Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 3 Agustus 2024.
Kalender Liturgi hari Sabtu 3 Agustus 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XVII, Santo Stefanus I, Paus dan Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 3 Agustus 2024:
Bacaan Pertama Yer 26:11-16.24
“Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu.”
Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu sendiri.”
Tetapi Yeremia berkata kepada segala pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: “Tuhanlah yang telah mengutus aku supaya bernubuat tentang rumah dan kota ini untuk menyampaikan segala perkataan yang telah kamu dengar itu.
Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.
Tetapi aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar di matamu.
Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kamu membunuh aku, maka kamu mendatangkan darah orang yang tak bersalah atas kamu dan atas kota ini dan penduduknya, sebab TUHAN benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu.”
Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada imam-imam dan nabi-nabi itu: “Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama TUHAN, Allah kita.”
Tetapi Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat untuk dibunuh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 69:15-16.30-31.33-34
Refren : Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam! Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.
Bait Pengantar Injil: Mat 5:10
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan,sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.
Bacaan Injil: Matius 14:1-12
“Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus.” Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah.
Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes,
sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.”
Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya.
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Agustus 2024
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Pada hari ini, kita merenungkan dua bacaan yang mengisahkan perjuangan dua nabi besar, Yohanes Pembaptis dan Yeremia. Keduanya mengalami penderitaan dan ancaman, namun tetap setia menyuarakan kebenaran Tuhan. Mari kita pahami lebih dalam makna dari kedua bacaan ini dan bagaimana kita bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bacaan Injil: Matius 14:1-12 hari ini menceritakan bagaimana Herodes Antipas, yang terpengaruh oleh permintaan licik Herodias, memerintahkan pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis. Yohanes, yang dengan tegas menegur Herodes karena pernikahannya yang tidak sah dengan Herodias, harus menanggung konsekuensi berat dari keberaniannya berbicara kebenaran. Dalam kisah ini, kita melihat betapa kuatnya pengaruh dosa dan kekuasaan yang tidak benar, hingga sanggup mengorbankan nyawa orang benar.
Dalam Bacaan Pertama: Yeremia 26:11-16, 24 kita mendengar tentang nabi Yeremia yang juga menghadapi ancaman mati karena menyampaikan nubuat dari Tuhan. Meski ditentang oleh para imam dan nabi palsu, Yeremia tetap teguh menyampaikan pesan Tuhan untuk mengajak umat Israel memperbaiki hidup mereka. Kebenaran yang disampaikannya pada akhirnya diakui oleh para pemuka dan rakyat, sehingga ia diselamatkan dari hukuman mati.
Saudara-saudari terkasih, dalam kehidupan kita saat ini, mungkin kita tidak dihadapkan pada ancaman fisik seperti yang dialami Yohanes dan Yeremia. Namun, tantangan untuk hidup dalam kebenaran tetap ada. Dalam lingkungan kerja, keluarga, atau masyarakat, kita sering kali dihadapkan pada situasi di mana kita harus memilih antara mengikuti arus atau berdiri teguh pada prinsip kebenaran.
Mari kita belajar dari Yohanes Pembaptis dan Nabi Yeremia. Ketika kita melihat ketidakadilan atau perbuatan salah, janganlah kita takut untuk menyuarakan kebenaran. Ingatlah bahwa Tuhan selalu bersama kita, memberikan kita kekuatan dan keberanian.
Dalam perbuatan sehari-hari, mari kita terus memancarkan cahaya kebenaran dan keadilan. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti bersikap jujur, adil, dan tidak takut untuk menyampaikan kebenaran, meskipun itu tidak populer atau diterima oleh banyak orang. Dengan begitu, kita menjadi saksi hidup dari kasih dan kebenaran Tuhan.
Saudara-saudari, mari kita berdoa agar Tuhan selalu memberikan kita keberanian dan kekuatan untuk hidup dalam kebenaran dan keadilan. Semoga dengan teladan Yohanes Pembaptis dan Nabi Yeremia, kita semakin teguh dalam iman dan semakin berani menyuarakan kebenaran dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan yang Mahakasih, berikanlah kami keberanian seperti Yohanes Pembaptis dan Nabi Yeremia, untuk selalu menyuarakan kebenaran-Mu dalam setiap langkah hidup kami. Teguhkanlah iman kami dan bimbinglah kami dalam keadilan dan kasih. Amin.