Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 28 Juli 2024.
Kalender Liturgi hari Minggu 28 Juli 2024 merupakan Hari Minggu Biasa XVII, Hari Orangtua, Kakek dan Nenek Sedunia, Santo Nasarius dan Selsus, Martir; Santo Viktor dan Innosensius, Paus dan Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 28 Juli 2024-Hari Minggu Biasa XVII, Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup:
Bacaan Pertama
2 Raja 4:42-44
Sekali peristiwa datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi Elisa, abdi Allah, roti-hulu-hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa, “Berikanlah roti itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan.”
Tetapi pelayan abdi Allah itu berkata: “Bagaimanakah aku dapat menghidangkannya di depan seratus orang?” Jawab abdi Allah itu: “Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman Tuhan: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya.” Lalu dihidangkannyalah roti itu di depan mereka. Maka makanlah mereka, dan masih ada sisa, sesuai dengan firman Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 145:10-11.15-16.17-18
Ref: Engkau membuka tangan, ya Tuhan, dan berkenan mengenyangkan kami.
Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau membuka tangan-Mu, dan berkenan mengenyangkan segala yang hidup.
Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya, dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bacaan Kedua
Efesus 4:1-6
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan demi Tuhan, menasihati kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu harus hidup berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu.
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh, satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilan- mu. Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa kita semua, yang mengatasi semua, menyertai semua, dan menjiwai semua.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, Alleluya, Alleluya (2x)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah melawat umat-Nya.
Bacaan Injil
Yohanes 6:1-15
Sekali peristiwa Yesus berangkat ke seberang Danau Galilea, yaitu Danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mukjizat- mukjizat yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
Ketika itu Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah la kepada Filipus, “Di manakah kita dapat membeli roti, supaya mereka dapat makan?” Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai Filipus, sebab la sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada- Nya, “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing- masing mendapat sepotong kecil saja!” Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada Yesus, “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya untuk orang sebanyak ini?” Kata Yesus, “Suruhlah orang-orang itu duduk!” Adapun di tempat itu banyak rumput.
Lalu duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Sesudah itu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dh membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dilakukan-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Setelah mereka kenyang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kumpul- kanlah potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang.” Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari lima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
Ketika orang-orang itu melihat tanda mukjizat yang telah dilakukan Yesus, mereka berkata, “Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia.” Karena Yesus tahu bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk dijadikan raja, la menyingkir lagi ke gunung, seorang diri.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Minggu 28 Juli 2024
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Hari ini, kita diajak untuk merenungkan tiga bacaan yang kaya akan pesan-pesan mendalam bagi kehidupan kita sebagai umat Katolik. Mari kita merenungkan dengan hati yang terbuka dan penuh keimanan.
Bacaan Injil: Yohanes 6:1-15
Dalam Injil Yohanes, kita mendengar kisah Yesus yang memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan. Ketika Yesus melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, Dia tergerak oleh belas kasihan. Dalam mukjizat ini, Yesus tidak hanya menunjukkan kuasa-Nya, tetapi juga mengajarkan kita tentang kemurahan hati dan kepercayaan.
Yesus meminta para murid untuk memberikan apa yang mereka miliki, meskipun tampaknya tidak cukup. Lima roti dan dua ikan, yang tampak kecil dan tidak berarti, menjadi berkat yang melimpah ketika diberikan kepada Yesus. Hal ini mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita sering merasa bahwa apa yang kita miliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kita atau membantu orang lain. Namun, ketika kita mempercayakan segala sesuatu kepada Tuhan, Dia dapat mengubah yang sedikit menjadi berlimpah.
Bacaan Pertama: Yeremia 23:1-6
Dalam bacaan dari Kitab Yeremia, Tuhan menegur para gembala yang tidak bertanggung jawab yang membiarkan umat-Nya tercerai-berai. Tuhan berjanji untuk mengumpulkan kembali umat-Nya dan memberikan mereka gembala-gembala yang baik. Tuhan juga berjanji akan menumbuhkan seorang Tunas adil bagi Daud yang akan memerintah dengan keadilan dan kebenaran.
Pesan ini sangat relevan bagi kita saat ini. Tuhan mengingatkan kita akan pentingnya tanggung jawab dalam memimpin dan menggembalakan umat. Sebagai orang tua, pemimpin komunitas, atau siapa pun yang diberi tanggung jawab atas orang lain, kita harus selalu berusaha untuk memimpin dengan hati yang penuh kasih dan keadilan.
Bacaan Kedua: Efesus 4:1-6
Dalam suratnya kepada jemaat Efesus, Rasul Paulus menasihati kita untuk hidup sesuai dengan panggilan kita sebagai orang Kristen. Dia mengajak kita untuk hidup dengan rendah hati, lemah lembut, dan sabar, serta menunjukkan kasih dalam saling membantu. Paulus menekankan pentingnya kesatuan dalam Roh dan ikatan damai sejahtera.
Di zaman yang penuh dengan perpecahan dan konflik ini, pesan Paulus menjadi sangat penting. Kita diajak untuk selalu memelihara kesatuan dan damai sejahtera dalam komunitas kita, baik itu di keluarga, gereja, maupun masyarakat. Kesatuan dalam Roh adalah cerminan dari iman kita kepada satu Tuhan, satu iman, dan satu baptisan.
Saudara-saudari terkasih, dari ketiga bacaan ini, kita diajak untuk merenungkan kasih Tuhan yang nyata dalam kehidupan kita. Yesus menunjukkan bahwa dalam segala keterbatasan kita, Tuhan mampu melakukan mukjizat dan mencukupi kebutuhan kita. Marilah kita selalu mempercayakan hidup kita kepada-Nya dan mengandalkan kuasa-Nya dalam setiap tantangan yang kita hadapi.
Kita juga diajak untuk menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana dalam kehidupan kita sehari-hari, baik sebagai pemimpin keluarga, komunitas, atau pekerjaan. Ingatlah bahwa Tuhan memperhatikan dan akan membalaskan setiap perbuatan kita. Marilah kita menggembalakan “domba-domba” kita dengan penuh kasih dan tanggung jawab.
Terakhir, marilah kita hidup dalam kesatuan dan damai, menjaga hubungan baik dengan sesama, dan saling mengasihi. Dalam setiap aspek kehidupan kita, mari kita berusaha untuk memelihara kesatuan dan damai sejahtera. Dengan rendah hati, lemah lembut, dan sabar, kita dapat menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan mendukung satu sama lain. Mari kita wujudkan kasih Tuhan dalam setiap tindakan kita, sehingga kita dapat menjadi saksi kasih Tuhan yang hidup dalam dunia ini.
Semoga renungan ini menyentuh hati kita dan menginspirasi kita untuk hidup lebih dekat dengan Tuhan, mengamalkan kasih-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, ajarilah kami untuk selalu bersyukur, rendah hati, dan penuh kasih. Dalam keterbatasan kami, jadikanlah kami berkat bagi sesama. Bimbinglah kami untuk hidup dalam kesatuan dan damai sejahtera, memimpin dengan keadilan dan penuh tanggung jawab. Amin.