Jumat, Agustus 23, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 19 Juli 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
5/5 - (1 vote)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 19 Juli 2024.

Kalender Liturgi hari Jumat 19 Juli 2024 Hari Jumat Biasa XV, Santo Arsenius Agung, Pertapa, Santa Aurea, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 19 Juli 2024:

BACA JUGA: Kalender Liturgi Katolik Bulan Juli 2024 Lengkap Daftar Bacaan Injil dan Warna Liturgi

Bacaan Pertama Yes. 38:1-6,21-22,7-8

Pada waktu itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: “Beginilah firman Tuhan: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.”

Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan. Ia berkata: “Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.”

Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Yesaya: “Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman Tuhan, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu.

Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi, dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan memagari kota ini. Kemudian berkatalah Yesaya: “Baiklah diambil sebuah kue ara dan ditaruh pada barah itu, supaya sembuh!”

Sebelum itu Hizkia telah berkata: “Apakah yang akan menjadi tanda, bahwa aku akan pergi ke rumah Tuhan?” Jawab Yesaya, “Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari Tuhan,

bahwa Tuhan akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: Sesungguhnya, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak yang telah dijalaninya.” Maka pada penunjuk matahari itu mataharipun mundurlah ke belakang sepuluh tapak dari jarak yang telah dijalaninya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Yes. 38:10,11,12abc,16

Ref. Tuhan, Engkau telah menyelamatkan hidupku.

Aku ini berkata: Dalam pertengahan umurku aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku.

Aku berkata: aku tidak akan melihat Tuhan lagi di negeri orang-orang yang hidup; aku tidak akan melihat seorangpun lagi di antara penduduk dunia.

Pondok kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah gembala; seperti tukang tenun menggulung tenunannya aku mengakhiri hidupku; Tuhan memutus nyawaku dari benang hidup. Dari siang sampai malam Engkau membiarkan aku begitu saja,

Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh!

Bait Pengantar Injil Yoh 10:27

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal aku.

Bacaan Injil Mat. 12:1-8

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.”

Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?

Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.

Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Jumat 19 Juli 2024

Bacaan Injil dan Bacaan Pertama mengajarkan kita tentang kasih dan belas kasihan Tuhan yang melampaui aturan manusia. Yesus menunjukkan bahwa kasih dan kebutuhan manusia lebih penting daripada aturan Sabat yang kaku. Sementara itu, dalam bacaan dari Kitab Yesaya, kita melihat bagaimana Tuhan merespons doa Hizkia dengan kasih dan belas kasihan, memperpanjang hidupnya dan menyembuhkannya dari penyakit.

Sebagai umat Katolik, kita diajak untuk menghayati kasih dan belas kasihan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kasih Tuhan tidak terbatas oleh aturan dan tradisi; sebaliknya, kasih itu memanggil kita untuk peduli dan berbelas kasih kepada sesama. Di zaman sekarang, di mana banyak aturan dan norma sosial bisa terasa kaku dan mengikat, kita diingatkan untuk selalu menempatkan kasih dan belas kasihan sebagai prioritas utama.

Ketika melihat orang lain yang membutuhkan, janganlah kita terpaku pada aturan yang menghalangi kita untuk membantu. Ingatlah bahwa kasih dan belas kasihan adalah inti dari iman kita. Kita diajak untuk berdoa dengan tulus seperti Hizkia, yang berdoa dengan setia dan tulus hati kepada Tuhan. Tuhan mendengar dan melihat air mata kita, dan Dia selalu siap menjawab doa-doa kita dengan kasih yang melimpah.

Marilah kita menjadi pembawa kasih dan belas kasihan Tuhan di tengah masyarakat, menjadi tangan-tangan yang menolong, hati yang mengasihi, dan telinga yang mendengar. Dengan demikian, kita tidak hanya menjalankan aturan agama, tetapi juga menghidupi iman kita dalam perbuatan nyata, seperti yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus.

Doa Penutup

Ya Tuhan, ajarilah kami untuk selalu mengutamakan kasih dan belas kasihan dalam kehidupan sehari-hari. Bantulah kami untuk menjadi tangan-Mu yang menolong, hati yang mengasihi, dan telinga yang mendengar, sehingga kami dapat membawa cinta-Mu kepada semua orang. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Jangan Coba-Coba Kunjungi Semua Situs Ini, Bikin Ketagihan!

Bro sis, menurut data terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia udah tembus lebih...

More Articles Like This

Favorite Post