Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 18 Mei 2024.
Kalender Liturgi hari ini Sabtu 18 Mei 2024 merupakan Hari Sabtu Pekan VII Paskah, Santo Yohanes I, Paus dan Martir, Santo Venantius, Martir, Santo Feliks OFMCap, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 18 Mei 2024:
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 28:16-20.30-31
Setelah tiba di Roma, Paulus yang dalam tahanan diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.
Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat-istiadat nenek moyang kita!
Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati.
Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya, dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. Itulah sebabnya aku meminta, supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.”
Dua tahun penuh Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 11:4.5.7
Ref. Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.
Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; Tuhan, takhta-Nya di surga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.
Bait Pengantar Injil Yohanes 16:7.13
Ref. Alleluya, alleluya.
Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.
Bacaan Injil Yohanes 21:20-25
Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku,” Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus; dia inilah yang berkata, “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?”
Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.”
Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”
Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, dan yang telah menuliskannya; dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.
Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Mei 2024
Renungan Katolik berdasarkan Injil Yohanes 21:20-25 mengajak kita untuk merenungkan tentang dua hal penting: pertama, tentang panggilan pribadi dari Kristus kepada setiap orang untuk mengikut-Nya dengan setia; kedua, tentang kepercayaan dan ketaatan kepada rencana Tuhan yang mungkin tidak selalu kita pahami sepenuhnya.
Petrus bertanya kepada Yesus mengenai nasib murid yang dikasihi Yesus, namun Yesus menegaskan bahwa itu bukanlah urusan Petrus. Pesan ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki panggilan yang unik dalam kehidupan, dan kita tidak seharusnya membanding-bandingkan panggilan kita dengan orang lain. Kita harus fokus pada panggilan kita sendiri dan menjalaninya dengan setia.
Ketika Yesus menyatakan bahwa jika Dia menghendaki, murid tersebut akan tinggal hidup sampai Dia datang kembali, hal ini mengajarkan kepada kita tentang kepercayaan kepada rencana Tuhan yang mungkin melebihi pemahaman kita. Terkadang, Tuhan memiliki rencana yang luar biasa bagi hidup seseorang, dan kita harus percaya bahwa rencana-Nya adalah yang terbaik untuk kita.
Dalam kehidupan kita yang penuh dengan pertanyaan dan ketidakpastian, renungan ini mengajak kita untuk percaya dan taat kepada rencana Tuhan, serta fokus pada panggilan pribadi kita dalam mengikuti Kristus. Semoga renungan ini membawa kita semua untuk lebih mendekatkan diri kepada Kristus dan menjalani kehidupan dengan iman yang kuat. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan Yesus, kami bersyukur atas panggilan-Mu yang penuh kasih kepada setiap orang. Bimbinglah kami untuk mengikuti-Mu dengan setia, percaya kepada rencana-Mu yang luar biasa. Jadikanlah iman kami kuat, agar kami dapat menjalani kehidupan dengan penuh kepercayaan kepada-Mu. Amin.