Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 21 Mei 2024.
Kalender Liturgi hari ini Selasa 21 Mei 2024 merupakan Hari Selasa Biasa, Peringatan fakultatif Beato Krispinus dari Viterbo, Biarawan, Santo Eugenius de Mazenod OMI, Uskup, Santo Godrikus, Pengaku Iman, Beato Herman Yosef, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 21 Mei 2024:
Bacaan Pertama Yak. 4:1-10
Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 55:7-8,9-10a,10b-11a,10b-11a,23
Bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai.”
Bingungkanlah mereka, kacaukanlah percakapan mereka, ya Tuhan, sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan dalam kota!
Siang malam mereka mengelilingi kota itu di atas tembok-temboknya, dan di dalamnya ada kemalangan dan bencana;
Siang malam mereka mengelilingi kota itu di atas tembok-temboknya, dan di dalamnya ada kemalangan dan bencana; penghancuran ada di tengah-tengahnya, di tanah lapangnya tidak habis-habisnya ada penindasan dan tipu.
Siang malam mereka mengelilingi kota itu di atas tembok-temboknya, dan di dalamnya ada kemalangan dan bencana; penghancuran ada di tengah-tengahnya, di tanah lapangnya tidak habis-habisnya ada penindasan dan tipu.
Tetapi Engkau, ya Allah, akan menjerumuskan mereka ke lubang sumur yang dalam; orang penumpah darah dan penipu tidak akan mencapai setengah umurnya. Tetapi aku ini percaya kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan. Karenanya dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.
Bacaan Injil Markus 9:30-37
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia.
Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum.
Ketika sudah berada di rumah Yesus bertanya kepada murid-murid itu, “Apa yang kalian perbincangkan tadi di jalan?” Tetapi mereka diam saja, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
Lalu Yesus duduk dan memanggil keduabelas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, “Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya.”
Yesus lalu memanggil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Selasa 21 Mei 2024
Bacaan Injil Markus 9:30-37 mengajarkan tentang rendah hati, pelayanan, dan penerimaan sesama. Dalam perjalanan hidup ini, kita sering kali terjebak dalam ambisi dan persaingan untuk menjadi yang terbesar, yang paling dihormati, atau yang paling diakui oleh orang lain.
Namun, dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita sebuah pelajaran yang sangat berharga tentang rendah hati dan pelayanan.
Saat murid-murid Yesus bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka, Yesus tidak marah atau menyalahkan mereka. Sebaliknya, Ia dengan lembut mengajarkan bahwa menjadi yang terbesar bukanlah tentang kekuasaan atau pengakuan, tetapi tentang pelayanan dan rendah hati.
Yesus menunjukkan contoh sikap nyata dalam kehidupan manusia sekarang ini bahwa menjadi yang terbesar bukanlah tentang mendominasi atau menonjolkan diri, tetapi tentang memberikan pelayanan kepada sesama dengan tulus dan rendah hati. Dia mengajak kita untuk melihat nilai sejati dalam melayani dan peduli kepada yang lain, terutama kepada yang lemah dan terpinggirkan.
Melayani merupakan bentuk sikap orang beriman yang mau rendah hati, dihadapan sesama dan Tuhan. Dan nilai itulah yang ditawarkan oleh Yesus. Melayani sama sekali bukan menjadi orang yang rendah, melayani persis bukan seperti orang yang tidak berharga atau mempunyai harga diri. Justru orang yang berani melayani adalah orang yang berani dilihat kualitas hidupnya, kualitas dirinya, dan bahkan kualitas imannya.
Dari bacaan pertama, kita diajak untuk merenung tentang asal mula sengketa dan pertengkaran. Datangnya dari hawa nafsu yang saling bertentangan di dalam diri kita. Kadang-kadang kita menginginkan sesuatu dengan berlebihan, tetapi kita lupa untuk berdoa. Atau kita berdoa, tetapi karena niat kita yang salah, kita tidak menerima jawaban atas doa kita.
Yakobus juga mengingatkan kita bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Kita harus menghindari kesombongan dan sifat congkak, tetapi kita harus rendah hati. Ia mengajak kita untuk memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan melalui doa yang tulus dan bersih hati.
Dari kedua bacaan ini, kita diajak untuk berani melayani dengan rendah hati, dan tunduk kepada kehendak Allah. Kita harus menjauhi kesombongan, iri hati, dan pertengkaran. Mari kita menerima ajaran ini dengan sungguh-sungguh dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, agar kita dapat hidup selaras dengan kehendak Tuhan dan memperoleh berkat-Nya. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan yang Maha Pengasih, ajarlah kami untuk rendah hati dan melayani sesama dengan tulus. Jadikanlah hati kami penuh iman dan mau mengikuti-Mu. Ampunilah kesombongan dan iri hati kami. Semoga kami dapat menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.