Friday, November 22, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 7 Juli 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
3.3/5 - (3 votes)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 7 Juli 2024.

Kalender Liturgi hari ini Minggu 7 Juli 2024 merupakan Hari Minggu Biasa XIV, Santo Odo, Abbas, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 7 Juli 2024:

BACA JUGA: Teks Misa Katolik Perayaan Ekaristi 7 Juli 2024-Hari Minggu Biasa XIV, Lengkap Bacaan Injil dan Renungan Katolik

Bacaan Pertama Yeh 2:2-5

Mereka adalah kaum pemberontak! Tetapi mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.

Sekali peristiwa, kembalilah rohku ke dalam tubuhku, dan aku ditegakkannya. Maka aku mendengar Allah yang berbicara dengan aku. Beginilah Firman-Nya, “Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa yang memberontak melawan Aku.

Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga; mereka keras kepala dan tegar hati! Kepada keturunan inilah Aku mengutus engkau! Kepada mereka harus kaukatakan: Beginilah firman Tuhan Allah. Dan entah mereka mendengarkan entah tidak – sebab mereka adalah kaum pemberontak, -mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 123:1-2a.2bcd.3-4

Ref: Mata kita memandang kepada Tuhan, sampai Ia mengasihi kita.

Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.

Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan; sudah cukup kenyanglah jiwa kami dengan olok-olok orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

Bacaan Kedua 2Kor 12:7-10

Aku lebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku.

Saudara-saudara, agar aku jangan meninggikan diri karena penyataan luar biasa yang aku terima, aku diberi suatu duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk mengecoh aku, agar aku jangan meninggikan diri.

Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”

Sebab itu aku lebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Luk 4:18

Roh Tuhan ada pada-Ku, dan Aku diutus-Nya menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin.

Bacaan Injil Mrk 6:1-6

Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri.

Sekali peristiwa Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia.

Mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimana dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?”

Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”

Maka Yesus tidak mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Yesus merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Minggu 7 Juli 2024

Ketiga bacaan hari ini mengajarkan kita tentang pentingnya iman dan kerendahan hati dalam mengakui kehadiran dan kuasa Allah di tengah-tengah kita. Melalui ketidakpercayaan orang-orang di kampung halaman Yesus, kita belajar bahwa meskipun Yesus penuh dengan hikmat dan kuasa, Ia tidak diakui oleh mereka yang seharusnya paling mengenalnya.

Dalam bacaan pertama, Allah mengutus Yehezkiel kepada bangsa yang keras kepala dan tegar hati, namun tetap menegaskan bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.

Bacaan kedua mengajarkan kita untuk tidak bermegah atas kekuatan kita sendiri, melainkan atas kelemahan kita, agar kuasa Kristus dapat menjadi sempurna dalam hidup kita.

Kita seringkali seperti orang-orang di kampung halaman Yesus, meragukan dan menolak kehadiran-Nya di tengah-tengah kita. Kita perlu membuka hati dan mata rohani kita untuk mengenali kehadiran Yesus dalam hidup kita, baik melalui mujizat, ajaran, maupun dalam kesederhanaan kehidupan sehari-hari. Pengakuan akan kehadiran-Nya membawa berkat dan kuasa penyembuhan.

Seperti Yehezkiel yang diutus kepada bangsa yang keras hati, kita juga diutus untuk menjadi saksi kebenaran Allah di tengah dunia yang sering kali menolak-Nya. Kerendahan hati dan keberanian untuk menyampaikan firman Tuhan, meskipun mungkin tidak diterima, adalah panggilan kita sebagai umat beriman.

Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa dalam kelemahan kita, kuasa Kristus menjadi sempurna. Kita diajak untuk menerima kelemahan kita dengan sukacita, karena dalam kelemahan itulah kita menemukan kekuatan sejati yang berasal dari Allah. Pengalaman kelemahan dan penderitaan menjadi jalan bagi kita untuk mengalami kasih karunia Allah yang cukup bagi kita.

Aplikasi dalam Kehidupan Nyata

  1. Meningkatkan Iman dan Pengakuan Akan Yesus:
    • Menghadiri misa dan menerima sakramen secara teratur untuk memperdalam iman kita.
    • Membaca dan merenungkan Kitab Suci untuk mengenal Yesus lebih dalam.
  2. Kerendahan Hati dalam Pelayanan:
    • Melayani sesama dengan kasih dan tanpa pamrih, terutama mereka yang membutuhkan.
    • Berani berbicara kebenaran dan membagikan iman kita, meskipun mungkin tidak diterima oleh semua orang.
  3. Kekuatan dalam Kelemahan:
    • Mengakui kelemahan kita di hadapan Tuhan dan meminta kekuatan-Nya untuk menghadapinya.
    • Menjalani kehidupan dengan penuh syukur, menerima setiap tantangan dan penderitaan sebagai kesempatan untuk mengalami kasih karunia Allah.

Semoga melalui permenungan ini, kita semakin dikuatkan dalam iman, pengharapan, dan kasih. Mari kita belajar untuk mengenali kehadiran Yesus dalam setiap aspek kehidupan kita, melayani dengan kerendahan hati, dan menemukan kekuatan dalam kelemahan kita. Dengan demikian, kita dapat menjadi saksi nyata kasih dan kuasa Allah di tengah dunia yang membutuhkan terang dan harapan. Amin.

Doa Penutup

Ya Tuhan, kuatkan iman kami untuk selalu mengakui kehadiran dan kuasa-Mu. Ajarlah kami merendahkan hati dan melayani dengan kasih. Dalam kelemahan, jadikan kami saksi kasih-Mu, agar hidup kami memancarkan terang-Mu. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 23 November 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post