Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 22 Juni 2024.
Kalender Liturgi hari ini Sabtu 22 Juni 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XI, Peringatan fakultatif Santo Paulinus dari Nola, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Thomas Moore, Martir, Santo Yohanes Fischer, Uskup dan Martir, Beata Yulia Billiart, Biarawati, Santo Albanus, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 22 Juni 2024:
Bacaan Pertama 2Taw. 24:17-25
Sesudah imam Yoyada meninggal dunia, para pemimpin Yehuda datang menyembah raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka. Mereka meninggalkan rumah Tuhan, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadahlah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala.
Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka. Namun, Tuhan mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya.
Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, putera imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat dan berkata kepada mereka, “Beginilah sabda Tuhan, ‘Mengapa kalian melanggar perintah-perintah Tuhan, sehingga kalian tidak beruntung?’
Oleh karena kalian meninggalkan Tuhan, maka Ia pun meninggalkan kalian!” Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap Zakharia, dan atas perintah raja mereka melempari dia dengan batu di pelataran rumah Tuhan.
Raja Yoas tidak ingat akan kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh putra Yoyada itu, dan pada saat kematiannya Zakharia berseru, “Semoga Tuhan melihatnya dan menuntut balas!”
Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas, dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh, dan segala jarahan dikirimkan mereka kepada raja negeri Damsyik.
Walaupun tentara Aram itu datang dengan orang sedikit, namun Tuhan menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka.
Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas. Ketika orang Aram pergi, Yoas ditinggalkan dengan luka-luka berat. Lalu para pengawalnya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah putera imam Yoyada.
Mereka membunuh Raja Yoas di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di Kota Daud, tetapi bukan di makam para raja.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 89:4-5,29-30,31-32,33-34
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”
Untuk selama-lamanya, Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.
Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku; jika ketetapan-Ku mereka langgar dan perintah-perintah-Ku tidak mereka patuhi.
Maka akan Kubalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan.
Bait Pengantar Injil 2Kor 8:9
Ref. Alleluya, alleluya.
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.
Bacaan Injil Mat 6:24-34
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga.
Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan dan tanpa memintal.
Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya?
Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum?
Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Juni 2024
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Dalam Injil Matius 6:24-34, Yesus mengajarkan kita tentang pentingnya memilih satu tuan dan hidup tanpa kekhawatiran. “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan,” kata Yesus, “Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Firman ini mengingatkan kita bahwa sebagai umat beriman, kita harus memilih Allah sebagai satu-satunya yang kita layani. Kekhawatiran tentang makanan, minuman, dan pakaian seharusnya tidak menjadi beban kita, karena Bapa di surga mengetahui kebutuhan kita dan akan menyediakan semuanya.
Yesus menggunakan contoh burung-burung di langit dan bunga bakung di ladang untuk menunjukkan betapa besar perhatian Allah kepada ciptaan-Nya. Jika burung-burung dan bunga-bunga saja dirawat dengan baik oleh Allah, apalagi kita, yang jauh lebih berharga di mata-Nya? Oleh karena itu, Yesus mengajak kita untuk mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua yang kita perlukan akan ditambahkan kepada kita. Pesan ini adalah panggilan bagi kita untuk hidup dengan iman dan percaya bahwa Allah selalu menyertai dan mencukupi kebutuhan kita.
Bacaan Pertama dari Kitab 2 Tawarikh 24:17-25 mengisahkan tentang Raja Yoas yang meninggalkan Allah setelah kematian imam Yoyada. Para pemimpin Yehuda membawa Raja Yoas menyembah berhala, dan akibatnya, murka Tuhan menimpa mereka. Tuhan mengutus nabi-nabi untuk memperingatkan mereka, namun mereka tidak mendengarkan. Bahkan, Zakharia putra Yoyada, yang diutus Tuhan, dibunuh atas perintah raja. Karena dosa-dosa mereka, bangsa Yehuda dihukum oleh Allah, dan tentara Aram menyerang serta menghancurkan mereka.
Dari kedua bacaan ini, kita dapat mengambil beberapa makna penting. Pertama, kita harus setia kepada Allah dalam segala keadaan. Seperti Yesus yang mengingatkan kita untuk tidak khawatir dan mengutamakan Kerajaan Allah, bacaan pertama menunjukkan konsekuensi dari meninggalkan Tuhan dan beralih kepada berhala. Ketidaksetiaan dan penolakan terhadap peringatan Tuhan membawa bencana bagi bangsa Yehuda.
Kedua, pentingnya mendengarkan dan mentaati perintah Tuhan. Zakharia, nabi yang diutus Tuhan, berbicara dengan penuh keberanian meski akhirnya dibunuh. Kesetiaannya kepada Tuhan menjadi teladan bagi kita untuk tetap berani menyuarakan kebenaran dan mempertahankan iman meski di tengah ancaman dan bahaya.
Dalam kehidupan nyata, kita diajak untuk tidak terjebak pada kekhawatiran duniawi. Mengutamakan Allah dan menjalani hidup dengan iman yang teguh adalah jalan menuju kedamaian sejati. Seperti burung dan bunga yang dirawat oleh Tuhan, kita juga akan selalu mendapatkan penyertaan-Nya. Kita juga diajak untuk tetap setia dan taat kepada perintah-Nya, meski terkadang dunia menawarkan jalan yang tampak lebih mudah namun sebenarnya menyesatkan.
Marilah kita terus mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya, percaya bahwa dalam setiap langkah hidup kita, Tuhan selalu ada untuk membimbing dan memenuhi kebutuhan kita. Semoga kita dapat hidup tanpa kekhawatiran, setia kepada Tuhan, dan mendengarkan peringatan-Nya, sehingga kita dapat merasakan damai sejahtera dan berkat yang melimpah dari-Nya. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang Maha Kasih, bantu kami untuk selalu setia mengikuti-Mu dan percaya akan penyertaan-Mu dalam setiap langkah hidup kami. Bebaskan hati kami dari kekhawatiran duniawi, dan bimbing kami dalam mencari Kerajaan-Mu. Amin.