Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin 8 Juli 2024.
Kalender Liturgi hari ini Senin 8 Juli 2024 merupakan Hari Senin Biasa XIV, Santo Adrianus III, Paus, Santo Prokopius, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 8 Juli 2024:
BACA JUGA: Kalender Liturgi Katolik Bulan Juli 2024 Lengkap Daftar Bacaan Injil dan Warna Liturgi
Bacaan Pertama Hos. 2:13,14b-15,18-19
Inilah sabda Tuhan, “Aku akan membujuk umat kesayangan-Ku dan membawanya ke padang gurun, lalu berbicara menenangkan hatinya. Di sana ia akan merelakan diri seperti pada masa mudanya, seperti ketika ia berangkat ke luar dari tanah Mesir.
Maka pada waktu itu, demikianlah sabda Tuhan, engkau akan memanggil Aku ‘Suamiku’, dan tidak lagi memanggil Aku ‘Baalku’. Aku akan menjadikan dikau istri-Ku untuk selama-lamanya,
dan Aku akan menjadikan dikau istri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan dikau istri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 145:2-3,4-5,6-7,8-9
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang.
Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.
Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
Kekuatan karya-karya-Mu yang dahsyat akan dimaklumkan, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan. Kenangan akan besarnya kebaikan-Mu akan dimasyhurkan, orang akan bersorak-sorai tentang keadilan-Mu.
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
Bait Pengantar Injil 2Tim 1:10b
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
Bacaan Injil Mat 9:18-26
Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka Ia akan hidup.”
Lalu Yesus pun bangun dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu. Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.
Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.”
Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia.
Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Senin 8 Juli 2024
Renungan Katolik Berdasarkan Injil Mat 9:18-26 dan Bacaan Pertama Hos. 2:13,14b-15,18-19
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Pada hari ini, kita disuguhkan dua bacaan yang sangat menyentuh dan penuh makna. Bacaan Injil dari Matius 9:18-26 dan Bacaan Pertama dari Hosea 2:13,14b-15,18-19 membawa kita pada refleksi mendalam tentang iman, kasih, dan kesetiaan Allah.
Injil Matius 9:18-26: Mukjizat dan Iman
Dalam Injil, kita melihat dua mukjizat yang luar biasa. Pertama, seorang kepala rumah ibadat yang penuh iman datang kepada Yesus, memohon agar Yesus menyelamatkan anak perempuannya yang baru saja meninggal. Kedua, seorang wanita yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan, dengan penuh keyakinan menyentuh jumbai jubah Yesus dan seketika itu juga sembuh.
Kedua peristiwa ini mengajarkan kita tentang kuasa iman. Kepala rumah ibadat dan wanita yang sakit sama-sama menunjukkan kepercayaan yang mendalam kepada Yesus. Mereka percaya bahwa dengan hanya mendekati Yesus, mukjizat dapat terjadi dalam hidup mereka. Yesus merespons iman mereka dengan penuh kasih, menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Hosea 2:13,14b-15,18-19: Kasih dan Kesetiaan Allah
Dalam Bacaan Pertama, Allah berbicara melalui nabi Hosea tentang kasih dan kesetiaan-Nya kepada umat-Nya. Allah menggambarkan diri-Nya sebagai seorang suami yang penuh kasih, yang akan membawa umat-Nya ke padang gurun, berbicara menenangkan hati mereka, dan menjadikan mereka istri-Nya dalam keadilan, kebenaran, kasih setia, dan kasih sayang.
Pesan ini sangat kuat. Allah tidak hanya menyelamatkan umat-Nya, tetapi juga berkomitmen untuk mencintai dan menjaga mereka selamanya. Ini adalah panggilan bagi kita untuk memahami betapa dalam kasih dan kesetiaan Allah kepada kita.
Tujuan dari kedua bacaan ini adalah untuk memperkuat iman kita kepada Tuhan dan mengingatkan kita akan kasih setia-Nya yang tidak pernah berakhir. Dalam kehidupan nyata, kita sering kali menghadapi situasi yang tampaknya tidak memiliki harapan. Namun, seperti kepala rumah ibadat dan wanita yang sakit, kita diajak untuk datang kepada Yesus dengan iman yang teguh, percaya bahwa Dia memiliki kuasa untuk mengubah keadaan kita.
Saudara-saudari terkasih, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk merenungkan betapa besar kasih Allah kepada kita. Dalam segala situasi, baik itu kesulitan, penderitaan, atau kebingungan, Allah selalu hadir untuk kita. Iman yang teguh kepada-Nya adalah kunci untuk melihat mukjizat dalam hidup kita.
Kita diajak untuk tidak menyerah dalam menghadapi cobaan, tetapi sebaliknya, kita harus mendekat kepada Yesus dengan penuh kepercayaan. Ketika kita mengalami kesulitan, ingatlah bahwa Yesus selalu siap untuk mendengarkan doa-doa kita dan memberikan pertolongan.
Selain itu, kita juga diajak untuk meneladani kesetiaan dan kasih Allah dalam hubungan kita dengan sesama. Mari kita berkomitmen untuk mencintai dan setia kepada orang-orang di sekitar kita, seperti Allah yang setia dan penuh kasih kepada kita.
Semoga renungan ini menguatkan iman kita dan menginspirasi kita untuk selalu berserah kepada Yesus dalam segala hal. Percayalah, seperti kepala rumah ibadat dan wanita yang sakit, kita juga akan mengalami mukjizat dan kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang Mahakuasa, kami bersyukur atas kasih setia-Mu. Kami berjanji mengikuti-Mu dengan iman yang teguh. Dalam setiap cobaan, berikan kami kekuatan dan pengharapan. Semoga hidup kami selalu mencerminkan kasih dan kesetiaan-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.