Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin 22 Juli 2024.
Kalender Liturgi hari Senin 22 Juli 2024 merupakan Hari Senin Biasa XVI, Pesta Santa Maria Magdalena, Pelayan Yesus, Santo Teofilus, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 22 Juli 2024:
Bacaan Pertama Kid 3:1-4a
Aku telah menemukan jantung hatiku.
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan.
Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?”Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Atau Bacaan Lain: 2Kor 5:14-17
Sekarang Kami tidak menilai Kristus menurut ukuran manusia.
Saudara-saudara,kasih Kristus telah menguasai kami, sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka.
Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada di dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9
Ref: Jiwaku haus akan Dikau, ya Allahku.
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.
Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil Alleluya
Ref. Alleluya.
Bacaan Injil Yoh 20:1.11-18
Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?
Pada hari Minggu Paskah, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.
Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.”
Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman.
Maka ia berkata kepada-Nya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!”, artinya Guru.
Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Senin 22 Juli 2024
Injil Yohanes 20:1.11-18 membawa kita kepada momen yang sangat mengharukan: perjumpaan Maria Magdalena dengan Yesus yang bangkit. Di sini kita melihat dua hal penting: tangisan Maria yang mencerminkan kehilangan dan kebingungannya, dan panggilan Yesus yang penuh kasih, “Maria!” yang menyadarkannya akan kebangkitan Kristus.
Yesus bertanya kepada Maria, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Ini bukan sekadar pertanyaan retoris. Yesus mengundang Maria untuk merenungkan apa yang sebenarnya ia cari dalam hidupnya dan alasan di balik kesedihannya. Pertanyaan ini juga ditujukan kepada kita semua: apa yang kita cari dalam hidup ini? Mengapa kita menangis dalam kesulitan dan tantangan hidup?
Makna Perkataan Yesus dalam Injil
- Mengapa Engkau Menangis?
- Yesus mengerti perasaan kita saat kita merasa kehilangan dan kecewa. Dia mengajak kita untuk menemukan penghiburan dalam kebangkitan-Nya. Dalam hidup ini, banyak hal dapat membuat kita menangis: kehilangan orang yang kita cintai, kegagalan, dan penderitaan. Namun, Yesus hadir untuk memberikan penghiburan dan harapan baru.
- Siapakah yang Engkau Cari?
- Pertanyaan ini mengajak kita untuk merenungkan fokus hidup kita. Apakah kita mencari kedamaian, kebahagiaan, atau tujuan hidup? Yesus mengajak kita untuk mencari Dia, sumber dari segala yang kita butuhkan. Dalam kehidupan yang penuh dengan pencarian makna, Yesus adalah jawaban yang kita cari.
Ketika kita mengalami kesedihan atau kehilangan, kita diajak untuk tetap percaya bahwa Yesus selalu bersama kita. Seperti Maria Magdalena yang akhirnya menyadari kehadiran Yesus, kita juga dapat menemukan penghiburan dalam iman kita.
Dalam segala aktivitas kita, mari kita selalu mencari Yesus. Baik itu dalam pekerjaan, keluarga, atau pelayanan, biarlah Yesus menjadi pusat dari segala yang kita lakukan. Kita dapat menemukan-Nya dalam doa, Ekaristi, dan membaca Kitab Suci.
Renungan hari ini mengajak kita untuk mengerti bahwa dalam setiap air mata dan pencarian kita, Yesus hadir dengan kasih-Nya yang penuh penghiburan.
Yesus yang bangkit menunjukkan bahwa harapan selalu ada di tengah kesedihan dan kebingungan. Pertanyaan-Nya kepada Maria, “Mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” mengingatkan kita untuk selalu mencari Tuhan dalam setiap situasi hidup kita. Dengan demikian, marilah kita membuka hati untuk mendengarkan panggilan Yesus yang personal dan menjalani hidup dengan penuh harapan, kasih, dan sukacita. Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, di tengah kesedihan dan kebingungan hidup kami, kami mencari Engkau, sumber penghiburan dan harapan. Bantulah kami untuk selalu mendengar panggilan-Mu dan mengikuti jalan-Mu dengan penuh iman dan kasih. Amin.