Friday, November 22, 2024

Bacaan Pertama, Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik Rabu, 19 Juni 2024, Hijau, Pekan Biasa ke-IX

Must Read
5/5 - (2 votes)

Santa Yuliana Falconieri, Biarawati

Yuliana lahir tahun 1270 dan meninggal tahun 1341. Dia pendiri Tarekat Biarawati Servita, yang dihormati banget. Semangatnya untuk meniru pamannya, Santo Aleksis, pendiri Ordo Servita, mendorongnya buat ngelakuin hal yang sama buat wanita.

Sepertinya Tuhan udah tanam panggilan Ilahi dalam dirinya dari kecil, karena Yuliana udah jadi anggota ketiga Ordo Servita, yang didirikan pamannya, sejak umur 8 tahun. Dia tetep tinggal sama ibunya di rumah, sampai ibunya meninggal tahun 1304.

Setelah ibunya meninggal, dia tinggal sama beberapa wanita lain di sebuah rumah yang kemudian jadi biara suster-suster Servita. Tarekat ini fokusnya ke hidup kontemplatif dan aktif dengan melakukan berbagai karya amal. Terus Yuliana jadi pimpinan tertinggi tarekat itu.

Kehidupan saleh dan kebijaksanaannya bikin dia mampu pimpin tarekat itu sampai berkembang pesat dan dikenal luas. Waktu dia meninggal tahun 1341, dia dapet Bekal Suci Tubuh Kristus secara ajaib. Dia diakui sebagai “kudus” tahun 1737.

Bacaan I – 2Raj 2:1.6-14

Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.

Berkatalah Elia kepadanya: “Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan.” Jawabnya: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu berjalanlah keduanya.

Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan.

Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.

Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: “Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa: “Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.”

Berkatalah Elia: “Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi.”

Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: “Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!” Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.

Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan.

Ia mengambil jubah Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru: “Di manakah TUHAN, Allah Elia?” Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa.

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur Kepada Allah

Bacaan Injil – Mat 6:1-6.16-18

“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.

Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

“Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus

Renungan Katolik tentang Injil Matius 6:1-6, 16-18

Pada injil Matius 6:1-6, 16-18, Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya tentang tiga tindakan rohani yang penting bagi seorang Kristen: memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa. Yesus memberikan peringatan agar tindakan-tindakan ini dilakukan dengan tulus, tanpa menyombongkan diri di depan orang lain, tetapi semata-mata untuk menyenangkan Allah.

Pertama, Yesus berbicara tentang memberi sedekah. Dia mengatakan bahwa ketika memberi sedekah, janganlah kita memamerkan kebaikan kita di depan orang lain. Kebaikan yang kita lakukan haruslah dilakukan dengan tulus dan ikhlas, tanpa mencari pujian atau penghargaan dari manusia. Allah melihat hati kita dan akan memberkati kita dengan balasan-Nya.

Kedua, Yesus berbicara tentang berdoa. Dia mengingatkan agar kita tidak berdoa dengan tujuan untuk dipuji oleh orang lain atas kesalehan kita. Doa haruslah dilakukan dengan penuh rasa syukur dan kekhusyukan, dalam hubungan pribadi dengan Allah. Allah yang melihat dalam keadaan tersembunyi akan membalas doa-doa kita dengan berkat-Nya.

Ketiga, Yesus berbicara tentang berpuasa. Dia menegaskan bahwa berpuasa bukanlah untuk dipamerkan kepada orang lain sebagai tanda kesalehan. Puasa haruslah dilakukan dengan tulus, sebagai ekspresi dari rasa penyesalan dan ketaatan kita kepada Allah. Allah akan melihat kekhusyukan hati kita dan akan memberikan ganjaran yang sesuai.

Dalam renungan ini, kita diajak untuk merenungkan motivasi di balik tindakan-tindakan rohani kita. Apakah kita melakukannya untuk mencari pujian manusia ataukah untuk menyenangkan Allah semata? Marilah kita melakukan setiap tindakan dengan tulus, karena Allah melihat hati kita dan akan memberkati kita sesuai dengan kehendak-Nya.

Doa Penutup

Ya Bapa, aku bersyukur, Kau telah mengasihiku lebih dari segalanya. Bimbinglah hidupku dengan Roh-Mu agar aku bisa mem_follow jejak Yuliana dan meniru kemurahan-Mu. Amen.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 23 November 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post