Mari kita simak Teks Misa Katolik Perayaan Ekaristi Minggu Tanggal Minggu 7 Juli 2024 merupakan Hari Minggu Biasa XIV, Santo Odo, Abbas, dengan Warna Liturgi Hijau.
Mari kita mempersembahkan diri kita dengan iman yang teguh kepada Tuhan mengikuti Perayaan Ekaristi hari ini.
Marilah kita bersama-sama menyanyikan LAGU PEMBUKA (Pastor, Prodiakon, Lektor, Misdinar masuk).
NYANYIAN PEMBUKA
BACA JUGA: Kalender Liturgi Katolik Bulan Juli 2024 Lengkap Daftar Bacaan Injil dan Warna Liturgi
TANDA SALIB DAN SALAM
PENGANTAR
SERUAN TOBAT
P. Saudara-saudari, marilah mengakui dosa-dosa kita, supaya kita layak merayakan misteri suci ini.
P. Tuhan Yesus Kristus, sabda kekal yang menjelma Engkau telah memilih Bunda Maria menjadi bunda-Mu yang tak bernoda, bebaskanlah kami dari noda dosa.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami
P. Tuhan Yesus Kristus, Penebus dunia melalui malaikat Gabriel, Engkau meminta kesediaan Bunda Maria untuk menerima Engkau di dalam rahimnya. Buatlah hati kami tanggap menerima Engkau.
K. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami
P. Tuhan Yesus Kristus, Allah Putra, melalui Bunda Maria, Engkau menjadi manusia. Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.
P. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.
U. Dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
K. Kami memuji Dikau
U. Kami meluhurkan Dikau
K. Kami menyembah Dikau
U. Kami memuliakan Dikau
K. Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U. Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa
K. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal,
U. Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putra Bapa.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kasihanilah kami
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kabulkanlah doa kami
K. Engkau yang duduk di sisi Bapa,
U. Kasihanilah kami.
K. Kar’na hanya Engkaulah Kudus.
U. Hanya Engkaulah Tuhan
K. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus
U. Bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
COLLECTA
P. Marilah kita berdoa:
Marilah bedoa:
Dalam Minggu Biasa keempat belas ini, kita akan merenungkan kisah penolakan Yesus di kampung halaman-Nya, Nazareth. Yesus ditolak oleh orang-orang yang mengenal-Nya sejak kecil karena mereka terheran dan tidak percaya bahwa Dia telah menjadi pribadi yang luar biasa. Mereka gagal mengenali Yesus sebagai Mesias. Penolakan terhadap Allah tidak hanya terjadi pada zaman Yesus, tetapi juga sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama. Dalam bacaan pertama, Tuhan memerintahkan nabi Yehezkiel untuk pergi kepada orang Israel yang memberontak terhadap Allah. Tujuan pengutusan ini adalah agar bangsa Israel mengetahui bahwa di antara mereka ada nabi yang diutus oleh Tuhan dan mereka harus mendengarkannya. Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus mengajak kita untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Kita adalah manusia lemah, namun melalui kelemahan kita, Tuhan berkarya dan menunjukkan kuasa-Nya. Yang penting adalah kita datang dan mendengarkan-Nya.
Tuhan yang Maha Kasih, dalam kelemahan kami, kami menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Mu. Bimbinglah kami agar selalu mengenali kehadiran-Mu dalam hidup kami dan ajarilah kami untuk setia mendengarkan sabda-Mu.
Bacaan Pertama Yeh 2:2-5
Mereka adalah kaum pemberontak! Tetapi mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.
Sekali peristiwa, kembalilah rohku ke dalam tubuhku, dan aku ditegakkannya. Maka aku mendengar Allah yang berbicara dengan aku. Beginilah Firman-Nya, “Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa yang memberontak melawan Aku.
Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga; mereka keras kepala dan tegar hati! Kepada keturunan inilah Aku mengutus engkau! Kepada mereka harus kaukatakan: Beginilah firman Tuhan Allah. Dan entah mereka mendengarkan entah tidak – sebab mereka adalah kaum pemberontak, -mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 123:1-2a.2bcd.3-4
Ref: Mata kita memandang kepada Tuhan, sampai Ia mengasihi kita.
Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan; sudah cukup kenyanglah jiwa kami dengan olok-olok orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Bacaan Kedua 2Kor 12:7-10
Aku lebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku.
Saudara-saudara, agar aku jangan meninggikan diri karena penyataan luar biasa yang aku terima, aku diberi suatu duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk mengecoh aku, agar aku jangan meninggikan diri.
Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”
Sebab itu aku lebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Luk 4:18
Roh Tuhan ada pada-Ku, dan Aku diutus-Nya menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Bacaan Injil Mrk 6:1-6
Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri.
Sekali peristiwa Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia.
Mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimana dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?”
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”
Maka Yesus tidak mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Yesus merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Minggu 7 Juli 2024
Ketiga bacaan hari ini mengajarkan kita tentang pentingnya iman dan kerendahan hati dalam mengakui kehadiran dan kuasa Allah di tengah-tengah kita. Melalui ketidakpercayaan orang-orang di kampung halaman Yesus, kita belajar bahwa meskipun Yesus penuh dengan hikmat dan kuasa, Ia tidak diakui oleh mereka yang seharusnya paling mengenalnya.
Dalam bacaan pertama, Allah mengutus Yehezkiel kepada bangsa yang keras kepala dan tegar hati, namun tetap menegaskan bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.
Bacaan kedua mengajarkan kita untuk tidak bermegah atas kekuatan kita sendiri, melainkan atas kelemahan kita, agar kuasa Kristus dapat menjadi sempurna dalam hidup kita.
Kita seringkali seperti orang-orang di kampung halaman Yesus, meragukan dan menolak kehadiran-Nya di tengah-tengah kita. Kita perlu membuka hati dan mata rohani kita untuk mengenali kehadiran Yesus dalam hidup kita, baik melalui mujizat, ajaran, maupun dalam kesederhanaan kehidupan sehari-hari. Pengakuan akan kehadiran-Nya membawa berkat dan kuasa penyembuhan.
Seperti Yehezkiel yang diutus kepada bangsa yang keras hati, kita juga diutus untuk menjadi saksi kebenaran Allah di tengah dunia yang sering kali menolak-Nya. Kerendahan hati dan keberanian untuk menyampaikan firman Tuhan, meskipun mungkin tidak diterima, adalah panggilan kita sebagai umat beriman.
Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa dalam kelemahan kita, kuasa Kristus menjadi sempurna. Kita diajak untuk menerima kelemahan kita dengan sukacita, karena dalam kelemahan itulah kita menemukan kekuatan sejati yang berasal dari Allah. Pengalaman kelemahan dan penderitaan menjadi jalan bagi kita untuk mengalami kasih karunia Allah yang cukup bagi kita.
Aplikasi dalam Kehidupan Nyata
- Meningkatkan Iman dan Pengakuan Akan Yesus:
- Menghadiri misa dan menerima sakramen secara teratur untuk memperdalam iman kita.
- Membaca dan merenungkan Kitab Suci untuk mengenal Yesus lebih dalam.
- Kerendahan Hati dalam Pelayanan:
- Melayani sesama dengan kasih dan tanpa pamrih, terutama mereka yang membutuhkan.
- Berani berbicara kebenaran dan membagikan iman kita, meskipun mungkin tidak diterima oleh semua orang.
- Kekuatan dalam Kelemahan:
- Mengakui kelemahan kita di hadapan Tuhan dan meminta kekuatan-Nya untuk menghadapinya.
- Menjalani kehidupan dengan penuh syukur, menerima setiap tantangan dan penderitaan sebagai kesempatan untuk mengalami kasih karunia Allah.
Semoga melalui permenungan ini, kita semakin dikuatkan dalam iman, pengharapan, dan kasih. Mari kita belajar untuk mengenali kehadiran Yesus dalam setiap aspek kehidupan kita, melayani dengan kerendahan hati, dan menemukan kekuatan dalam kelemahan kita. Dengan demikian, kita dapat menjadi saksi nyata kasih dan kuasa Allah di tengah dunia yang membutuhkan terang dan harapan. Amin.
SYAHADAT PARA RASUL
P+U. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita.
Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria.
Yang menderita sengsara, dalam pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, wafat dan dimakamkan.
Yang turun ketempat penantian,
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati.
Yang naik ke surga,
duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa.
Dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus,
pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin.
DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, bersatu dengan Kristus dan dengan pengantaraan-Nya, kita digerakkan untuk memanjatkan doa kepada Bapa di surga.
yang menyelamatkan dunia. Marilah kita mohon….
[hening sejenak lalu lanjut].
Kristus, Tuhan kami.
P. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
P. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
P. Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya.kepada Tuhan, Allah kita
P. Sungguh….
- KUDUS
- DOA SYUKUR AGUNG
BAPA KAMI
P+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.P. Tuhan, kami mohon, bebaskanlah kami dari segala yang jahat, sudilah memberi damai pada hari-hari kami, supaya, kami yang telah dikuatkan oleh kelimpahan belaskasih-Mu, selalu bebas dari dosa, dan aman dari setiap gangguan: sambil menantikan harapan yang membahagiakan dan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Amin.
U. Dan bersama rohmu.
P. Lihatlah Anak Domba Allah, lihatlah Dia yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah Saudara-Saudari yang diundang ke perjamuan Anak Domba.
DOA SESUDAH KOMUNI
P. Marilah kita berdoa:
Allah Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk menyelamatkan kami. Bimbinglah kami agar setia mengikuti jejak-Nya, sehingga melalui hidup kami, semua orang di sekitar kami dapat merasakan kasih-Mu. Semoga kami selalu peduli terhadap orang-orang kecil dan menderita, sebab melalui mereka, Putra-Mu hendak menyatakan diri-Nya kepada dunia. Segarkanlah hidup kami dengan kekuatan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
U. Syukur kepada Allah.