Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 25 Juli 2024.
Kalender Liturgi hari Kamis 25 Juli 2024 merupakan Hari Kamis Biasa XVI, Pesta Santo Yakobus Tua, Rasul, dengan Warna Liturgi Merah.merupakan Hari Kamis Biasa XVI, Pesta Santo Yakobus Tua, Rasul, dengan Warna Liturgi Merah.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 25 Juli 2024:
Bacaan Pertama 2Kor. 4:7-15
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri.
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini.
Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.”
Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus.
Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Bait Pengantar Injil PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Bacaan Injil Mat. 20:20-28
Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?”
Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”
Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya.
Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu.
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Kamis 25 Juli 2024
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, dalam perenungan hari ini kita akan merenungkan dua bacaan penting dari Kitab Suci yang diambil dari Injil Matius 20:20-28 dan 2 Korintus 4:7-15. Bacaan ini memberikan pelajaran yang mendalam tentang makna pelayanan dan penderitaan dalam kehidupan kita sebagai umat Katolik.
Dalam perjalanan hidup ini, kita sering kali dihadapkan pada godaan untuk mencari kedudukan, kekuasaan, dan kehormatan. Kita mungkin ingin diakui dan dihormati oleh orang lain, merasa bangga dengan posisi atau jabatan yang kita miliki. Namun, hari ini Yesus mengajarkan kita sesuatu yang sangat berbeda dari nilai-nilai duniawi tersebut.
Pada Injil Matius, kita melihat ibu dari anak-anak Zebedeus meminta tempat istimewa bagi anak-anaknya di kerajaan surga. Permintaan ini, meskipun penuh kasih, menunjukkan pemahaman yang keliru tentang apa artinya menjadi pengikut Kristus. Yesus menjawab dengan tegas bahwa untuk menjadi besar di mata Allah, kita harus siap untuk melayani, bukan dilayani. Barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kita, hendaklah ia menjadi hamba bagi semua. Sebuah panggilan yang menuntut kerendahan hati dan pengorbanan diri.
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus menegaskan bahwa kita adalah bejana tanah liat yang rapuh, namun di dalamnya terdapat harta yang sangat berharga. Kekuatan kita dalam menghadapi berbagai tantangan hidup bukanlah dari diri kita sendiri, tetapi berasal dari Allah. Meskipun kita mungkin ditindas, dianiaya, dan dihempaskan, kita tidak akan binasa karena Allah selalu menyertai kita.
Maka, marilah kita merenungkan: Apakah kita sudah menjalani hidup dengan sikap melayani seperti yang diajarkan Yesus? Apakah kita sudah mengandalkan kekuatan dari Allah dalam setiap langkah kita, terutama dalam menghadapi penderitaan dan tantangan hidup?
Yesus mengajarkan bahwa melayani adalah tanda kebesaran sejati. Dalam masyarakat modern yang seringkali mengejar kekuasaan dan kehormatan, kita diingatkan untuk meneladani Yesus yang datang untuk melayani, bukan dilayani.
Pelayanan tidak selalu mudah. Kita mungkin menghadapi kesulitan dan tantangan, seperti yang dialami oleh Rasul Paulus. Namun, melalui kesulitan itu, kehidupan Yesus menjadi nyata dalam diri kita. Kita dipanggil untuk menjadi terang di tengah kegelapan, menunjukkan kasih Kristus melalui tindakan nyata.
Marilah kita memohon kekuatan dari Tuhan agar kita dapat melayani dengan tulus dan rendah hati. Dalam keluarga, di tempat kerja, dan di masyarakat, mari kita mencari kesempatan untuk melayani orang lain, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian. Dengan demikian, kita dapat membawa damai dan kasih Kristus ke dalam dunia yang seringkali haus akan perhatian dan kasih sayang.
Semoga renungan ini menguatkan iman kita dan menginspirasi kita untuk menjadi pelayan yang setia, mengikuti teladan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, ajarilah kami untuk melayani dengan tulus dan rendah hati, mengikuti teladan Yesus. Berikanlah kami kekuatan menghadapi tantangan hidup dan jadikanlah kami alat kasih-Mu, agar melalui pelayanan kami, nama-Mu dimuliakan. Amin.