Apakah Anda pernah frustrasi dengan pasangan Anda?
Terpaku di depan komputer tanpa respons saat berbicara?
Kesal saat bayi menangis dan dia tidak membantu menenangkannya?
Ada penjelasan ilmiah dibalik frustrasi ini. Dr. Aisah Dahlan menjelaskan bagaimana perbedaan struktur otak pria dan wanita mempengaruhi perilaku, pola pikir, dan komunikasi.
Dr. Aisah Dahlan adalah dokter dan konsultan penanggulangan narkoba, yang telah melakukan penelitian selama sepuluh tahun tentang perbedaan otak pria dan wanita.
Mari kita belajar lebih lanjut dari rangkuman video Helmy Yahya Bicara.
- Corpus Callosum
Otak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan pada Corpus Callosum. Corpus Callosum pada laki-laki lebih tipis 30% dari perempuan.
Ini membuat perempuan lebih mudah multitugas. Laki-laki sulit mendengarkan saat fokus pada satu hal, seperti membaca berita atau menggunakan handphone.
Hal ini bisa menimbulkan pertengkaran karena perempuan merasa diabaikan saat berkomunikasi.
2. Hipotalamus
Hipotalamus mengontrol sistem hormon dan merespon stimulus, pengaturan makanan, suhu tubuh, emosi, dan perilaku.
Hipotalamus laki-laki 3 kali lebih besar daripada perempuan. Ini menyebabkan perbedaan sensitivitas terhadap stimulus dan emosi.
Laki-laki lebih peka terhadap suara dan sentuhan, sementara perempuan lebih sensitif terhadap emosi.
3. Komunikasi Laki-laki dan Perempuan
Perempuan mengeluarkan 20.000 kata per hari, sedangkan laki-laki hanya 7000 kata.
Perempuan sulit berterus terang saat marah, sedangkan laki-laki lebih komunikatif dan jujur saat marah.
4. Perbedaan Struktur Otak
Otak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam pola pikir logis, analisis, persepsi, dan emosi.
Otak kanan laki-laki berkembang lebih dulu hingga usia 18 tahun, sedangkan otak kanan perempuan berkembang bersamaan dengan otak kiri.
Laki-laki cenderung lebih kreatif dan memiliki banyak ide.
5. Emosi
Emosi pria teraktivasi di otak kanan, sedangkan wanita di kedua belahan otak.
Ketika pria sedih, hanya otak kanannya yang terpengaruh, sehingga mereka masih bisa berfungsi normal.
Wanita cenderung terganggu emosinya dan sulit fokus saat sedih.
6.Nucleus Suprachiasmaticus
Nukleus suprachiasmatic adalah wilayah otak di hipotalamus yang mengatur ritme sirkadian.
Bentuknya berbeda pada laki-laki dan perempuan.
Laki-laki merespon lebih cepat dan memiliki kecenderungan menawarkan solusi saat curhat, sedangkan perempuan hanya ingin didengarkan.
7. Aktivitas Otak
Saat istirahat, aktivitas elektrik otak pria hanya 70% mati, sedangkan wanita 90% hidup.
Ini menyebabkan pria mudah mendengkur saat tidur, sementara wanita sulit tidur karena banyak dipikirkan. Pria sulit bangun saat anak menangis keras.
Perbedaan ini mencerminkan pembagian tugas alami antara laki-laki dan perempuan.
Meskipun terdapat perbedaan dalam fungsi otak, hubungan antara pria dan wanita tetap bisa berjalan dengan baik.
Penting bagi kita untuk memahami perbedaan tersebut agar kita dapat hidup bersama dan menghargai keunikan masing-masing.
Selain itu, perbedaan dalam karakter, kepribadian, dan sifat alamiah juga berpengaruh pada hubungan antara laki-laki dan perempuan.
Setiap individu memiliki karakter yang berbeda-beda, dan proses belajar serta kemampuan menghadapinya dapat menentukan tingkat keberhasilan seseorang.
Dengan memahami perbedaan fungsi otak pria dan wanita, kita dapat menghindari konflik yang tidak perlu.
Tuhan merancang perbedaan ini agar pria dan wanita saling melengkapi.
Sebagai penutup, kita dapat mengambil inspirasi dari kata-kata dr. Aisah Dahlan, “Mitra yang terbaik adalah mitra yang terbalik.”