Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 9 Juni 2024.
Kalender Liturgi hari ini Minggu 9 Juni 2024 merupakan Hari Minggu Biasa X, Santo Primus dan Felicianus, Martir, Santo Efrem, Pujangga Gereja, Beata Diana, Sesilia dan Amata, Perawan, Beata Anna Maria Taigi, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 9 Juni 2024:
BACA JUGA: Kalender Liturgi Katolik Bulan Juni 2024 Lengkap Bacaan Injil Harian Katolik dan Warna Liturgi
Bacaan Pertama Kej 3:9-15
Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.
”Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”
Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu:
“Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 130:1-2, 3-4, 5-6b, 7b-8
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
- Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
- Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang akan bertakwa kepada-Mu.
- Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan Firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Than, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
- Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.
Bacaan Kedua 2Kor 4:13-5:1
Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus.
Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bacaan Injil Mrk 3:20-35
Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat.Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: “Ia kerasukan Beelzebul,” dan: “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.”Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan,dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.
Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.”
Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia.
Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.”Jawab Yesus kepada mereka: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?”
Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Minggu 9 Juni 2024
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Hari ini kita merenungkan tiga bacaan yang memberikan pesan penting bagi kehidupan kita sebagai umat Katolik. Mari kita mulai dengan Injil Markus 3:20-35, yang mengisahkan bagaimana Yesus dituduh oleh para ahli Taurat dan keluarga-Nya sendiri meragukan kewarasan-Nya. Yesus, dalam kebijaksanaan-Nya, menjelaskan bahwa sebuah kerajaan yang terpecah tidak akan bertahan. Ia menegaskan bahwa siapa pun yang melakukan kehendak Allah adalah saudara-Nya, ibu-Nya, dan keluarga-Nya.
Bacaan Pertama dari Kejadian 3:9-15 mengisahkan tentang jatuhnya manusia ke dalam dosa. Tuhan Allah memanggil Adam dan Hawa yang bersembunyi karena rasa malu setelah memakan buah terlarang. Dalam dialog ini, kita melihat bagaimana dosa memasuki dunia dan hubungan manusia dengan Allah menjadi renggang. Tuhan Allah memberikan hukuman kepada ular dan menjanjikan permusuhan antara keturunan perempuan dan keturunan ular, menubuatkan kemenangan akhir atas dosa.
Dalam Bacaan Kedua dari 2 Korintus 4:13-5:1, Paulus mengingatkan kita bahwa meskipun tubuh lahiriah kita semakin merosot, manusia batiniah kita diperbarui setiap hari. Paulus menegaskan bahwa penderitaan yang kita alami di dunia ini adalah ringan dibandingkan dengan kemuliaan kekal yang menanti kita. Ia mengajak kita untuk fokus pada yang tak kelihatan, yaitu yang kekal, karena itulah yang sejati dan abadi.
Ketiga bacaan hari ini mengajarkan kita tentang iman, kepercayaan, dan kesetiaan kepada Allah. Injil Markus menekankan pentingnya kesatuan dalam keluarga Allah, yaitu mereka yang melakukan kehendak-Nya. Kejadian mengingatkan kita akan akibat dosa dan janji Allah tentang keselamatan. Surat Paulus kepada jemaat di Korintus mengajak kita untuk tidak putus asa dalam menghadapi penderitaan karena ada kemuliaan kekal yang menanti kita.
Renungan dan Aplikasi dalam Kehidupan Nyata
Saudara-saudari, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai tantangan dan cobaan. Kadang, kita merasa terasing atau tidak dimengerti oleh orang-orang terdekat kita, seperti yang dialami oleh Yesus dalam Injil hari ini. Namun, mari kita ingat bahwa melakukan kehendak Allah menjadikan kita bagian dari keluarga besar Kristus yang penuh kasih.
Ketika kita jatuh dalam dosa, mari kita dengan rendah hati mengakui kesalahan kita, seperti Adam dan Hawa yang akhirnya mengakui dosa mereka di hadapan Allah. Dengan pertobatan yang tulus, kita membuka diri pada rahmat pengampunan dan pemulihan dari Allah.
Akhirnya, mari kita selalu mengingat bahwa penderitaan kita di dunia ini hanyalah sementara. Paulus mengajak kita untuk melihat melampaui penderitaan fisik dan mengarahkan pandangan kita pada yang kekal. Dengan demikian, kita akan menemukan kekuatan dan penghiburan dalam iman kita kepada Kristus, yang telah menjanjikan tempat kediaman yang kekal bagi kita di surga.
Semoga renungan ini menyentuh hati kita dan menginspirasi kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, terus berjuang dalam iman, dan mengamalkan kasih dalam setiap tindakan kita. Tuhan memberkati kita semua.
Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus yang penuh kasih, kuatkan iman kami untuk selalu mengikuti kehendak-Mu. Dalam penderitaan, beri kami penghiburan dan harapan akan kemuliaan kekal. Ampuni dosa kami dan perbarui hati kami setiap hari. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.