Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 5 Juni 2024.
Kalender Liturgi hari ini Rabu 5 Juni 2024 merupakan Hari Rabu Biasa, Peringatan Wajib Santo Bonifasius, Uskup dan Martir,Santo Ferdinandus Constante, Martir, dengan Warna Liturgi Merah.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 5 Juni 2024:
BACA JUGA: Kalender Liturgi Katolik Bulan Juni 2024 Lengkap Bacaan Injil Harian Katolik dan Warna Liturgi
Bacaan Pertama 2Tim 1:1-3.6-12
Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku.
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus;kepada Timotius, anakku yang kekasih.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai engkau.
Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni
seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah
yang ada padamu oleh penumpangan tanganku.Sebab Allah memberikan kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karenaku, orang hukuman karena Dia.Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya.Allah menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus,
bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri. Semua itu dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus
sebelum permulaan zaman,dan semua itu sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus.Dengan Injil-Nya Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pewarta, sebagai rasul dan sebagai guru.
Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu. Sebab aku tahu siapa yang kuandalkan, dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 123:1-2a.2bcd
Ref: Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga.
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya,demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Bait Pengantar Injil: Yoh 11:25a.26
Akulah kebangkitan dan kehidupan.Barangsiapa percaya kepada-Ku, tak akan mati.
Bacaan Injil: Mrk 12:18-27
Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
Pada suatu hari, datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya,”Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, ‘Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki,
mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.’
Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan.Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan.
Demikian juga yang ketiga.Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati.Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia.”Jawab Yesus kepada mereka,
“Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga.Mengenai kebangkitan orang mati,
tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam ceritera tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, ‘Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Rabu 5 Juni 2024
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus memberikan kita pemahaman yang mendalam tentang kebangkitan. Orang-orang Saduki yang tidak percaya pada kebangkitan mencoba menjerat Yesus dengan pertanyaan tentang tujuh saudara yang menikahi seorang wanita secara berurutan.
Namun, Yesus menegaskan bahwa kehidupan setelah kebangkitan berbeda dengan kehidupan di dunia ini. Di masa kebangkitan, kita akan hidup seperti malaikat di surga, tidak kawin atau dikawinkan.
Allah bukanlah Allah orang mati, tetapi Allah orang hidup. Ini mengingatkan kita bahwa kehidupan kita di dunia ini adalah sementara, namun kehidupan bersama Allah adalah kekal. Kita dipanggil untuk hidup seperti malaikat di surga, mengarahkan hidup kita pada kehidupan yang abadi bersama-Nya.
Dalam bacaan pertama dari surat Paulus kepada Timotius, kita diajak untuk mengobarkan karunia Allah yang ada dalam diri kita. Allah memberikan kita roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban, bukan roh ketakutan.
Paulus mengingatkan kita untuk tidak malu bersaksi tentang Tuhan kita dan untuk siap menderita bagi Injil. Semua yang kita terima adalah karena kasih karunia Allah, dan Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut, memberikan kita hidup yang tidak dapat binasa.