Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 23 Juli 2024.
Kalender Liturgi hari Selasa 23 Juli 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XVI, Peringatan fakultatif Santa Brigitta, Janda, Santo Apolinaris, Uskup dan Martir, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 23 Juli 2024:
Bacaan Pertama Mi. 7:14-15,18-20
Nabi berkata, “Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri.
Mereka terpencil, mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala.
Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir.
Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri, yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia?
Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 85:2-4,5-6,7-8
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.
Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!
Bait Pengantar Injil Yoh 14:23
Ref. Alleluya, alleluya.
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Bacaan Injil Mat 12:46-50
Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia.
Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.”
Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya,
Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Selasa 23 Juli 2024
Dua bacaan hari ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya menjalankan kehendak Tuhan dan merasakan kasih setia-Nya yang abadi. Yesus mengingatkan kita bahwa menjadi bagian dari keluarga-Nya bukan hanya soal hubungan darah, tetapi lebih kepada bagaimana kita menjalankan kehendak Bapa di surga.
Sementara itu, nabi Mikha dalam Bacaan Pertama mengajak kita untuk kembali pada Tuhan, memohon pengampunan dan merasakan kasih setia-Nya yang tak pernah berubah.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, renungan ini mengajak kita untuk merenungkan kembali tentang makna sejati dari menjadi bagian dari keluarga Allah. Yesus mengajarkan kita bahwa setiap orang yang menjalankan kehendak Tuhan adalah bagian dari keluarga-Nya. Ini berarti kita semua dipanggil untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya, melakukan kehendak-Nya, dan mengasihi sesama kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah saya sudah menjalankan kehendak Tuhan dalam hidup saya? Apakah saya sudah mengasihi sesama seperti Yesus mengasihi kita? Ketika kita melakukan kehendak Tuhan, kita menjadi saudara dan saudari dalam Kristus. Kita dipanggil untuk saling mengasihi, saling mendukung, dan saling menguatkan dalam iman.
Seperti dalam Bacaan Pertama, kita diajak untuk percaya akan kasih setia Tuhan yang senantiasa mengampuni dan mengasihi kita. Tuhan selalu siap untuk menyambut kita kembali, menghapus dosa-dosa kita, dan memberikan kasih setia-Nya. Kita diajak untuk selalu berbalik kepada Tuhan, memohon pengampunan, dan hidup dalam kasih-Nya.
Marilah kita menerapkan pesan ini dalam kehidupan nyata kita. Kita bisa mulai dengan hal-hal sederhana: saling mengasihi dalam keluarga, membantu tetangga yang membutuhkan, dan selalu mengedepankan kasih dalam setiap tindakan kita. Dengan demikian, kita menunjukkan bahwa kita adalah bagian dari keluarga Allah yang menjalankan kehendak-Nya.
Kita juga diajak untuk selalu memohon pengampunan dari Tuhan dan percaya bahwa kasih setia-Nya tidak pernah berakhir. Dengan hidup dalam kasih dan pengampunan, kita bisa menjadi terang dan garam dunia, membawa kasih Kristus kepada semua orang di sekitar kita. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, bantu kami menjalankan kehendak-Mu setiap hari. Bimbing kami dalam kasih setia-Mu yang abadi, agar kami selalu mengasihi sesama seperti Yesus. Ampuni dosa-dosa kami dan kuatkan iman kami untuk menjadi saudara sejati dalam keluarga-Mu. Amin.