Minggu, September 29, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
5/5 - (1 vote)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 28 Juni 2024.

Kalender Liturgi hari ini Jumat 28 Juni 2024 merupakan Hari Jumat Biasa XII, Peringatan Wajib Santo Ireneus dari Lyons, Uskup dan Martir, dengan Warna Liturgi Merah.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 28 Juni 2024:

Bacaan Pertama 2Raj 25:1-12

Rakyat Yehuda diangkut ke pembuangan.

Pada tahun kesembilan pemerintahan Raja Zedekia, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem.

Ia berkemah mengepung kota itu dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya. Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja Zedekia. Pada tanggal sembilan bulan yang keempat,

ketika kelaparan sudah merajalela di kota itu dan tidak ada lagi makanan pada rakyat negeri itu, maka dibelah oranglah tembok kota itu dan semua tentara melarikan diri malam-malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan.

Tetapi tentara Kasdim mengejar raja dari belakang dan mencapai dia di dataran Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia. Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang menjatuhkan hukuman atas dia.

Orang menyembelih putera-putera Zedekia di depan matanya, dan kemudian dibutakannyalah mata Zedekia. Lalu dia dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel. Dalam bulan yang kelima pada tanggal tujuh bulan itu yaitu tahun kesembilan belas zaman raja Nebukadnezar,

raja Babel datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem. Ia membakar rumah Tuhan, rumah raja, dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api.

Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu. Sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel, dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke pembuangan oleh Nebuzaradan,

kepala pasukan pengawal itu. Hanya beberapa orang miskin dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu; mereka menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 137:1-2.3.4-5.6

Ref: Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku,bila aku tidak mengingat engkau.

Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita menangis apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.

Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita, “Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!”

Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!

Bait Pengantar Injil Mat 8:17

Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

Bacaan Injil  Mat 8:1-4

Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku.

Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata,

“Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir!”

Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya, “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Jumat 28 Juni 2024

Dalam Injil Matius, kita melihat kuasa Yesus dalam menyembuhkan dan belas kasih-Nya kepada orang yang sakit. Seorang penderita kusta datang dengan iman yang kuat, percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkannya jika Yesus mau. Yesus, dengan kasih-Nya, mengulurkan tangan dan menyembuhkan orang tersebut. Ini menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya memiliki kuasa untuk menyembuhkan, tetapi juga belas kasih yang mendalam kepada mereka yang menderita.

Sebaliknya, Bacaan Pertama dari 2 Raja-Raja menggambarkan penghukuman dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Yehuda akibat pemberontakan mereka terhadap Tuhan. Penaklukan Yerusalem oleh Nebukadnezar adalah hasil dari ketidaktaatan mereka. Ini menunjukkan bahwa ada konsekuensi serius untuk berpaling dari Tuhan dan hidup dalam ketidaktaatan.

Kedua bacaan ini mengajarkan kita dua hal penting: iman dan ketaatan. Dari Injil, kita belajar bahwa iman yang kuat kepada Yesus bisa membawa kesembuhan dan keselamatan. Ketika kita menghadapi penderitaan atau penyakit, kita dipanggil untuk datang kepada-Nya dengan iman yang teguh, percaya bahwa Dia mampu menyembuhkan dan membantu kita. Yesus mengajarkan bahwa belas kasih dan cinta-Nya melampaui segala batas, dan Dia siap untuk menyembuhkan kita, baik secara fisik maupun spiritual.

Dari Bacaan Pertama, kita belajar tentang pentingnya ketaatan kepada Tuhan. Ketidaktaatan membawa kehancuran dan penderitaan, seperti yang dialami oleh rakyat Yehuda. Mereka dihukum karena pemberontakan mereka, dan kota mereka dihancurkan. Ini adalah pengingat bahwa kita harus tetap setia dan taat kepada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Sebagai umat Katolik di zaman sekarang, kita diundang untuk merenungkan kedua pesan ini dalam hidup kita sehari-hari. Dalam menghadapi berbagai tantangan, apakah itu penyakit, kesulitan ekonomi, atau masalah lainnya, kita harus datang kepada Yesus dengan iman yang teguh. Percayalah bahwa Dia selalu siap membantu dan menyembuhkan kita. Pada saat yang sama, kita harus terus berusaha untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, mengikuti ajaran-Nya, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Iman dan ketaatan adalah dua pilar utama dalam kehidupan kita sebagai umat Katolik. Dengan memegang teguh kedua prinsip ini, kita dapat menghadapi segala tantangan hidup dengan kekuatan dan harapan yang berasal dari Tuhan. Mari kita selalu mendekatkan diri kepada-Nya, mencari kasih dan belas kasih-Nya, serta hidup sesuai dengan ajaran-Nya, sehingga hidup kita dapat menjadi saksi nyata akan kebesaran dan kasih Tuhan.

Demikianlah renungan kita hari ini. Semoga kita semua semakin dikuatkan dalam iman dan ketaatan kepada Tuhan, dan hidup kita selalu dipenuhi oleh kasih dan belas kasih-Nya. Amin.

Doa Penutup

Ya Tuhan Yesus, kami percaya akan kuasa dan belas kasih-Mu. Bimbinglah kami dalam iman dan ketaatan, agar hidup kami menjadi saksi kasih-Mu. Sembuhkanlah kami dari segala penderitaan, dan kuatkan hati kami untuk selalu mengikuti-Mu. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bokeh Fotografi: Perbedaan di Setiap Negara

Bokeh Fotografi: Perbedaan di Setiap Negara - Pernah ngeliat foto yang latar belakangnya buram, tapi objek utamanya tetep...

More Articles Like This

Favorite Post