Minggu, September 29, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
5/5 - (1 vote)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 30 Juni 2024.

Kalender Liturgi hari ini Minggu 30 Juni 2024 merupakan Hari Minggu Biasa XIII, Santo Bertrandus, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Theobaldus, Pertapa, Santa Giacinta Marescotti, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 30 Juni 2024:

BACA JUGA: Kalender Liturgi Katolik Bulan Juli 2024 Lengkap Daftar Bacaan Injil dan Warna Liturgi

Bacaan Pertama Keb 1:13-15;2:23-24

Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia.

Allah tidak menciptakan maut, dan Ia pun tidak bergembira karena mahluk yang hidup musnah binasa. Sebaliknya Ia menciptakan segala sesuatu supaya ada; dan supaya makhluk-makhluk jagat menemukan keselamatan. Racun yang membinasakan tidak ditemukan di antara mereka, dan dunia orang mati tidak merajai bumi. Maka kesucian mesti baka.

Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan menjadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b

Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.

Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.

Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.

Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan Kedua 2Kor 8:7.9.13-15

Hendaklah kelebihanmu mencukupkan kekurangan saudara-saudara yang lain.

Saudara-saudara, hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih, sebagaimana kamu kaya dalam segala sesuatu: dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami.

Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, yakni: Sekali pun kaya, Ia telah menjadi miskin karena kamu, supaya karena kemiskinan-Nya, kamu menjadi kaya.

Sebab kamu dibebani bukan supaya orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihanmu mencukupkan kekurangan orang-orang kudus, agar kelebihan mereka kelak mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.

Seperti ada tertulis: “Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan, dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil 2Tim 1:10b

Yesus Kristus, Juruselamat kita, telah mematahkan kuasa maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil Mrk 5:21-43

Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah.

Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong, lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya.

Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.

Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya,

malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.

Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya, dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakitnya itu.

Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan di dekat-Mu!

Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus.

Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”

Ketika Yesus masih berbicara, datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu, dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusah Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!”

Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat itu, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!”

Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke kamar anak itu. Lalu Yesus memegang tangan anak itu seraya berkata, “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!”

Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Minggu 30 Juni 2024

Renungan Katolik Berdasarkan Injil, Bacaan Pertama, dan Bacaan Kedua

Injil (Mrk 5:21-43) Kisah Yesus yang menyembuhkan perempuan yang menderita pendarahan selama dua belas tahun dan membangkitkan anak perempuan Yairus adalah salah satu dari sekian banyak tanda mukjizat yang menunjukkan kuasa dan kasih Allah yang luar biasa. Dalam perikop ini, kita melihat dua contoh iman yang kuat dan kuasa penyembuhan yang datang dari Yesus. Perempuan itu yakin bahwa dengan hanya menyentuh jubah-Nya, ia akan sembuh. Sementara itu, Yairus, kepala rumah ibadat, menunjukkan imannya dengan memohon kepada Yesus untuk menyelamatkan putrinya yang sedang sakit.

Bacaan Pertama (Keb 1:13-15; 2:23-24) Bacaan ini menegaskan bahwa Allah tidak menciptakan maut, melainkan segala sesuatu yang baik dan penuh kehidupan. Allah menciptakan manusia untuk kebakaan, menjadikannya gambar dan rupa-Nya sendiri. Namun, karena dengki setan, maut masuk ke dunia, dan mereka yang menjadi milik setan mencari maut itu. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa dosa dan maut bukanlah bagian dari rencana awal Allah, tetapi akibat dari dosa dan pilihan bebas manusia.

Bacaan Kedua (2Kor 8:7.9.13-15) Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus menekankan pentingnya berbagi dalam kasih dan membantu saudara-saudara yang kekurangan. Ia mengingatkan bahwa Yesus, meskipun kaya, menjadi miskin demi kita, agar kita bisa menjadi kaya dalam kasih karunia-Nya. Paulus mengajak kita untuk mengikuti teladan Yesus dengan mencukupkan kekurangan sesama kita melalui kelebihan yang kita miliki, sehingga tercipta keseimbangan.

Ketiga bacaan ini menekankan tema-tema iman, kasih, dan kebangkitan. Injil menunjukkan kuasa iman dan penyembuhan yang datang dari Yesus. Bacaan pertama mengingatkan kita akan rencana Allah yang baik bagi umat manusia dan asal-usul dosa dan maut. Bacaan kedua mengajarkan kita tentang pentingnya kasih dan berbagi dalam komunitas.

Iman yang kuat kepada Yesus adalah kunci dalam menghadapi tantangan hidup. Seperti perempuan yang beriman kepada kuasa Yesus dan Yairus yang memohon pertolongan-Nya, kita diajak untuk mempercayakan segala kesulitan kita kepada Tuhan. Keyakinan bahwa Tuhan selalu hadir dan siap membantu kita adalah landasan iman yang harus kita pegang erat.

Selain itu, kita diingatkan akan panggilan untuk hidup dalam kasih dan berbagi. Dalam masyarakat yang sering kali penuh dengan ketidakadilan dan ketimpangan, Paulus mengajak kita untuk mencukupkan kekurangan sesama kita. Ini adalah panggilan untuk saling membantu dan memastikan bahwa tidak ada yang kekurangan di antara kita.

Saudara-saudari terkasih, mari kita renungkan bagaimana kita bisa memperdalam iman kita kepada Yesus dan mengandalkan-Nya dalam segala situasi. Mari kita juga berusaha untuk hidup dalam kasih dan berbagi, mencukupkan kekurangan sesama kita dengan kelebihan yang kita miliki. Dengan demikian, kita ikut serta dalam mewujudkan kerajaan Allah di dunia ini, di mana kasih dan keadilan menjadi nyata dalam kehidupan kita sehari-hari.

Semoga Tuhan selalu memberkati kita dalam perjalanan iman kita, dan semoga kita senantiasa menjadi saluran kasih-Nya bagi sesama. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, kuatkan iman kami seperti Yairus dan perempuan yang Kau sembuhkan. Bimbing kami untuk selalu mengandalkan-Mu dan berbagi kasih dengan sesama. Jadikan kami alat kasih-Mu di dunia ini. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bokeh Fotografi: Perbedaan di Setiap Negara

Bokeh Fotografi: Perbedaan di Setiap Negara - Pernah ngeliat foto yang latar belakangnya buram, tapi objek utamanya tetep...

More Articles Like This

Favorite Post