Kamis, Juli 4, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 25 Juni 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
4/5 - (3 votes)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 25 Juni 2024.
Kalender Liturgi hari ini Selasa 25 Juni 2024 merupakan Hari Selasa Biasa XII, Santo Gulielmus, Abbas, Santa Febonia, Pengaku Iman dan Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 25 Juni 2024:

Bacaan Pertama 2Raj. 19:9b-11,14-21,31-35a,36

Pada waktu Kota Yerusalem dikepung, Sanherib, Raja Asyur, mengirim utusan kepada Hizkia, Raja Yehuda. Ia berpesan, “Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, Raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercaya itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan bahwa Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan Raja Asyur.

Sesungguhnya engkau telah mendengar apa yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya. Masakan engkau ini akan dilepaskan?”

Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya. Kemudian pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan. Hizkia berdoa di hadapan Tuhan demikian, “Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi.

Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Condongkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah; bukalah mata-Mu, dan lihatlah, ya Tuhan; dengarkanlah perkataan Sanherib yang telah dikirimkannya untuk mengaibkan Allah yang hidup.

Ya Tuhan, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa! Mereka pun telah menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang.

Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya Tuhan.”

Lalu Nabi Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, Raja Asyur, telah Kudengar’.

Inilah sabda yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia, ‘Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olok engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu.

Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari Gunung Sion akan tampil orang-orang yang terluput. Cemburu Tuhan semesta alamlah yang akan melakukan hal ini’.

Maka beginilah sabda Tuhan mengenai Raja Asyur, ‘Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana. Ia juga tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya.

Melalui jalan dari mana ia datang, ia pun akan pulang, tetapi ke kota ini, ia tidak akan masuk’, demikianlah sabda Tuhan. ‘Aku akan membela kota ini untuk menyelamatkannya demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku’.”

Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, membunuh seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Sebab itu berangkatlah Sanherib, Raja Asyur; ia pulang lalu tinggal di kota Niniwe.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 48:2-3a,3b-4,10-11

Ref. Allah menegakkan kotanya untuk selama-lamanya.

Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di Kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.

Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.

Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil Yoh 8:12

Ref. Alleluya, alleluya.

Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.

Bacaan Injil Mat. 7:6,12-14

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.

Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan,

dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Selasa 25 Juni 2024

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Dalam renungan hari ini, kita dihadapkan dengan dua bacaan yang sangat kaya akan pesan dan makna bagi kehidupan kita sebagai umat Katolik. Bacaan Injil dari Matius dan Bacaan Pertama dari 2 Raja-Raja memberikan kita wawasan mendalam tentang kepercayaan, pengharapan, dan tindakan nyata dalam iman kita.

Injil Matius 7:6,12-14

Yesus, dalam Khotbah di Bukit, memberikan kita petunjuk yang sangat jelas. Ia berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi.” Ayat ini mengingatkan kita untuk bijaksana dalam membagikan apa yang kita miliki, khususnya yang berharga dan kudus, kepada mereka yang mungkin tidak menghargainya. Hal ini bisa berarti kita harus bijaksana dalam menyampaikan iman kita kepada orang lain, memastikan bahwa kita melakukannya dengan cara yang bisa dipahami dan diterima dengan baik.

Selanjutnya, Yesus memberikan kita Hukum Emas: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Ini adalah inti dari ajaran kasih dan pelayanan dalam iman kita. Kita diajak untuk selalu berbuat baik kepada sesama, sebagaimana kita ingin diperlakukan dengan baik. Prinsip ini mengajarkan kita tentang pentingnya saling menghormati dan mengasihi.

Yesus juga menekankan pentingnya jalan yang sempit, yaitu jalan menuju kehidupan kekal. “Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan.” Jalan menuju kehidupan yang benar sering kali penuh tantangan dan kesulitan, namun hanya dengan melalui jalan itulah kita dapat mencapai kehidupan kekal bersama Tuhan.

Bacaan Pertama 2 Raja-Raja 19:9b-11,14-21,31-35a,36

Dalam bacaan ini, kita melihat Raja Hizkia yang berada dalam situasi yang sangat sulit. Kota Yerusalem dikepung oleh Raja Asyur, Sanherib, yang mengirim pesan ancaman. Namun, Hizkia menunjukkan iman yang luar biasa dengan membawa segala kekhawatirannya ke hadapan Tuhan melalui doa.

Hizkia berdoa, “Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi.” Dalam doanya, Hizkia mengakui keagungan dan kekuasaan Tuhan, memohon pertolongan dan pembebasan dari ancaman Asyur. Doa Hizkia adalah contoh luar biasa tentang bagaimana kita harus berserah penuh kepada Tuhan dalam setiap situasi, percaya bahwa Tuhan selalu mendengar dan siap menolong.

Tuhan menjawab doa Hizkia melalui Nabi Yesaya, menegaskan bahwa kota Yerusalem akan dilindungi dan Raja Asyur tidak akan berhasil menyerangnya. Tuhan berjanji, “Aku akan membela kota ini untuk menyelamatkannya demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku.” Dan benar, Malaikat Tuhan turun dan mengalahkan pasukan Asyur, menunjukkan kuasa dan kesetiaan Tuhan terhadap umat-Nya yang setia.

Kedua bacaan hari ini mengajarkan kita tentang kepercayaan yang utuh kepada Tuhan dan pentingnya mengikuti jalan yang benar meskipun penuh tantangan. Injil mengingatkan kita untuk selalu berbuat baik kepada sesama dan memilih jalan sempit yang menuju kehidupan kekal. Bacaan pertama menunjukkan kekuatan doa dan kesetiaan Tuhan yang selalu mendengarkan dan melindungi umat-Nya yang percaya.

Saudara-saudari, dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering kali menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang bisa menggoyahkan iman kita. Namun, seperti Hizkia, marilah kita selalu berserah kepada Tuhan dalam doa dan percaya bahwa Dia mendengar setiap permohonan kita. Marilah kita juga mengingat untuk selalu berbuat baik kepada sesama, mengikuti ajaran Yesus untuk memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan.

Mari kita berkomitmen untuk memilih jalan sempit yang mungkin penuh tantangan, namun yakinlah bahwa itulah jalan yang membawa kita kepada kehidupan kekal. Tuhan selalu bersama kita, membimbing dan melindungi kita, asalkan kita tetap setia dan percaya kepada-Nya.

Semoga renungan ini menginspirasi kita semua untuk hidup dalam iman yang kuat, kasih yang tulus, dan tindakan nyata yang mencerminkan ajaran Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, kami mohon berkat-Mu untuk tetap setia di jalan-jalanMu. Bimbing kami agar selalu percaya dan berbuat baik, seperti yang Engkau ajarkan. Teguhkan iman kami dalam menghadapi tantangan hidup ini. Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Program Prakerja Gelombang 70 Resmi Dibuka! Ini Panduan Daftarnya Buat Lo yang Mau Cuan 4,2 Juta

Hey sobat-sobat Jakarta! Ada kabar gembira nih buat kalian yang lagi cari kerja atau pengen upgrade skill. Program Prakerja...

More Articles Like This

Favorite Post