Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 19 Mei 2024.
Kalender Liturgi hari ini Sabtu 18 Mei 2024 merupakan Hari Minggu Pekan VII Paskah, HARI RAYA PENTAKOSTA, Santo Petrus Salestinus, Paus dan Pengaku Iman, Santo Dunstan, Uskup dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Merah.
Yuk, kita simak Bacaan Injil Katolik Hari Minggu 19 Mei 2024 Lengkap Semua Bacaan dan Renungan Misa Hari Minggu Pekan VII, HARI RAYA PENTAKOSTA berikut ini:
BACAAN I (Kis 2:1-11)
L. Bacaan dari Kisah Para Rasul 2:1-11
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang yang percaya akan Yesus berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diilhamkan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan. Waktu itu di Yerusalem berkumpul orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena masing-masing mendengar rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata, “Bukankah semua yang berbicara itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita? Kita orang Partia, Media, Elam, kita penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus, dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab; kita semua mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN (PS 828; Mzm 104:1a.24,31.34,29.30; Ul: bdk. Mzm 104:30)
Refrain: Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi
- Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar! Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kau buat dengan kebijaksanaan
- Apabila Engkau mengambil roh mereka, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka pun tercipta kembali dan Engkau membaharui muka bumi
- Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya. Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan
BACAAN II (Gal 5:16-25)
L. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia 5:16-25
Saudara-saudara, hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga setiap kali kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Tetapi kalau kamu membiarkan diri dipimpin oleh Roh, kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kamu kuperingatkan seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
SEKUENSIA: MADAH PENTAKOSTA (PS 569)
1. Ya Roh Kudus, datanglah, dari surga, sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kau tenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahkan anugrah: ahir hidup bahagia sukacita tak henti. Amin. Alleluya.
BAIT PENGANTAR INJIL
Refrain: Aleluya, Aleluya, Aleluya
Ayat (oleh solis): Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cintaMu di dalam hati mereka.
BACAAN INJIL (Yoh 15:26-27; 16:12-15)
“Seperti Bapa telah mengutus Aku, kini Aku mengutus kamu. Terimalah Roh Kudus.”
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.” Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Roh Kebenaran datang, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang akan dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah kepunyaan-Ku, sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
HOMILI/ Renungan Harian Katolik Minggu 19 Mei 2024
Dalam bacaan Injil ini, Yesus mengingatkan kita akan janji kedatangan Roh Kudus, yang disebut sebagai Roh Kebenaran. Roh Kudus adalah Penghibur yang akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Yesus menegaskan bahwa Roh Kudus akan bersaksi tentang Dia dan memuliakan-Nya, serta mengajarkan kepada kita segala sesuatu yang Dia terima dari Bapa.
Yesus ingin menegaskan bahwa meskipun Dia akan meninggalkan dunia ini, umat-Nya tidak akan ditinggalkan sendirian. Roh Kudus akan datang untuk membimbing, menghibur, dan menguatkan mereka. Roh Kudus adalah saksi kebenaran tentang Yesus dan akan menuntun kita untuk memahami kebenaran yang lebih dalam.
Dalam kehidupan sekarang, kita bisa melihat contoh sikap nyata dari perkataan Yesus dalam Injil ini:
Menghidupi Kebenaran: Dalam kehidupan sehari-hari, kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran. Ini berarti menjauhi kebohongan, kecurangan, dan segala bentuk ketidakadilan. Sebagai contoh, dalam dunia kerja, kita bisa menjadi saksi kebenaran dengan bekerja dengan jujur dan adil, serta tidak terlibat dalam praktik korupsi.
Memberikan Kesaksian: Yesus memanggil kita untuk bersaksi tentang-Nya. Ini bisa diwujudkan dengan berbagi kasih dan kebaikan kepada sesama, serta tidak malu untuk mengakui iman kita di tengah masyarakat. Misalnya, membantu tetangga yang sedang kesulitan atau aktif terlibat dalam kegiatan sosial di gereja.
Mengandalkan Roh Kudus: Setiap hari, kita diundang untuk membuka hati dan pikiran kita terhadap bimbingan Roh Kudus. Dalam menghadapi keputusan sulit, kita bisa berdoa dan memohon petunjuk dari Roh Kudus. Sebagai contoh, sebelum mengambil keputusan besar dalam hidup, kita dapat mencari waktu untuk berdoa dan merenung agar Roh Kudus memberikan pencerahan.
Bacaan Pertama menggambarkan turunnya Roh Kudus dalam bentuk lidah api, memungkinkan rasul-rasul untuk berbicara dalam bahasa-bahasa lain, melambangkan kesatuan dalam keragaman.
Bacaan Kedua menekankan bahwa hidup oleh Roh Kudus akan menghasilkan buah-buah Roh, seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, dan kesetiaan, sementara hidup oleh daging akan menghasilkan perbuatan-perbuatan daging yang bertentangan dengan kehendak Roh.
Marilah kita menerima dan membiarkan Roh Kudus memimpin kehidupan mereka. Hal ini diwujudkan dengan hidup oleh Roh dan bukan oleh keinginan daging. Menjadi penting bagi kita semua untuk memperhatikan perbuatan-perbuatan kita, memastikan bahwa kita hidup sesuai dengan kehendak Roh dan menghasilkan buah-buah Roh. Hal ini seperti menghindari perbuatan daging seperti percabulan, iri hati, dan kepentingan diri sendiri, dan menggantinya dengan kasih, kesetiaan, dan penguasaan diri.
Dengan hidup dalam bimbingan Roh Kudus, kita dapat hidup sesuai dengan ajaran Kristus, bersaksi tentang kasih-Nya, dan membawa damai dalam hati kita masing-masing serta kebenaran di tengah dunia yang seringkali penuh dengan kebingungan dan ketidakpastian. Amin.
DOA PENUTUP
Ya Tuhan, kami mohon agar Roh Kudus senantiasa membimbing dan menguatkan kami dalam hidup ini. Bantu kami hidup dalam kebenaran-Mu, memberikan kesaksian tentang kasih-Mu, dan menghasilkan buah Roh dalam segala perbuatan kami. Semoga kami selalu mengandalkan Roh Kudus dalam setiap jalan-jalan keputusan kami. Amin.