Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 6 Agustus 2024.
Kalender Liturgi hari Selasa 6 Agustus 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XVIII, Pesta Yesus menampakkan KemuliaanNya, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 6 Agustus 2024:
Bacaan Pertama Dan 7:9-10.13-14
Pakaian-Nya putih seperti salju.
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Tahta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, Beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya.
Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dihantar ke hadapan-Nya.
Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 97:1-2.5-6.9
Ref: Tuhan adalah Raja, mahatinggi di atas seluruh bumi.
Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
Bacaan Kedua 2Ptr 1:16-19
Suara itu kami dengar datang dari Surga.
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Kami menyaksikan bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Mat 17:5c
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.
Bacaan Injil Mrk 9:2-10
Inilah Anak yang Kukasihi.
Sekali peristiwa, Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka: Pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat.
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian sampai seputih itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”
Petrus berkata demikian, sebab ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengar suara, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” Dengan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling, mereka tidak lagi melihat seorang pun bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.
Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan ‘bangkit dari antara orang mati.’
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Selasa 6 Agustus 2024
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Hari ini, kita diundang untuk merenungkan kemuliaan Yesus Kristus, Anak Allah yang terkasih, melalui peristiwa Transfigurasi-Nya. Bacaan Injil dari Markus 9:2-10 membawa kita ke sebuah momen penuh keajaiban di mana Yesus berubah rupa di hadapan tiga murid-Nya: Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat, lebih putih dari yang dapat dicapai oleh manusia mana pun. Di samping-Nya, tampak Elia dan Musa sedang berbicara dengan-Nya. Dalam ketakutan dan kekaguman, Petrus mengusulkan untuk mendirikan tiga kemah bagi Yesus, Musa, dan Elia. Namun, lebih dari itu, terdengar suara dari dalam awan yang mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.”
Bacaan pertama dari Daniel 7:9-10, 13-14 mengungkapkan visi Daniel tentang Yang Lanjut Usianya yang duduk di takhta dengan pakaian putih seperti salju dan rambut-Nya seperti bulu domba. Di hadapan-Nya, seorang yang serupa Anak Manusia datang dengan awan-gemawan dan diberi kekuasaan serta kemuliaan yang kekal. Bacaan ini menegaskan kekuasaan abadi Yesus Kristus yang telah ditetapkan oleh Allah Bapa.
Dalam bacaan kedua dari 2 Petrus 1:16-19, Petrus mengingatkan kita bahwa para rasul adalah saksi mata dari kebesaran Yesus. Mereka mendengar suara Allah Bapa yang menegaskan bahwa Yesus adalah Anak yang dikasihi. Kesaksian ini memperkuat iman kita akan firman Allah yang disampaikan oleh para nabi dan membawa terang dalam kegelapan hidup kita.
Melalui bacaan-bacaan hari ini, kita diajak untuk memahami dan mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang terkasih, yang diberi kuasa dan kemuliaan yang kekal. Kita diajak untuk mendengarkan-Nya dan memperhatikan firman-Nya sebagai pelita dalam kegelapan hidup kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengamalkan pesan ini dengan beberapa cara nyata:
- Mendengarkan Firman Tuhan: Seperti yang ditegaskan dalam Injil, kita harus mendengarkan Yesus. Bacalah dan renungkan Kitab Suci setiap hari, karena firman-Nya adalah terang yang membimbing kita dalam kegelapan.
- Kesaksian Iman: Seperti para rasul yang menjadi saksi mata kebesaran Yesus, kita juga dipanggil untuk bersaksi tentang kasih dan kuasa-Nya dalam hidup kita. Jangan ragu untuk berbagi pengalaman iman kita dengan orang lain.
- Mengikuti Teladan Yesus: Dalam segala tindakan dan perkataan kita, mari kita berusaha untuk meneladani kasih, kerendahan hati, dan ketaatan Yesus kepada Allah Bapa. Hal ini bisa diwujudkan melalui sikap peduli kepada sesama, terutama yang membutuhkan.
- Memperkuat Komunitas Iman: Bergabunglah dalam komunitas atau kelompok doa di paroki kita untuk saling mendukung dalam iman dan bertumbuh bersama dalam kasih Kristus.
Saudara-saudari terkasih, marilah kita terus mengarahkan pandangan kita kepada Yesus, Sang Terang Dunia. Dengan mendengarkan dan mengimani-Nya, kita akan dibimbing menuju hidup yang penuh berkat dan kekekalan. Semoga kemuliaan Kristus selalu menyinari hati kita dan menguatkan langkah kita dalam mengikuti-Nya. Amin.
Semoga renungan ini dapat menguatkan iman kita dan memberikan inspirasi untuk menjalani hidup dengan penuh kasih dan pengharapan di dalam Kristus. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus yang penuh kasih, dalam terang kemuliaan-Mu, aku mohon bimbingan dan kekuatan. Bantulah aku untuk selalu mendengarkan firman-Mu, menjadi saksi kasih-Mu, dan mengikuti teladan-Mu dalam setiap langkah hidupku. Amin.